Sore ini Jungkook akan berkunjung kekantor Taehyung. Dirinya dan Bambam tengah berdiri dihalte bis menunggu suruhan sang kekasih yang akan menjemput.
"Kau tidak mau ikut denganku, Bam?" tanya Jungkook.
"Tidak Koo, hari ini aku ingin membantu Ibuku membuat kue."
Si manis hanya mengangguk. Dan tidak lama, mobil mewah berwarna hitam berhenti didepan dua pemuda tersebut.
"Bam, aku duluan ya."
"Iya, hati-hati dijalan Koo."
***
"Hyungie sibuk tidak ya..." gumam Jungkook sembari memasuki kantor besar sang kekasih.
Beberapa karyawan dan karyawati yang sudah mengenalnya membungkuk hormat sembari memberi sapaan. Si manis pun membalas dengan senyum kelinci manisnya.
Ketika akan melangkah memasuki lift, tiba-tiba tubuhnya didorong oleh seseorang hingga membuatnya limbung dan hampir jatuh, jika saja tidak ditahan oleh karyawan yang tengah lewat disana.
"Cih, baru didorong begitu saja sudah hampir jatuh." cibir seorang wanita yang mendorong Jungkook.
Si manis yang masih sedikit shock langsung menatap sinis. Ia berdiri dengan tegap setelah berucap terimakasih pada karyawan tadi. Setelahnya ia menatap wanita itu dari atas sampai bawah.
"Kenapa? Baru pertama kali melihat orang cantik, ya?" katanya dengan percaya diri.
Sontak Jungkook tertawa mengejek, lalu si manis itu berucap;
"Kau cantik? Wajah setebal aspal begitu kau bilang cantik? Yang benar saja." wanita itu melotot mendengarnya.
"Kau?!"
"Apa? Aku 'kan hanya bicara fakta. Kau itu tidak ada cantik-cantiknya, wajahmu terlihat tua asal kau tahu." pemuda manis itu bersedekap dada menatap wanita itu dengan remeh.
Wanita itu mengepalkan tangan.
"Berani sekali kau menghinaku?! Kau pikir kau siapa hah?!" teriaknya membuat keduanya menjadi pusat perhatian.
"Aku Jeon Jungkook, kekasih dari Kim Taehyung." balasnya lantang.
Wanita itu terdiam, dirinya menatap Jungkiok dengan tidak percaya. Kemudian ia tertawa kecil.
"Kau hanya mengaku-ngaku 'kan? Asal kau tahu, aku lah yang akan menjadi kekasih tuan Kim. Bukan kau!" tunjuknya didepan wajah si manis.
Jungkook hanya memutar bola matanya, mengambil ponsel mahalnya kemudian mendial nomor sang kekasih.
Hallo baby—
"Hyungie cepat jemput aku dibawah!"
Panggilan diputuskan sepihak oleh Jungkook, bahkan Taehyung belum sempat membalasnya.
Jungkook menatap wanita itu dengan datar, "Kita lihat siapa yang sebenarnya kekasih hyungie!"
Tidak lama, suara sepatu pantofel terdengar. Sudah dipastikan itu adalah Taehyung.
"Baby?" suara dalamnya menggema membuat semua orang disana membungkuk hormat.
Dirinya mendekat pada si manis yang terlihat kesal. Lalu, dirangkulnya pinggang ramping tersebut membuat wanita tadi melotot terkejut.
"Baby, ada apa? Kenapa semua berkumpul disini?" tanya Taehyung lembut.
"Tanya saja pada wanita jelek ini," tunjuk Jungkook pada wanita dihadapan mereka.
Sontak Taehyung melirik wanita itu dengan satu alis terangkat.
"Apa yang dia lakukan, sayang?"
"Tadi dia mendorongku, dan juga mengatakan jika dia adalah calon kekasihmu." adu Jungkook.
Taehyung langsung menatap tajam wanita tersebut. Tubuh wanita itu menegang, dirinya luar biasa takut dengan tatapan dan amarah seorang Kim Taehyung.
"Beraninya kau!"
"M-maafkan saya tuan, s-saya—"
"Kau pikir kau siapa bertingkah seenaknya pada kekasihku?!"
Wanita itu menunduk, dirinya sangat takut sekarang.
Jungkook mengelus pundak Taehyung lembut, dirinya juga sedikit terkejut akibat bentakan Taehyung.
"Sudahlah hyungie, tidak usah buang-buang tenaga berteriak didepan wanita ini. Cukup kau pecat saja dia dan semuanya beres." usul si manis.
Wanita itu langsung mendongak dan menatap memohon pada Taehyung.
"K-kumohon jangan pecat saya, tuan!"
"Mulai hari ini, kau tidak bekerja disini lagi. Silahkan angkat kaki dari kantorku." ucap Taehyung tegas. Wanita itu sudah menangis.
"Saya minta maaf, tuan! T-tolong jangan pecat saya." pintanya dengan terisak.
Taehyung menulikan pendengarannya dan membawa Jungkook untuk pergi darisana.
"Lanjutkan pekerjaan kalian."
Para karyawan dan karyawati disana langsung kembali pada tempat kerjanya. Tidak ingin kena amukan sang tuan.
Ketika melewati wanita itu, Jungkook dengan sengaja menginjak kakinya membuat sang empu meringis.
"Ups sorry..." ucap Jungkook dengan menatap mengejek wanita tersebut.
***
Keduanya sampai diruangan Taehyung. Si pemuda manis memekik ketika tubuhnya tiba-tiba diangkat oleh Taehyung.
"Hyungie!"
Yang lebih tua hanya terkekeh, dirinya mendudukkan diri dikursi kebanggaannya dengan Jungkook dipangkuan.
Taehyung melepas tas si manis yang masih bertengger dipunggungnya. Dan meletakkan tas itu diatas meja kerjanya.
Jungkook langsung mendusel didada bidang si tampan, dirinya mengantuk omong-omong.
"Jangan tidur dulu, sayang. Kau belum makan." ucap Taehyung dengan tangan yang bergerak mengelus kepala Jungkook.
"Uhmm, aku mengantuk hyungie..."
Taehyung pun tidak bersuara lagi, namun ia mengambil ponselnya dan mengetikkan pesan disana. Lalu tiba-tiba ketukan pintu terdengar.
"Masuk."
Seseorang masuk dan membungkuk hormat.
"Wanita tadi harus saya apakan, tuan?" tanyanya sopan.
"Kau pecat saja dia, dan biarkan dia kesusahan mencari pekerjaan."
"Baik tuan."
Orang itu berlalu setelah membungkuk pada Taehyung.
Si tampan mengecup pucuk kepala Jungkook lembut. "Jika saja wanita itu membuatmu terluka, aku akan membuat hidupnya hancur."
Pria tampan itu berdiri dan membawa Jungkook kekamar pribadinya. Si manis itu sudah tertidur akibat elusan Taehyung tadi.
Meletakkan si manis dengan hati-hati, kemudian ikut berbaring disamping Jungkook. Ia ingin tidur sebentar.
tbc.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dápper • taekook [END]
Romance"I will make you mine." Banyak yang menggilainya, banyak yang terang-terangan menggodanya. Tapi, ia sama sekali tak tertarik pun melirik. Sebab, ia lebih tertarik pada pemuda cantik yang dengan terang-terangan menatapnya tak suka.