Mikey and Selly

13.3K 536 6
                                    

Author's POV

Kring....

Bel pun berbunyi. Semua anak yang sedang berada di koridor, kantin, taman, perpustakaan, dan lain-lain, segera berlari memasuki kelas masing-masing. Tak terkecuali pasangan baru di Persada International School, Giselle dan Michael. Michael pun mengantarkan Giselle ke kelasnya, lalu ia berjalan menuju lantai tiga untuk sampai ke kelasnya.

Lalu, Michael pun sampai di kelasnya, lalu ia masuk ke dalam. Belum ada guru. Lalu ia duduk di tempat duduknya. Ia pun mengambil buku pelajaran jam pertama. Fisika.

"Ehemm." dehem Katrina.

Michael pun mendongak. Ia pun kembali membaca buku pelajarannya. Dan ia tidak menghiraukan kehadiran Katrina itu.

Lalu Katrina pun mengambil buku pelajaran Michael, lalu melemparnya ke lantai. Michael pun terkejut dan langsung berdiri dari kursinya.

"Mau lu apa sih Kat?" tanya Michael.

"Mau gue? Lu tanya mau gue apa? Iya? Mau gue itu.. Lu putusin si cewek kampungan nan jelek itu." jawab Katrina.

"Heh! Siapa lu hah? Enak aja! Gak bisa.. Giselle itu gak kampungan. Dia juga cantik kok. Jadi mending lu pergi." ujar Michael.

"Ga Michael! Lu itu cuma punya gue. Dan gak ada yang boleh milikin lu, kecuali gue. Ngerti?!" ujar Katrina.

"Terserah deh ya! Gue gak peduli." ujar Michael lalu mengambil buku fisikanya.

Tak lama guru fisikanya pun datang. Semua murid kembali tenang.

Di waktu yang sama namun berbeda tempat...

Giselle sudah berada di dalam kelas. Senyumnya begitu sumringah. Bagaimana tidak? Orang abis jadian... Haha..

Ia pun mengambil novel yang tadi ia baca. Lalu kembali membacanya. Guru matematika belum datang. Keadaan kelas sangatlah gaduh. Namun Giselle tak memperdulikannya. Ia memilih untuk flashback serta membaca novelnya itu.

"Giselle." panggil Jay.

Giselle pun gugup. Ia takut bahwa itu adalah suara guru matematikanya. Ia pun mendongak. Namun itu hanyalah Jay.

"Jay.. Please.. Stay away from me." ujar Giselle.

"Sel.. Michael itu ga pantes buat lu. Dia itu cu-"

"Jay.. Gue mohon. Pergi dari sini. Gue gak mau ketemu lagi sama lu. Oke." potong Giselle lalu mendorong Jay. Jay pun mengalah. Akhirnya, ia pergi meninggalkan Giselle.

"Penyesalan emang selalu dateng belakangan Sel.." batin Jay.

Giselle kini kembali hanyut dalam novelnya. Ternyata guru matematika tidak datang, tetapi guru tersebut menitipkan soal. Sehingga mereka tetap harus mengerjakan soal.

***

Kring....

Bel tanda istirahat pun berbunyi. Seluruh murid PIS berhamburan keluar kelas. Tujuan mereka hanya satu. Yaitu kantin. Namun tak hanya kantin sih.. Buktinya Michael ke kelas Giselle terlebih dahulu.

Michael menunggu di depan kelas Giselle. Namun Giselle tak kunjung keluar dari kelas. Michael pun mengintip dari luar kelas Giselle. Ia melihat Giselle sedang dikelilingi beberapa laki-laki.

Michael langsung masuk ke dalam kelas Giselle. Ia tidak peduli jika ia akan diomeli oleh guru.

"Heh! Jauhin cewek gue!" seru Michael.

"Michael! Tolongin aku!" seru Giselle

Para laki-laki yang mengelilingi Giselle pun membalikan badannya.

"Gak akan! Pokoknya cewek ini bakalan jadi milik kita." ujar salah seorang cowok itu.

"Langkahin dulu mayat gue!" seru Michael.

Pertengkaran diantara mereka pun tak terhalangi. Namun, dengan mudah Michael dapat mengalahkan para laki-laki itu.

Mereka semua pun lari terbirit-birit meninggalkan kelas tersebut.

"Sel.. Kamu gakpapa kan?" tanya Michael lalu memeluk Giselle erat.

"Aku gakpapa kok. Makasih ya Michael.." jawab Giselle.

"Sama-sama." jawab Michael.

"Kita ke kantin yuk." ajak Michael.

"Yuk." jawab Giselle.

Mereka pun berjalan bersama menuju kantin. Giselle yang tersedu akibat ketakutan itu pun memeluk Michael. Dan membuat sekeliling mereka melontarkan tatapan sinis.

"Sel. Lo kenapa?" tanya Jay yang tiba-tiba ada di depan Giselle dan Michael.

"Ini pasti karena lu kan Michael? Iya kan? Ngaku lo!" ujar Jay lalu mendaratkan pukulan ke pipi Michael.

"Heh! Jay! Sotoy banget sih lo! Justru Michael nolongin gue dari cowok-cowok rese di kelas tadi." jelas Giselle.

"Tapi Sel-"

"Gak ada tapi tapian! Pergi sekarang juga!" seru Giselle.

Jay pun pergi meninggalkan Giselle dan Michael.

"Michael.. Kamu gakpapa?" tanya Giselle panik.

"Aww.. Sakit..." ringis Michael.

"Kita ke UKS yuk." ajak Giselle.

"Yaudah.." jawab Michael.

Giselle pun memapah Michael menuju UKS. Michael kelihatan begitu lemah.

Saat tiba di UKS, Giselle pun menaruh Michael di tempat tidur. Lalu ia mengambil obat untuk mengurangi rasa sakit di pipi Michael.

"Makasih ya Selly.." ujar Michael.

"Hah? Selly?" tanya Giselle.

"Selly itu panggilan khusus buat kamu." jawab Michael.

"Ih! So sweet haha.. Aku manggil kamu... Mikey.. Gimana?" tanya Giselle.

"Bagus juga.." jawab Michael.

"Mikeyy..." ujar Giselle.

"Selly..." ujar Michael.

Lalu mereka berdua tertawa bersama.

"Ah! Aww! Argh!" ringis Michael sambil memegangi kepalanya.

"Mikey! Kamu kenapa?" tanya Giselle panik.

Tak ada jawaban dari Michael.

"Mikey! Bangun!" seru Giselle.

"Kalo sampe Michael kenapa-napa... Gue gak akan pernah maafin lu Jay. Gak akan!" batin Giselle.

Hey readers! Vomment yaw! Thanks for reading and waiting! ^^

Bully Boy and Nerdy GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang