Setelah Michael menunggu Giselle masuk ke dalam rumahnya, ia pun mulai menjalankan mobilnya. Namun, saat hendak menjalankan mobilnya, handphone nya berbunyi, ia pun mengambil handphone yang berada di sakunya lalu melihat nama yang tertera di handphonenya. Charles.
“Halo..”
“Michael! Lo dimana?! Gue udah nungguin di rumah lo dari tadi!”
“Wets.. Selo bang.. gue masih di depan rumah Giselle. Sabar yee.. Lo ketok-ketok aja.. Ada Bi Inah kok.”
“Oh iya! Gue lupa kalo ada Bi Inah..”
“Hadeh.. Temen gue yang satu ini… Kalo emang udah ditakdirin buat jadi orang pea, kayanya emang susah buat jadi orang pinter.”
“Oke.. Gue tau lu yang paling pinter.. Gue tau lu kan ketua osis.. Cukup tau ya gue Mike.”
“Dih, alay lu! Udah ah! Kalo kita telfonan terus kapan gue nyampe rumahnya?”
“Oh.. Lu lagi berenti?”
“Iya lah.. Yaudah yee.. Bye.”
"Bye.”
Michael pun memasukan handphone nya ke sakunya. Lalu ia kembali berkonsentrasi dengan mobilnya. Lalu sekitar 20 menit kemudian, Michael pun sampai di rumahnya.
Tin.. Tin..
Tak lama, pintu gerbang terbuka. Pintu itu terbuka sendiri. Ini bukan horror yaa.. Tapi, pintu pagar rumah Michael memang sudah dibuat agar bisa terbuka sendiri jika ada klakson mobil Michael atau orang tuanya.
Michael pun memarkirkan mobilnya di garasi. Lalu ia pun masuk ke dalam rumahnya. Dan ia pun langsung disambut oleh kehadiran Charles.
“Kelamaan ya bro?” tanya Michael.
“Menurut lu aja deh Mike..” jawab Charles.
“Yailahh… Les.. Jangan ngambekk dong.. Yaudah.. Besok gue jajanin.” ujar Michael.
"Asikk.. Makasih Mikey.” ujar Charles.
“Heh! Yang boleh manggil gue Mikey cuma Selly.” ujar Michael.
“Iya deh yang taken.. I-“
“Sssttt… Berisik ah lu! Udah sana pulang!” potong Michael.
“Haha oke.. Bye.” pamit Charles.
“Bye.” jawab Michael.
Lalu Charles pun meninggalkan rumah Michael lalu bergegas pulang.
Michael pun membawa tas Giselle yang tadi dibawa oleh Charles ke kamarnya. Lalu ia pun mandi. Setelah ia selesai mandi, ia pun memakai baju, lalu turun ke lantai dasar rumahnya. Ia terkejut ketika melihat kedua orang tuanya tiba-tiba berada di bawah.
“Mama.. Papa..” ujar Michael.
“Michael..” ujar kedua orang tua Michael berbarengan.
“Ma.. Pa.. Michael kangen.” ujar Michael.
“Papa sama mama juga kangen sama kamu.” jawab papa Michael.
Lalu mereka pun berpelukan. Mereka seperti teletubies.. So cute..
“Michael.. Kamu mau kemana?” tanya mama Michael.
“Iya nih.. Mau kemana anak papa yang paling ganteng? Udah rapih aja..” lanjut papa Michael.
“Ada deh.. Yaudah.. Pa, ma, Mike tinggal dulu ya..” ujar Michael lalu mengecup pipi mama dan papanya.
“Iya.. Bye pa.. ma..” pamit Michael.
“Bye.” jawab papa dan mama Michael.
Michael pun mengambil kunci mobilnya yang ia taruh di meja. Setelah itu ia keluar rumah dengan membawa kunci cadangan. Ia pun melajukan mobilnya menuju optik yang tadi sore ia datangi bersama Giselle.
Michael yang sedang mengemudi dengan hati yang senang pun tak sadar jika ada sebuah mobil yang membutuntinya dari belakang. Lalu mobil itu pun menghadang mobil yang dikendarai oleh Michael. Michael yang melihat mobil itu yang tiba-tiba berada di depannya pun rem mendadak. Dengan perasaan kesal, ia pun turun dari mobilnya. Betapa terkejutnya ia ketika melihat orang yang berada di dalam mobil itu.
Hey readers! Maaf baru update.. Baru sempet nihh.. Dan juga baru niat.. Hehee.. Soalnya gue juga baru update cerita gue yang satu lagi 2 hari yang lalu kalo ga salah.. Oke abaikan.. So vomment yaa.. Don’t be a silent reader.. Bye…
KAMU SEDANG MEMBACA
Bully Boy and Nerdy Girl
Teen FictionCewek kacamataan yang culun masuk ke sekolah baru nya. Tapi disana dia malah di bully habis-habisan. Sampai ada yang nyantol di hati tuh... Copyright © by cindygarfield