.
.
.
______________________________" Caaaa.... "
" Icaaaa... " Teriak Bunda dari dapur.Perlahan Bella membuka matanya yang masih terpejam erat. Ia menggeliat sejenak sebelum benar-benar sadar dari tidurnya. Dengan gerakan malas ia bangkit dan terduduk sambil menguap berusaha mengumpulkan nyawanya yang berserak keantah berantah.
" Icaaa... "
" Iya bunnn... " Jawab Bella sambil mengucek mata.
" Bangun sayang, ada yang nyariin kamu nih!" Teriak Bunda lagi.
Bella berdecak kesal. Dengan ogah-ogahan ia benar-benar bangkit dari ranjang dan melangkah keluar kamar. Siapa sebenarnya makhluk yang mencari nya di pagi buta seperti ini dan mengganggu tidur nya yang damai. Sangking kesalnya ia hentak-hentakkan kakinya sembari menuruni tangga. Namun langkah nya terhenti saat ia menangkap sosok yang ia kenali. Siapa lagi kalau bukan Bara yang akhir-akhir ini terus mengusik hari-harinya. Tampak pria itu duduk santai dimeja makan bersama Ayah dan Bunda nya. Padahal ia sedang ingin menghindari Bara semenjak insiden dirumah kosong dan juga insiden cincin pernikahan. Tapi lihat lah pria itu terus saja mendatangi nya.
" Udah bangun?. Sini cepat turun sarapan bareng. Kasian Bara udah nungguin kamu dari tadi." Ucap Bunda dan mulai menyendokkan nasi kepiring.
Bukannya melangkah turun ke ruang makan. Bella melangkah mundur dan bergegas kembali ke kamar. Ia memegang dadanya yang berdebar-debar. Secepat kilat ia segera menuju kaca untuk melihat keadaan nya yang benar-benar baru bangun tidur. Ya tentu saja ia akan mendapati dirinya dengan bentuk yang acak-acakan. Bella meringis menahan malu. Bagaimana bisa ia keluar menemui Bara dalam kondisi memalukan seperti ini.
Ia pun berlari kekamar mandi untuk bersih-bersih kilat dan menyisir rambutnya sejenak. Bella bukan ingin terlihat cantik tapi setidaknya ia tidak akan tampil seperti gelandangan dimata Bara. Dirasa cukup Bella kembali keluar dari kamar menuju ruang makan tempat mereka sarapan. Ia mengigit bibir nya saat tatapan nya beradu pada Bara, sedangkan pria itu tampak biasa saja dan melanjutkan sarapan yang sudah disiapkan Bunda nya.
" Sejak kapan dia disini? " Bisik Bella pada Bunda sembari menarik kursi untuk duduk.
" Udah lama dia disini, kamu nya aja yang susah dibangunin dari tadi." Balas Bunda yang juga ikut berbisik.
Bella mengangguk pelan. Biasanya Bella akan bangun cepat jika ia ada kelas pagi. Tapi karna berhubung hari ini tidak ada kelas pagi, Bella jadi ogah-ogahan untuk bangun cepat. Jarang jarang loh ia bisa bangun ngaret seperti ini. Walaupun orang tuanya nya terkadang membiarkan nya bangun terlambat tapi ada bi Sumi yang senantiasa membangun kannya dengan segala celotehan yang membuat Bella harus bangun segera. Ia baru ingat tumben sekali ia tidak mendengar suara celotehan bi Sumi pagi ini.
" Bi Sumi kemana bun? " Tanya Bella sambil mengedarkan pandangannya mencari wanita paruh baya bertubuh gempal itu.
" Bi Sumi pergi kepasar, tadi mau ajak kamu tapi kamunya belum bangun dan ada Bara yang main kesini jadi bi Sumi berangkat sendiri."
Bella mengangguk pelan. Tatapan nya kini terarah pada Bara yang juga menatap nya sambil menaikkan satu alis.
" Lu ngapain pagi-pagi gini kesini? " Tanya Bella ketus yang langsung mendapat jawilan dari bunda.
" Bun, Bara gak boleh ya main-main kesini jenguk Ica? " Tanya Bara tanpa menjawab pertanyaan Bella.
" Lah ya tentu boleh. Kalo bisa sering sering main kesini biar kalian berdua makin akrab, ya kan Yah? "
" Iya bener kata Bunda. Sebaiknya rencana baik kalian itu jangan ditunda-tunda. Lebih cepat lebih baik malah."
Bella mendengkus kesal mendengar jawaban yang keluar dari mulut kedua orang tuanya. Apalagi saat melihat wajah Bara yang tampak pongah setelah merasa mendapat lampu hijau dari orang tua Bella. Bella lupa jika orang tuanya sangat menyukai Bara, jadi percuma saja jika ia ingin menjelek-jelekkan pria itu di hadapan Ayah Bunda nya. Yang ada ia yang akan tersudut dan dinasehati panjang lebar karna Bara.
![](https://img.wattpad.com/cover/357584479-288-k630281.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
MY BADBOY "ABARA" (TAMAT)
Action__Warning🔞!!!!!!!!!__ _Diharap bijak memilih bacaan_ _Penuh adegan dewasa dan adegan kekerasan 👊😡👊_ . . . . . Ketika seorang Matheos Abara, seorang mahasiswa yang notabene nya ketua geng Balganzo. Terkenal akan kebringasannya dalam menghada...