Hayyyy.... Ada yang kangen aku nggak?
Nggak ada ya? 😭😭😭😭_____________
Beberapa bulan kemudian.....
" Ooekk, ooekkk.... "
Dengan gerakan berat Bella bangkit dari baringnya. Kedua matanya pun bahkan belum terbuka sempurna. Langkah nya sempoyongan menuju box bayi disamping ranjang. Ia segera mengecek bayinya yang menangis tengah malam begini.
" Siapa lagi yang nangis yanggg... " Gumam Bara dengan suara berat yang ikut terbangun.
" Aaa... Aksaraaaa... Ini tengah malam tau!" Kesalnya saat Bella membawa salah satu bayi mereka ke ranjang. Bara ikut terduduk sambil mengacak-acak rambutnya.
" Namanya juga bayi ay." Balas Bella yang tengah menyusui si sulung.
" Iya tau yang, tapi nggak gini juga kan nyiksa nya. Aku nyaris nggak bisa tidur sama sekali. Mana besok ada meeting pagi lagi." Keluh Bara lagi.
" Dulu yang minta punya anak siapa?. Kamu sendiri kan?. Ya udah, nikmati aja. Salah kamu juga."
" Kok salah aku sih yang?"
" Ya salah kamu! Kalo buat itu satu-satu dulu. Siapa suruh buat langsung double gini. Kan jadinya aku juga yang repot!" Balas Bella yang mulai ikut kesal. Ia bahkan secara terang-terangan mendorong kepala Bara yang menyender dipundaknya.
Bara tak membalas, ia juga tetap memaksa diri untuk menempel pada istrinya walau berulang kali ditolak. Bara tak perduli, gara-gara si kembar ia harus rela berbagi dan kehilangan waktu nya dengan Bella.
" Enak banget dia nyusu nya." Ucapnya sambil menoel-noel pipi Aksara.
" Jangan digangu ayyyy... "
Bara mengerucutkan bibir nya kesal. Tapi tangannya masih juga tetap mengganggu putranya.
" Ooekkk.... "
Di sisa tenaganya yang minim Bella berusaha melebarkan matanya, melirik kearah putri kecilnya yang menangis di box bayi. Sedangkan Bara menghela berat, rasanya ia ingin tantrum melihat si kembar yang nyaris membuat nya gila.
" Nggak usah ngeluh! Cepet bawa Akiera kesini!" Perintah Bella yang dibalas Bara dengan dengusan pelan. Walau begitu ia tetap bergerak mengambil putrinya.
" Bisa nggak sih kalian kalo nangis jangan barengan kaya gini?" Omel Bara sambil menimang putri nya.
" Yang, kita ungsikan aja yuk mereka berdua ke rumah Mama, atau Bunda juga boleh."
Bella tak mau ambil pusing pada celotehan suaminya yang sibuk menenangkan si bungsu. Ia sendiri juga sama lelahnya seperti Bara. Mengurus dua bayi sekaligus bukanlah perkara mudah. Ia harus sigap dan cepat mengurus si kembar. Belum lagi dalam keadaan tengah malam begini, rasanya ia ingin penyiksaan ini segera berakhir saja.
" Ayy..."
Merasa dipanggil, Bara menoleh. Berjalan mendekati Bella yang tengah meletak Aksara kembali ke box bayi. Putranya itu tampak sudah terlelap dengan tenang.
" Akiera nggak mau diem yang... " Keluh nya sambil memberikan putri nya pada Bella.
" Kayaknya dia kembung deh ay." Ucap Bella setelah mengecek tubuh Akiera.
" Terus gimana? Kita kerumah sakit sekarang? Aku langsung siapin mobil, ya?"
Bella menggeleng sambil membuka baju Akiera, " Nggak perlu ay. Tolong ambilin minyak kayu putih aja di atas meja sana."

KAMU SEDANG MEMBACA
MY BADBOY "ABARA" (TAMAT)
Ação__Warning🔞!!!!!!!!!__ _Diharap bijak memilih bacaan_ _Penuh adegan dewasa dan adegan kekerasan 👊😡👊_ . . . . . Ketika seorang Matheos Abara, seorang mahasiswa yang notabene nya ketua geng Balganzo. Terkenal akan kebringasannya dalam menghada...