11

114K 1.6K 12
                                        

🌼
🌼
🌼
Sorry guys kalo kelamaan up
Soalnya aku tuh tipe yang lelet dan gak bisa bagi waktu apa lagi disaat banyak tugas gini😢
🌼
🌼

Selamat berjumpa lagi dengan Bara dan Bella
___________________________


Seminggu sudah Bella mengurung diri didalam kamar semenjak insiden tidak mengenakan yang terjadi antara ia dan Bara.

Kini Bella dapat melihat hidupnya yang berantakan. Masa depan nya hancur. Ia sudah tidak suci lagi. Tubuhnya dijamah habis-habisan dengan laki-laki bangsat yang telah mengukir kan kisah kelam dalam ingatan.

Bella ketakutan. Ia selalu gemetar membayangkan suara Bara yang terus menggema ditelinganya. Setiap malam ia selalu bermimpi buruk. Bermimpi bagaimana seluruh tubuhnya dijamah. Bagaimana setiap jari-jari Bara dengan tidak sopan nya mengotori tubuh sucinya. Bagaimana ia selalu merasa jijik saat teringat akan desahannya ketika jari-jari laki-laki itu bermain bebas diarea intinya.

Ia takut, takut sekali. Bella sadar ia terlalu lemah. Terlalu lemah untuk melawan kebengisan seorang Bara . Yang bisa ia lakukan hanya lah menangis sejadi-jadinya.
Tak ada satupun perlawanan yang bisa ia lakukan.

Kini dunia nya yang terang benderang bagai pelangi itu berubah menjadi gelap gulita dalam sekejap. Ia menangis setiap malam menahan gejolak trauma yang membekas lekat dalam memori nya. Ditambah seminggu ini ia merasa gila. Bella mati-matian menahan depresi seorang diri.

Tak mungkin ia menceritakan kejadian itu ke orang tuanya. Mengingat Bella adalah anak tunggal yang menjadi satu-satunya harapan keluarga. Menjadi bintang hati orang tuanya. Namun karna kejadian itu ia langsung berubah menjadi hal yang paling hina.

Ingin rasanya ia mati saja. Tapi itu tidak mungkin. Bella tidak boleh egois. Mau seperti apa lagi ia menghancurkan perasaan orang tuanya. Bella hanya lah anak satu-satunya.

Bella tidak bisa cerita masalah ini ke ayah bundanya. Ia pendam semua sendiri hingga jatuh sakit. Kini tubuhnya menyusut secara drastis, pipinya tirus,bibirnya pecah-pecah, wajahnya pucat pasi, dan lingkaran hitam menghiasi matanya.

Ia bahkan tak berani membuka selimut jika bundanya masuk ke kamar. Ia takut Bunda akan melihat segala jejak yang ditinggalkan Bara ditubuh nya. Semua jejak itu terpahat rapi seakan enggan hilang dari sana.

Tentu orang tuanya merasa curiga dengan perubahan yang terjadi pada putri mereka. Tapi sebagaimana pun mereka bertanya, selembut apa pun cara mereka berbicara tetap saja tak ad jawaban yang keluar dari mulut Bella. Seakan-akan mulut nya terkunci erat dan kunci nya sudah ia telan. Orang tua Bella hanya berfikir positif. Mungkin saja putri nya sedang dalam fase putus cinta, bertengkar dengan sahabat atau masalah lainnya.

Bella merasa hancur. Sehancur hancurnya.

Andai saja hari itu ia tidak menabrak Bara....

Andai saja ia tidak tertangkap oleh Bara...

Andai saja....

Andai saja....

Kata-kata itu terus keluar dari bibir nya saat ia mengingat setiap adegan mengerikan itu. Tapi nasi sudah terlanjur menjadi bubur.

"Ca.... "

Bella segera mengusap air matanya. Berbaring meringkuk memunggungi pintu dengan selimut yang menutup seluruh tubuhnya.

Bunda membuka pintu perlahan dan masuk sambil membawa nampan berisi makanan serta obat-obatan.

" Ca, makan dulu yuk terus minum obat. Biar ada tenaganya. Kalo gini terus mau sampai kapan baru sembuh. Yah, makan ya nak. " Bujuk Bunda lembut sambil mengelus punggung Bella.

MY BADBOY "ABARA" (TAMAT) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang