Au ah, nggak mau berharap lagi sama kalian 🙁
Selamat membaca, jangan lupa vote, komentar dan follow😘
***
Sudut bibir Bara tertarik keatas memandangi wajah Bella yang tampak damai dalam tidur nya. Jari jemari nya bergerak lembut menyisihkan anak rambut yang menghalangi. Sesekali ia terkekeh pelan melihat betapa antengnya Bella yang terlihat tidak terganggu sama sekali pada kegiatannya.
Bara menoleh sejenak, melirik ponselnya yang bergetar diatas nakas. Dengan penuh hati-hati, Bara beranjak turun dari ranjang. Meraih ponselnya dan memilih beranjak sedikit jauh ke balkon.
" ...... "
" Gua kesana." Balasnya pendek pada Alga di sebrang sana.
Ia berjalan kembali ke dalam, mengunci rapat pintu balkon kamar. Diciumnya singkat kening Bella, menarik selimut menutupi tubuh polos istrinya. Bara segera mengambil jaket di walk in closed. Memakainya sambil berjalan keluar kamar.
Sunyi. Bara melirik jam dinding saat mengambil kunci motor nya. Ini sudah hampir tengah malam. Dan pembantunya pasti sudah terlelap sekarang. Sepertinya Bella juga sudah terkapar, jadi ia aman menyelinap malam ini.
Seperti biasa, ia mendorong motornya jauh dari rumah. Jika dirasa cukup, ia menghidupkan motor, melaju cepat menuju markas.
Tak butuh waktu lama Bara sudah tiba disana, apalagi jalanan tampak lengang sekarang. Ia segera masuk kedalam. Senyumnya mengembang aneh menatap para anggotanya bergantian.
" Ada dimana dia? " Tanya Bara sambil melepas jaketnya, membuang sembarangan.
" Di ruang bawah. Sesuai perintah lu." Jawab Regan. Ia mulai membuka sisi pojok lantai yang menghubungkan ke ruang bawah tanah. Ruangan rahasia yang sudah merenggut banyak nyawa disana.
" Lu udah pastiin kan mereka nggak ninggalin jejak apa pun sesuai rencana? "
Mereka bertiga sontak menganguk. Ini bukan pertama kalinya. Tentu melakukan hal seperti ini merupakan tugas mudah untuk para anggota Balganzo.
" Sebelum itu lu harus tau sesuatu sekarang."
Alis Bara naik sebelah menatap Zio yang menyuguhkan sepasang sarung tangan kearahnya. Ia mulai mengayunkan tongkat bisbol yang kini sudah berada dalam genggaman.
" Mungkin lu bakal tambah kesel kalau tau semua fakta tentang dia."
" Fakta apa? " Tanya Bara tak sabaran. Apalagi Zio tampak banyak berbasa-basi sekarang.
" Ternyata bukan cuma istri lu korbannya."
Mata Bara menyipit.
" Udah banyak yang jadi korban si bangsat itu. Lu tau si Nita kan? Cewe yang sempat Alga deketin. Dan ternyata dia juga jadi mainan bangsat itu. Dia juga orang pertama yang buka segel dia. Banyak anak cewe di kampus kita yang udah ngelakuin itu berulang kali sama dia. Itu pun karna unsur pemaksaan. Termasuk Siska, dia orang yang paling sering dipaksa ngelakuin itu semua."
" Siska? "
Zio mengangguk.
" Kenapa selama ini mereka diam?"
Mereka bertiga angkat bahu. Tak ada yang tau semua itu.
" Bukan urusan gua juga kan." Sambung Bara yang kini tampak acuh.
Ia mulai melangkahkan kakinya turun kebawah. Menyeret tongkat bisbolnya. Menciptakan suara derit yang kian mencekam ditengah ruangan lembab nan pengap. Regan, Zio dan Alga ikut membuntuti nya dibelakang. Siap menikmati tontonan gratis malam ini.

KAMU SEDANG MEMBACA
MY BADBOY "ABARA" (TAMAT)
Боевик__Warning🔞!!!!!!!!!__ _Diharap bijak memilih bacaan_ _Penuh adegan dewasa dan adegan kekerasan 👊😡👊_ . . . . . Ketika seorang Matheos Abara, seorang mahasiswa yang notabene nya ketua geng Balganzo. Terkenal akan kebringasannya dalam menghada...