26.

1.7K 205 7
                                    

Terhitung sudah tiga hari Taehyung tidak bisa dihubungi. Pria tampan itu sama sekali tidak ada kabar, membuat Jungkook jengkel setengah mati dan berakhir pemuda manis itu yang menyerah untuk menghubungi sang kekasih.

Sebenarnya Jungkook penasaran apa yang Taehyung lakukan dinegara sana sampai-sampai tidak bisa dihubungi selama berhari-hari.

Anak manis itu begitu khawatir dengan keadaan Taehyung, namun ia tidak tahu bagaimana cara mengetahui keadaannya jika ponselnya saja tidak bisa dihubungi.

Bahkan Jungkook pernah mengamuk pada bodyguard pria Kim karena setiap kali ia bertanya tentang Taehyung, mereka hanya akan diam seperti bisu.

Jungkook tahu bahwa ada yang mereka sembunyikan darinya. Ia ingin menyusul Taehyung di London tapi pasti tuan Jeon dan nyonya Jeon tidak akan mengizinkan.

Maka dari itu, ia memilih menyerah untuk menghubungi dan bertanya pada bawahan Taehyung. Yang bisa ia lakukan adalah menunggu Taehyung untuk pulang, entah kapan itu tapi Jungkook akan tetap menunggu.

Dan lagi, ia berharap semoga sang kekasih baik-baik saja disana.



***



Sore ini Jungkook menghabiskan waktunya bersama sahabat-sahabatnya. Kini mereka berkumpul disalah satu restoran mahal milik Yugyeom.

"Apa tuan Kim masih tidak bisa dihubungi, Koo?" tanya Eunwoo.

Si manis hanya menggeleng sembari menikmati ice creamnya.

"Apa kau tidak curiga padanya?" kata Bambam membuat kening pemuda Jeon berkerut bingung.

"Curiga?"

Bambam mengangguk, "Iya, apa kau tidak curiga pada tuan Kim? Maksudku curiga dia memiliki orang lain disana?"

Jungkook menegakkan tubuh, masih tidak mengerti dengan ucapan Bambam.

"Aku tidak mengerti maksudmu, Bamie."

"Koo, kita tidak tahu apa yang tuan Kim lakukan dinegara sana. Bisa saja dia benar-benar bekerja atau... Bisa saja dia memiliki orang spesial disana,"

"Maksudmu tuan Kim selingkuh?" tebak Mingyu.

"Mungkin saja 'kan? Buktinya dia saja tidak bisa dihubungi, padahal dia sendiri yang menyuruh Jungkook untuk selalu menghubunginya. Tapi setelah dihubungi malah tidak aktif, bukankah sangat mencurigakan?"

Yang lain terdiam sambil memandang Jungkook. Si manis menghela napas sebelum berucap;

"Aku sama sekali tidak pernah mencurigainya seperti itu, karena aku yakin dia tidak akan mengkhianatiku. Tetapi... Apa yang kau ucapkan kemungkinan besar adalah benar."

Bambam memeluk si manis erat, "Aku bukan ingin menghancurkan kepercayaanmu padanya. Aku juga tidak berniat menuduh tuan Kim selingkuh, kau pasti mengerti maksudku."

"Aku paham, sudahlah tidak usah memikirkannya."

"Jangan menangis, aku tidak ingin melihat sahabatku menangis..."

Jungkook memasang senyum manisnya, "Aku tidak akan menangis, tenang saja." dirinya membalas pelukan Bambam sembari memejamkan mata.

"Hyungie, semoga kau selalu bahagia dan baik-baik saja disana. Aku mencintaimu."



***


Jungkook memandang sendu ponselnya yang menampilkan foto dirinya dan juga Taehyung.

Jungkook memandang sendu ponselnya yang menampilkan foto dirinya dan juga Taehyung

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Aku merindukanmu hyungie..." bulir bening jatuh membasahi pipi chubbynya.

Walaupun ia merasa kesal dan marah pada pria tersebut, tetapi rasa rindunya jauh lebih besar. Ia merindukan kehangatan dan kelembutan dari Taehyung.

Sejujurnya ia masih kepikiran tentang ucapan Bambam tadi. Ia hanya berharap semoga semua itu tidak benar karena dirinya yakin Taehyung tidak akan selingkuh disana.

"Apa hyungie tidak merindukanku?" tanyanya pada kesunyian.

Si manis menghela napas, dan membaringkan tubuhnya pada ranjang. Ia menatap langit-langit kamarnya dan seketika dirinya mengingat sesuatu.

"Jung Hoseok... Ya, aku belum bertanya padanya tentang hyungie."

"Aku harus menemuinya besok."


***




Disinilah Jungkook berada, dikantor mewah milik sang kekasih untuk menemui Hoseok. Tadi setelah pulang sekolah, ia langsung pergi kekantor Taehyung ditemani Bambam.

Beberapa karyawan yang sudah mengenalnya membungkuk hormat dan menyapanya. Dan kebetulan sekali dirinya berpapasan dengan Hoseok.

"Hoseok hyung!" Jungkook memanggil membuat pria tampan itu berhenti dan berbalik.

Si manis sedikit berlari untuk mendekatinya, "Hoseok hyung, ada yang ingin aku tanyakan padamu."

Hoseok terdiam sejenak sebelum mengangguk. "Ada apa tuan muda?"

"Taehyungie bilang dia akan ke london untuk urusan bisnis, apa hyung tahu urusan bisnis apa yang dia maksud?"

Hoseok berdehem untuk menghilangkan rasa gugupnya.

"Setahu saya, tuan Kim sedang mengurus kerja sama dengan salah satu temannya di london."

Jungkook memicingkan matanya begitupun dengan Bambam, "Apa benar tentang bisnis? Bukan hal lain 'kan?"

"Benar tuan muda."

"Tapi kenapa sampai sekarang hyungie tidak bisa dihubungi? Apa sesibuk itu dia disana?"

"Ya, mungkin tuan Kim sangatlah sibuk jadi tidak bisa dihubungi untuk saat ini."

Si manis memandang Hoseok dengan curiga, sejujurnya ia menangkap raut gugup dari wajah tampan pria itu.

"Huft, baiklah. Terimakasih atas waktumu hyung, aku pamit dulu."

"Hati-hati dijalan tuan muda. Dan saya harap anda selalu percaya pada tuan Kim."

Hoseok tersenyum sembari membungkuk sopan pada Jungkook sebelum berlalu darisana. Meninggalkan si manis yang terdiam.

tbc.

Dápper • taekook [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang