| happy reading |
| don't forget to give your best support |
###
SATU BULAN KEMUDIAN...
Harus kuakui, satu bulan ini jadi bulan terberatku selama masa kehamilan. Bukan karena aku telah melepaskan dua pria yang memiliki tempat sendiri-sendiri di hatiku, tapi karena hari demi hari yang kulalui semakin mendekatkanku pada hari persalinan yang tinggal menghitung hari.
Sama seperti kebanyakan calon ibu, aku juga dilanda cemas yang luar biasa. Takut dengan yang akan aku hadapi, khawatir berlebihan bahkan pikiranku penuh dengan hal-hal negatif yang membuat kondisi mentalku menurun.
Padahal sebelum ini aku begitu tak sabar menanti kehadirannya...
Tapi memang, keputusan menghadirkannya ke dunia membuatku harus melakukan banyak pengorbanan.
Selama satu bulan ini, aku masih tinggal di Seoul. Meski malam saat aku pergi ke hotel tempat keluargaku menginap aku meminta pergi ke kota lain selain Jakarta dan Seoul, tapi Papa mengatakan tidak memungkinkan untukku yang sedang hamil besar melakukan perjalanan jauh. Jadi kami menetap di sini, setidaknya sampai aku melahirkan sebelum nantinya pindah ke luar negeri.
Satu bulan yang kuhabiskan di desa kecil pinggiran pantai agar tak ditemukan Park Ji-young. Seperti yang kubilang, hari demi hari berjalan cukup berat, aku melarang Mama pergi dari sisiku barang sedetikpun. Alhasil Mama lebih banyak diam di kamarku, ketika Papa dan Agam banyak bersosialisasi dengan orang sekitar.
"Harusnya memang hari ini."
Aku tercekat dengan penuturannya. Hari ini tepat hari perkiraan lahir yang diberitahukan Dokter Lee kepadaku, tapi sampai detik ini aku tidak merasakan gejala kontraksi apa-apa. Ini membuatku cemas, itulah kenapa aku berkonsultasi dengannya meski jadwal ultrasonografi-ku sudah berakhir sejak empat hari lalu.
"Jangan khawatir. Ini normal." Kalimat selanjutnya membuat perasaan tenang langsung mengalir di dadaku. "Kehamilan pertama cenderung lebih lambat dari HPL."
"Kenapa begitu?"
"Waktu persalinan tidak harus sama dengan hari perkiraan lahir yang diprediksi obgyn, karena HPL dihitung dengan patokan 40 minggu, sehingga persalinan yang terjadi 3 minggu lebih awal sampai 2 minggu lewat dari HPL masih termasuk kondisi yang normal. Tapi,"
"..., tapi?"
"Kenapa suamimu tidak pernah datang bersamamu lagi?"
"Suami?" Aku terkesiap, merasakan bagaimana detak jantungku yang berdetak lebih cepat dari biasanya. "Itu—dia... sangat sibuk. Jadi..."
"Tapi dua hari yang lalu suamimu datang kemari, menemui saya dan bertanya tentangmu."
"..."
"Apa kalian baik-baik saja?"
Dari wajahnya aku melihat dia memang seperti hanya bertanya, tapi aku sungguh tidak nyaman dengan pertanyaannya. Seperti ingin tahu. Aku menghela napas pendek. "Tadi tapi kenapa, dok?"
"Oh, maaf. Saya tidak bermaksud ikut campur."
Tapi pertanyaanmu itu sangat ikut campur, Dokter Lee.
"Saya bertanya begitu, karena seharusnya suamimu juga mendengarkan ini. Usia kandunganmu sudah memasuki minggu ke-41, jika ingin melahirkan normal seperti rencanamu, tidak boleh melebihi minggu ini. Karena lebih dari minggu ke-42 saja sudah sangat membahayakan janin."
KAMU SEDANG MEMBACA
Cupcakes | Jisung ✓
RomancePark Ji-young, tidak pernah aku bayangkan nama itu akan berpengaruh besar pada garis hidupku. Dia yang kukagumi selama 9 tahun, ternyata menjadi mimpi indah sekaligus terburuk untukku. Berkali-kali aku mengingatkan diri bahwa seseorang yang biasa se...