13

61.7K 1K 3
                                    

Hyyy readers.....
Sorry kalo lama upnya ya!
Sebelum membaca budayakan vote dulu ya!
.
.

🌼🌼🌼


Beberapa hari ini Bara tampak uring-uringan. Padahal ia sendiri yang mengusulkan agar memberikan ruang untuk Bella bebas dari nya. Tapi kenapa sekarang ia malah jadi bad mood begini.

Setiap hari, setiap malam, Bara terus terbayang akan wajah cantik Bella. Yang lebih parah nya lagi kejantanannya yang tidak bisa diajak kompromi jika ingatan nya terhenti pada sexy nya tubuh gadis itu. Ia juga selalu terbayang pada lembut nya kedua payudara Bella. Terlebih lagi pada indah labium dan lembut nya bibir labia Bella. Semua yang ada pada diri Bella selalu sukses membuat nya horny seketika.

Ah sial!. Bisa-bisanya ia terjebak pada situasi seperti ini. Susah payah ia terus menahan libido nya yang terus memuncak minta dipuaskan. Sebegitu menyihir nya sosok Bella yang mampu membuat nya gunda setiap malam. Yang mana pusaka nya susah untuk dijinakkan. Membuat Bara bertambah pening tujuh keliling.

Bara menghela nafas berat. Ia memutuskan untuk keluar kamar mencari suasana baru. Seperti ia tidak bisa mengosongkan pikiran nya barang sejenak saja. Jika sebentar saja pikiran nya kosong maka sosok Bella akan memenuhi kepalanya. Sebenarnya itu bukan prihal yang perlu dicemaskan. Tapi masalah sosok Bella yang telanjang itu lah yang berkeliaran dipikirannya.

Langkah nya tampak berat menuruni setiap tangga. Suara senandung merdu terdengar dari taman belakang rumah. Terlihat ada Mama yang tengah sibuk menyirami bunga-bunga kesayangannya.

" Ma! " Panggil Bara pelan.

"Hm? "

" Bara mau ngomong. "

" Ya udah ngomong aja. "

" Ini penting. "

" Ya ampun sepenting apa sih? " Mama tak juga kunjung menoleh kearah Bara dan tetap menerus kan kegiatan favoritnya.

" Gak jadi deh Ma. " Bara merajuk. Ia melangkahkan kakinya pergi menjauh.

" Eh, mau kemana? "

" Kamar. "

" Lah katanya tadi mau cerita. "

" Gak jadi! " Jawab Bara kesal. Gimana tidak kesal kalo Mama nya saja sering kali lebih menyayangi bunga-bunganya ketimbang dirinya.

" Marah nih? " Ejek Mama.

" Ngga tuh! "

" Ya udah kalo gak marah sini."

Dengan langkah ogah-ogahan Bara berjalan kembali kearah taman belakang rumah. Ia pun duduk disalah satu kursi yang disediakan Mama nya dan biasanya digunakan untuk istirahat diwaktu lenggang. Taman ini tampak begitu indah dan rapi. Tak diragukan lagi keahlian Mama nya dalam mengurus taman sangat lah mumpuni. Buktinya semua tanaman nampak begitu sehat dan terawat.

" Sebenarnya mau cerita apa sih? " Tanya Mama penasaran dan ikut duduk didekat Bara.

" Mama inget kan sama Ica anaknya tante Arumi? "

" Iya. Terus? "

" Bara udah jumpa lagi sama Ica. "

" Serius? " Mama membulatkan mata tak percaya pada ucapan Bara.

" Jadi gimana?. Ica masih gembul lucu imut-imut gitu kah?. Atau Ica udah berubah?. Ya ampun Barrr.... Mama penasaran deh. Bawa Ica kesini dong Bar. Mama juga mau ketemu dia. "

" Kalo jumpa Mama pasti gak percaya kalo itu Ica. Soal nya dia udah berubah drastis banget."

" Iya kah? Pasti sekarang dia cantik ya Bar."

MY BADBOY "ABARA" (TAMAT) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang