39

32.3K 910 270
                                    

Siapa yang minta double up?
Siapa yang minta Bara dan Bella baikan?

Nih udah aku turutin ya😄😄😄

Selamat membaca. Jangan lupa:

Vote

Komen

Follow🤭

Love you all sekebon❤️❤️❤️❤️😁😁😁

*****

Mendengar kabar mengejutkan seperti tadi membuat pikiran Bara buntu. Ia dengan cepat melajukan motor nya berharap segera tiba dirumah. Bayangan sosok Bella yang kesusahan sendirian membuat hati Bara berdenyut ngilu. Ia tidak perduli pada kendaraan lain yang mengklaksoninya karena berusaha menyalip.

Setelah tiba, Bara bergerak rusuh masuk kedalam rumah. Dadanya berdegup kencang karna tidak menemukan Bella didapur tempat mereka bertengkar tadi. Tubuhnya panas dingin saat pikiran yang tidak-tidak terus memenuhi kepala nya. Dengan tergesa-gesa ia naik keatas, membuka pintu kamar dengan keras.

Saat pintu terbuka, pandangan pertama yang Bara dapat cukup membuat tubuhnya bergidik ngeri. Bagaimana tidak, ada banyak darah berceceran dari nakas yang terletak berdampingan dengan kepala ranjang hingga ke meja rias yang letaknya cukup jauh. Ia sontak menutup mulutnya terkejut melihat Bella sudah terbaring lemah disana dengan darah yang memenuhi kakinya.

Kakinya melangkah cepat menghampiri Bella dan memeluk tubuh lemah itu erat. Pikiran Bara semakin kacau, ia bahkan berulang kali menepuk pipi Bella agar istrinya itu kembali tersadar.

"Yang! Yang! Bangunnn... " Panggil Bara frustasi. Untuk yang pertama kalinya Bara sepanik ini. Ia bahkan bingung mau berbuat apa.

" Yang, buka matanya... Pleaseee... " Bara semakin panik, ia sudah tidak lagi menepuk pipi Bella, melainkan menyubitnya.

Perlahan kelopak mata Bella terbuka, samar-samar ia dapat melihat Bara yang memangku sambil menggerak-gerakkan tubuhnya.

" Ayy.. " Panggil nya lirih. " Sakittt... " Sambungnya lagi.

" Sayang..., maaf... Kita kerumah sakit sekarang." Balas Bara sambil menggendong Bella keluar kamar.

Ia segera menuju garasi, meletakkan Bella ke mobil dengan hati-hati di kursi penumpang lalu menyusul masuk. Dengan tangan gemetar Bara berusaha membawa Bella secepatnya kerumah sakit.

Bara kacau, sekacau-kacaunya. Ia bahkan berulang kali menekan klakson agar kendaraan didepan memberinya jalan. Berusaha menyalip walau peluangnya kecil. Ia berulang kali menoleh kesamping, mengecek Bella yang sudah tak berdaya.

Berpacu dengan waktu dan berperang dengan para raja jalanan membuat mereka akhirnya tiba di depan rumah sakit. Bara memarkirkan mobilnya asal, segera berlari kesamping dan membawa Bella dalam gendongannya. Para staff yang berdiri di depan IGD langsung terkejut melihat kehadiran Bara dan Bella yang berlumur darah. Salah satu dari mereka langsung mengambil ranjang rumah sakit, dan meletakkan Bella disana untuk dibawa masuk.

" Tolong cepat panggil dokter Kumala, ada pasien darurat atas nama Matheos Abara." Perintah Bara tanpa mengalihkan pandangannya dari Bella.

" Tapi Pak, itu bukan dokter yang menangani pasien IGD."

"Jangan membantah dan cepat lakukan sekarang!!! " Bentak Bara kesal. Disaat darurat seperti ini bisa-bisanya staff itu mengajak berdebat orang yang notabene nya termasuk pemilik rumah sakit.

Bara menggigit punggung tangannya keras sambil terus memperhatikan bagaimana para staff disana memberikan pertolongan pertama. Setelah kejadian tadi, salah seorang dari mereka berbisik mengatakan bahwa Bara adalah anak pemilik rumah sakit ini. Maka dari itu tidak ada satu pun dari mereka yang berani mengusir Bara dari ruangan tersebut.

MY BADBOY "ABARA" (TAMAT) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang