.
.
.
________________________________________Hari mulai menggelap saat Bara menutup kain gorden kamar. Ia kembali berjalan mendekati Bella yang masih setia memejamkan mata diatas ranjang. Ia pun ikut membaringkan tubuhnya disamping Bella. Jari-jemari nya terus bergerak menelusuri setiap senti wajah Bella dan menyingkirkan beberapa helai rambut yang berserak disana.
Merasa ada benda yang bergerak diwajahnya membuat Bella membuka mata nya perlahan. Tampak Bara yang berbaring disamping nya sambil memandangi intens. Ia menggeliat sebentar untuk merenggang kan otot-otot nya. Namun seketika ia tersadar dan langsung memegang dadanya. Matanya kian membulat saat ia mengintip tubuhnya dari balik selimut. Ia bahkan sedang telanjang dan hanya celana dalam pemberian Bara yang masih melekat ditubuh nya.
Bella meremas erat selimut yang menutupi tubuhnya. Matanya menatap tajam Bara yang sedang menahan tawa. Ia menaikan selimut hingga menutupi wajahnya yang memerah menahan malu. Bagaimana bisa ia tertidur ditengah tubuhnya yang masih telanjang dan ada Bara disamping nya. Apa pria itu sedari tadi memandangi tubuhnya saat ia tidak sadar?. Atau jangan-jangan Bara bahkan mencumbu tubuhnya saat ia tidur. Atau....
" Bel? " Panggil Bara lembut dan berusaha menurunkan selimut yang menutupi wajah Bella. Tapi Bella tetap saja kekeh menahan selimut nya agar tetap menutupi sekujur tubuhnya.
" Bel, kamu baik-baik aja kan? "
Mata lu baik-baik aja! Gua malu njirrr.... Gerutu Bella dalam hati. Ia merutuki diri yang dengan bodohnya mau menerima ajakan iya iya dari Bara. Bahkan ia dengan mudah nya tertidur dengan tubuh telanjang disamping Bara.
" Bel, kamu kenapa?. Aku udah kelewatan ya?"
" Aku minta maaf ya bel karna gak bisa ngendaliin diri." Ucap Bara lagi. Tapi nadanya terdengar berubah lebih sendu dari sebelumnya.
" Bukan begitu! " Gerutu Bella dibalik selimut. Bagaimana bisa ia menerima permintaan maaf dari Bara jika ia tadi juga menikmati setiap sentuhan pria itu ditubuh nya.
"Terus? " Bara menautkan alisnya bingung.
" Gu-gua maluuu.... " Cicit Bella pelan.
Sontak Bara tertawa keras mendengar jawaban yang keluar dari bibir Bella. Mendengar Bara tertawa Bella segera menurunkan selimut yang tadi menutup wajahnya dan menatap Bara tajam. Bisa-bisa nya pria itu menertawakan dirinya yang sedang dalam posisi naked seperti ini.
" Ngapain malu bel! " Ucap Bara ditengah tawanya. Bella hanya mendengkus kesal dan memutar bola matanya malas.
" Lagian kamu kan juga liat punya aku." Ucap Bara enteng yang membuat wajah Bella blush seketika. Pipinya memanas saat mengingat bagaimana bentuk pusaka Bara yang menegang dengan ukuran besar nan panjang. Sedangkan pria itu tampak santai saja sambil sesekali menahan tawanya.
" Tau ah! " Serga Bella kesal dan memutar tubuhnya hingga memunggungi Bara.
" Bel, kamu marah? "
" Menurut lu? "
" Marah sih"
" Ya udah!. Pake nanya lagi. "
Bara mengacak-acak rambutnya pelan. Ia bingung menghadapi Bella yang sedang bad mood. Apalagi dirinya tidak terlalu paham tentang perempuan karna Bara memang tidak pernah berhubungan dengan perempuan mana pun dan Bella adalah perempuan pertama dalam hatinya.
Suasana senyap sejenak setelah suara keroncongan yang berasal dari perut Bella membuyarkan segalanya. Ia mengetuk-ngetuk keningnya menahan malu yang kian membesar. Bella semakin merutuki diri nya saat kebodohan kembali hadir. Kenapa perut nya harus berbunyi sekarang, apalagi bunyinya sangat keras dan pasti Bara akan mendengar nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY BADBOY "ABARA" (TAMAT)
Akcja__Warning🔞!!!!!!!!!__ _Diharap bijak memilih bacaan_ _Penuh adegan dewasa dan adegan kekerasan 👊😡👊_ . . . . . Ketika seorang Matheos Abara, seorang mahasiswa yang notabene nya ketua geng Balganzo. Terkenal akan kebringasannya dalam menghada...