Jangan lupa vote dan komen ya😘
.
.
.
____________________________Sesekali sebuah helaan kesal keluar dari bibir Bella. Bara hanya mengintip sambil terus melajukan mobilnya. Sudah sedari tadi Bella terus cemberut seperti itu. Bukannya marah, Bara malah semakin gemas melihat pipi Bella yang menggembung. Apalagi bibir pink yang sedang manyun itu, rasanya ia ingin mencium, menggigit dan menyesapi daging kenyal itu.
" Yang, masih kesel? "
Bella tak menjawab, ia hanya melipat tangan sambil mendengkus kesal. Bagaimana ia tidak kesal, tadi ia sudah mandi tapi karena Bara terus merengek minta jatah dan berjanji hanya main satu ronde saja mau tak mau ia menurutinya. Tapi apa! Ia bahkan sudah orgasme tiga kali baru Bara keluar juga. Ia juga berfikir mereka sudah selesai dan memutuskan mandi.
Tapi, lagi dan lagi ia tertipu oleh suaminya. Ia kembali digempur habis-habisan dikamar mandi. Ia bahkan tak bisa mengingat berapa kali mengalami klimaks. Kini kakinya serasa mati rasa, belum lagi vaginanya yang sedikit ngilu karna digenjot kasar oleh Bara. Jangan tanya bagaimana pinggangnya, mungkin tulang belakang nya sudah retak karna kegiatan mereka. Jujur, kini sekujur tubuhnya serasa remuk redam. Belum lagi kerongkongan nya yang terasa kering karna sibuk menjerit dan mendesah.
Ia melirik suaminya sinis. Bagaimana bisa Bara tampak bugar-bugar saja disaat sekujur tubuhnya mati rasa. Padahal sedari tadi pria itu lah yang berusaha keras memuaskan nya dan ia hanya cukup mendesah dan menerima serangan kejantanan Bara. Tapi kenapa malah ia yang terlihat paling kelelahan. SUNGGUH SANGAT TIDAK ADILLL!!!.
" Yang, udah lah. Masa iya mau marah terus. Aku kan udah minta maaf."
Bella kembali mendengkus. Seharusnya ia memang tidak perlu sebegini kesalnya. Lagi pula Bara sudah berulang kali meminta maaf. Pria itu bahkan ikut membantu mengeringkan rambutnya karena takut ia terlambat. Bella kembali berfikir, kenapa ia marah?. Padahal ia tadi juga keenakan dan terus meminta Bara menghujami kasar milik nya. Tapi kenapa ia marah?
Sebenarnya Bella hanya kesal saja. Kenapa disini hanya ia yang menderita. Seharusnya Bara juga kesakitan sepertinya, atau minimal kelelahan. Tapi lihat lah!. Pria itu terlihat sehat dan berseri-seri karena sejak tadi tak henti-hentinya tersenyum.
" Yang, mau turun dimana? "
" Disitu! " Jawab Bella sinis sambil menujuk trotoar yang tampak sunyi.
" Tapi ini kejauhan dari kampus. "
" Biarin. Lagian gua males kalo sampe cewe-cewe lu dikampus liat kita! "
Bara segera menepikan mobilnya dan mematikan mesin. Bella sedikit terpekik karna Bara dengan mudahnya mengangkat tubuhnya hingga duduk dipangkuan Bara.
" Ishhh... Lepasin! " Berontak Bella sambil memukuli tangan Bara yang mencengkram erat pinggulnya.
" Kamu tadi ngomong apa? "
" Ngomong apa sih? " Tanya Bella balik dan masih berusaha melepaskan diri. Tapi Bara terus menahan tubuh Bella agar tidak lari.
" Kenapa masih pake lu gua ke aku? "
" Ishhh cuma gitu doang pun. Lebay banget!" Sentak Bella kesal.
" Arbellaaaa.... " Bella meringis saat Bara mencengkram erat kedua pahanya yang terekspos karna roknya yang tertarik keatas.
Bella terdiam. Ia bisa lihat pahanya yang memerah bekas cekalan tangan Bara.

KAMU SEDANG MEMBACA
MY BADBOY "ABARA" (TAMAT)
Aksi__Warning🔞!!!!!!!!!__ _Diharap bijak memilih bacaan_ _Penuh adegan dewasa dan adegan kekerasan 👊😡👊_ . . . . . Ketika seorang Matheos Abara, seorang mahasiswa yang notabene nya ketua geng Balganzo. Terkenal akan kebringasannya dalam menghada...