2

245K 2.7K 9
                                        

.
..
....

______________

Suara riuh rendah memenuhi koridor kampus saat empat orang tampan melewatinya. Siapa lagi mereka kalau bukan Bara, Alga, Zio dan Regan. Cowo ganteng yang selalu jadi incaran para perempuan. Tak terhitung lagi ada berapa banyak perempuan yang rela merendahkan diri hanya untuk bisa menggaet salah satu dari mereka.

" Bel, bel, liat bel. Suami gua lewat.... " Seru Nola histeris saat keempat cogan itu melewati mereka.

" Suami? . Emang nya lo mau punya suami bangsat kaya mereka?. "

" Ya ampun Bel, gak penting bangsat nya. Yang penting guantenggggg Bel. Kalo udah nikah ma gua nanti gua buat dia jadi orang baik."

Bella hanya memutar matanya malas. Ia malas melihat tingkah sahabat nya yang kegirangan melihat empat biang kerok yang menyebalkan menurut nya. Sebenarnya tak ada sebab khusus yang membuat Bella membenci keempat orang itu. Hanya saja ia tidak suka pada mereka yang selalu berbuat onar dan semena mena dikampus nya. Tak sedikit mahasiswa yang jadi korban keganasan mereka berempat. Memikirkan nya saja cukup membuat Bella ingin meretakkan kepala keempat orang yang sok belagu itu.

" Udah ah ayo masuk kelas. Gua gak mau telat gegara nemenin lo liatin kerdil-kerdil tu. " Seru Bella sambil menarik lengan Nola menjauh dari kerumunan.

" Lo gak suka liat muka ganteng mereka Bel? "

" Ngga. " Jawab Bella pendek.

" Ih lo buta ya Bel, laki ganteng kaya gitu lo gak suka. "

" Gua gak buta la, makanya gua masih bisa bedain cowok baik sama nggak. "

Nola menghela nafas kesal sambil terus mengikuti langkah Bella menuju kelas.
.
.
.
.
.
__________

" Gimana kabar soal Leon? " Tanya Bara sambil menyesapi rokoknya di rooftop kampus.

" Sampe sekarang belum ada kemajuan apa pun soal dia. Kaya nya dia emang bener bener sembunyi dari kita. " Jawab Zio.

" Kalian gak boleh lengah, bisa jadi dia sembunyi sambil ngumpulin kekuatan buat ngelawan kita. " Ucap Bara lagi.

" Lagian buat apa lagi dia ngelawan. Udah kalah telak kaya gitu. " Dengkus Zio yang ikut menyesapi rokok nya.

" Hah, disini harga diri dia dipertaruhkan Gan. " Seru Regan sambil menoyor kepala Zio.

" Kemana Alga?. "

Zio dan Regan mengedikkan bahu tanda tak tau. Memang itu anak suka datang dan pergi sesuka hati.

" Paling masih sibuk olahraga panas sama anak baru yang jadi incarannya waktu itu. " Jawab Zio sambil tersenyum kecut membayangkan kegiatan panas yang dilakukan sahabat nya itu.

" Tu anak emang gak pernah sehari aja tanpa mikirin susu sama selangkangan. " Gerutu Zio.

" Yah mau gimna lagi. Emang itu kelebihan dia dari kita-kita. Lagian kalo dia dapet barang bagus lu juga kebagian. "

" Gak gua aja, lu juga sibuk tu minta bagian. " Serga Zio menatap kesal Regan.

" Emang nya cuma punya lu yang pengen dipuasin, punya gua juga kali."

" Ya udah kan sama aja lu juga butuh tu cewe cewe yang dibawa Alga kemarkas. "

" Ya udah lu kok jadi nyolot si Yo? " Bentak Regan keras.

" Lah lu aja juga gak bisa ngomong baik-baik. "

Bara hanya menatap malas teman nya yang sibuk beradu mulut itu. Bukan hal aneh jika mereka selalu seperti tom and Jerry. Tapi pertikaian seperti ini tidak akan berlangsung lama, lihat saja sebentar lagi mereka akan berbaikan seperti biasa. Untuk itu Bara hanya membiarkan mereka bertikai hingga lelah dan terus menikmati setiap hisapan rokoknya.
.
.
.
_____________

Bella melangkah dengan terburu buru mengejar waktu dengan tangan penuh buku-buku yang akan ia bawa ke kelas. Ia tidak mau kena amuk dosennya yang terkenal killer itu. Memikirkan nya membuat Bella merinding dan mempercepat langkahnya.

Bruakkkk!!!

Seketika tubuh Bella terpelanting kebelakang dengan buku yang berserakan dilantai. Karna terlalu terburu-buru berjalan ia sampai menabrak. Segera Bella memegangi kepala nya yang berdenyut. Ia pun mengangkat kepalanya. Alangkah terkejutnya Bella melihat Bara dihadapan nya dengan tiga orang dibelakang Bara. Tampak ekspresi kesal tertera jelas di wajah Bara.

" Mampus gua, kenapa harus dia sih. " Gerutu Bella dalam hati.

Segera Bella bangkit dan mengumpulkan bukunya yang berserakan. Tangan Bara melipat di dadanya. Bara masih terus menatapi Bella yang sibuk menunduk mengumpulkan bukunya. Tangan Bara melipat di dadanya.

" Eits.... Mau kemana? " Tanya Bara dan langsung menarik lengan Bella yang hendak beranjak pergi.

Bella tak menjawab dan berusaha melepaskan tangannya dari genggaman Bara.

" Lu gak mau minta maaf? "

Bella menatap Bara dengan tatapan kesal. Kenapa laki-laki ini harus menahannya disaat ia sedang terburu-buru begini.

" Oh gak mau minta maaf ya. Atau lu mau minta cium? " Ucap Bara ditelinga Bella. Dengan cepat Bella menjauhkan wajahnya dari Bara. Ia benci dengan situasi ini apa lagi dengan tiga anteknya Bara yang ikut menertawakan nya remeh.

"Sorry." Ucap Bella singkat.

" Oh tidak semua itu manis... " Seru Alga ikut menyudutkan Bella.

" Biarin gua pergi, gua gak ada urusan lagi sama kalian. "

" Hahhahahahahahaha" Tawa mereka bersama saat mendengar ucapan Bella.

" Lu pikir kita bakal diam aja dengan kelakuan lu?. "
" Biasanya kami akan beri hukuman untuk cewe cantik kaya lu. Tenang aja hukuman nya bakalan bikin lu ketagihan. " Sambung Zio sambil menyolek dagu Bella. Sedangkan Regan tersenyum mesum melihat perlakuan teman-temannya pada Bella.

" Gua bilang lepasin, atau gua teriak sekarang. " Seru Bella marah.

" Eits.... Jangan marah-marah gitu baby, kita sukanya sama kucing penurut bukan kucing liar. " Ucap Alga sensual.

" Lepasin gua! "

"Hutsssss!! " Jari telunjuk Bara sudah mendarat di bibir Bella.

" Lu semua bubar dari sini. " Perintah Bara pada teman-temannya.

" Lah Bar, gak bisa gitu dong. Masa ada barang bagus gini kita biarin. " Seru Alga kecewa.

" Kalian gak dengar gua bilang apa? "

Dengan decakan dan berat hati, mereka pergi meninggalkan Bara dan Bella. Entah apa yang ada dipikirkan Bara hingga memerintahkan teman-temannya untuk pergi.

" Sekarang lu mungkin bisa bebas dari mereka."
" Tapi satu hal yang harus lu ingat, lu gak akan bisa lepas dari gua. " Bisik Bara ditelinga Bella yang membuat Bella bergidik ngeri.

" Lu gak berhak ngatur gua. " Ketus Bella dengan amarah menyala-nyala.

" Ooo... Lu lebih milih digilir sama mereka bertiga ya. Its okay kalo lu mau nya gitu. "

" What? "

" Makannya dengerin kata-kata gua baik-baik. Tetap jadi penurut dan ikuti maunya gua kalo lu mau aman dari terkaman mereka bertiga. "

" Tujuan lo apa sih? "

Bara tak menjawab dan pergi berlalu meninggalkan beribu pertanyaan di kepala Bella. Aneh, ntah rencana apa lagi yang udah berkelebatan di pikiran Bara. Tak sabar ia ingin memainkan boneka yang sudah lama ia dambakan itu. Sesekali seringai buas terukir diwajahnya.

" I got you !. Dan jangan pernah berfikir untuk lari. "  Gumam Bara sambil tersenyum tipis yang tak dapat diartikan.

_________________________
.
.
.

MY BADBOY "ABARA" (TAMAT) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang