They're Back

14.4K 404 15
                                    

Author's POV

Tok... Tok.. Tok..

Sang empunya ruangan pun menggeliat. Ia terlihat sangat malas untuk membukakan pintu bagi sang tamu. Baginya, ini adalah hari santainya yang tidak boleh diganggu oleh siapapun.

"Siapa sih?!" serunya.

Tetapi tak ada jawaban sama sekali. Ia hanya bisa mengerutkan keningnya bingung. Ia pun tak suka dibuat penasaran. Akhirnya ia membuka pintu kamarnya.

"Morning sweetie.." ujar sang tamu dengan sumringah.

Yang disapa hanya bisa kaget setengah mati. Ia tidak menyangka, bahwa dia lah tamunya. Padahal semalam ia tak bisa tidur hanya karna memikirkannya yang akan meniggalkannya. Ia sungguh tak sanggup bila harus terpisah darinya.

"Mike!" seru Giselle lalu memeluk Mike.

"Hmm.. Kamu bau. Sana mandi. Terus beresin baju-baju kamu." ujar Mike.

Karna bingung dan kaget dengan ucapan Mike, ia pun melepas pelukannya. "Maksud kamu?" tanya Giselle.

"Maksud aku, kita mau ke Singapur sekarang juga. Hari ini juga dan flight nya jam 07.30. Ayo cepet siap-siap terus mandi. Aku tungguin di bawah." Mike menjelaskan segalanya ke Giselle.

Giselle masih mematung dan mencerna segalanya. Mencoba meyakinkan dirinya bahwa ini semua mimpi. Ia pun melirik jam dinding di kamarnya. Pukul 05.30. Ia masih yakin bahwa dirinya masih dalam alam mimpi.

"Selly, kamu nungguin apalagi? Cepetan! Nanti kita ketinggalan pesawat." ujar Mike.

"Eh.. Iya.. iya.." ujar Giselle.

Ia pun agak tergesa-gesa menyiapkan segalanya. Mike hanya memperhatikannya dari luar sambil menggeleng-gelengkan kepalanya. Ia sangat ingin mencubit pipinya sekarang juga karna ia sudah sangat gemas dengan tingkah gadisnya itu.

"Kita disana sampe besok. By the way, jangan grogi ya kamu.." ledeknya. Giselle hanya mengabaikannya. Ia masih bingung dengan ini semua. Apa ini semua nyata? Atau ini hanya mimpi belaka? Ia pun mencubit tangannya yang tak bersalah itu, hasilnya sakit. Yap. Sangat-sangat sakit. Jadi ini nyata? Ia pun tersenyum dengan sangat lebarnya lalu mempercepat kerjanya dan langkahnya menuju kamar mandi.

***

"Ma.. Pa.. Giselle pergi dulu ya.." pamit Giselle.

"Iya.. Kamu hati-hati ya sayang.. Mike, jaga anak om baik-baik. Ya?"

"Iya om. Pasti." jawab Mike dengan mantap.

Mike pun memasukan barang bawaan Giselle. Sementara Giselle, ia berpelukan dengan kedua orang tuanya. Setelah Mike selesai, ia pun membukakan pintu mobil untuk Giselle.

"Silahkan masuk tuan putri.." ujarnya.

"Makasih.." jawabnya.

Mike pun ikut masuk ke dalam mobil dan duduk di kursi kemudi. Giselle pun membuka kaca mobil dan melambaikan tangannya ke kedua orang tuanya.

"Mike, katanya kamu mau ke Amrik?" tanya Giselle.

"Emang iya.. Tapi kan kesananya besok. Emang kenapa? Kamu pengen aku kesana sekarang juga gitu? Biar kamu bisa sama yang lain?"

"Ish.. Apaan sih.. Gak gitu tau.. Justru, aku galau banget waktu aku tau kamu mau ke Amrik. Aku kan masih mau sama kamu.. Padahal, kita baru aja baikan.." ujar Giselle.

"Ya ampun.. Segitunyaa.. Ternyataa.." ujarnya lalu kembali fokus dengan mobilnya. Kemudian ia meminggirkan mobilnya di pinggir jalan. Lalu melepas seat belt nya lalu menghadapkan Giselle ke arahnya lalu menggenggam tangan Giselle erat.

Bully Boy and Nerdy GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang