Giselle's POV
Gue pun menghempaskan tubuh gue. Air mata mulai menbasahi pipi gue. Perkataan mama terngiang di kuping gue.
Author's POV
Saat Giselle masuk ke dalam rumah, ia terkejut ketika melihat mamanya yang berada di depan pintu.
"Eh.. Mama.." ujar Giselle sambil cengengesan.
"Kamu abis dari mana?" tanya mama Giselle dengan nada tegas.
"A-a-a-a...-"
"Jawab!" seru mama Giselle hingga membuat Giselle kaget.
"Abis pergi." jawab Giselle.
"Pergi kemana?" tanya mama dengan nada tinggi.
"Ke... Hmmm... Ke...-"
"Giselle... Jangan mulai lagi ya.." ujar mama Giselle dengan nada sedikit tinggi.
"Pergi sama temen ma.." jawab Giselle.
"Giselle.. Kamu boleh pergi sama temen kamu.. Mama gak pernah ngelarang kamu buat bergaul sama temen-temen kamu.. Tapi, kamu jangan pergi terus sama temen kamu." nasihat mama Giselle. "Mungkin, mama akan pindahkan kamu ke sekolah lain.. Karena menurut mama, kamu tidak cocok bergaul dengan orang-orang kota." lanjut mama Giselle.
Giselle tak menjawab. Ia hanya berjalan menuju kamarnya.
Giselle pun menghempaskan tubuhnya ke ranjangnya. Air mata membasahi pipinya. Perkataan mamanya tadi terus terngiang di telinganya.
"Gak.. Gak akan!" batin Giselle.
"Gue gak mau pindah sekolah.." batin Giselle.
"Gue gak mau pisah sama Mikeyy.. Gak mau!" batin Giselle.
Tok.. Tok...
"Masuk.." ujar Giselle sambil menghapus air matanya.
Mama Giselle pun membuka pintu kamar Giselle.
"Sel.." panggil mama Giselle dengan suara lembut.
"Ya ma.." jawab Giselle.
"Mandi dulu gih." ujar mama Giselle.
"Iya ma.." jawab Giselle.
Mama Giselle pun keluar dari kamar anaknya. Sementara, Giselle pun bersiap-siap untuk mandi.
***
Setelah sekitar 10 menit, Giselle pun keluar dari kamar mandi. Ia sudah selesai mandi. Dengan pakaian ala rumah yang biasa ia pakai, ia pun berjalan menuju kamarnya.
Michael's POV
"Kayanya gue tau nih mobilnya siapa.." batin gue.
Gue pun keluar dari mobil gue. Tak lama, kedua pintu depan pun terbuka.
"Nick? Katrina?" ujar gue tak percaya.
"Kenapa kaget? Muka lu nyelo aja dong Mike.. Kan lu udah gak ada hubungan apa-apa sama Katrina." ujar Nick.
"Ya gue kaget aja.. Emang ada larangannya gak boleh kaget?" jawab gue dengan tatapan sinis. "Lu ngapain sih?" lanjut gue.
"Kita kesini cuma mau ngasih tau info aja ke lu." ujar Nick. "Kita udah resmi pacaran." lanjut Nick sambil menggandeng tangan Katrina dan mencium tangannya.
"Damn! Kenapa gue jadi ga terima gini?" batin gue. Gue emang gak terima dengan ini semua..
"Heh! Bengong lu?" ledek Nick.
"Yaudah.. Congratz aja ya buat kalian.. By the way gue harus pergi. Gue mau ke rumah cewek gue." ujar gue dengan nada yang sedikit tinggi.
"Yaudah.. Bye Mike." ujar Nick.
Tiba-tiba Katrina berjalan mendekat ke arah gue. "Mike.. Semoga cewek kamu lebih baik ya dari aku.." bisik Katrina dengan nada sombong.
"Babe.. Kamu ngapain sih? Yuk kita jalan." ujar Nick.
"Iya honey.." jawab Katrina.
Sial! Please.. Masa iya sih gue cemburu sama mereka? Masa sih gue nyesel mutusin Katrina? Argh! Complicated bangett..
Gue pun kembali masuk ke dalam mobil gue.
***
Lalu gue pun sampai di optik yang tadi gue datangi dengan Giselle. Gue pun membuka pintu optik tersebut.
"Mas.. Saya mau ambil softlens yang tadi siang saya pesan." ujar gue.
"Oh.. Atas nama siapa ya?" tanya mas-mas tersebut.
"Atas nama Michael." jawab gue.
"Oh.. Baik.. Sebentar ya mas." ujar mas-mas tersebut.
Gue pun menunggu di kursi tunggu. Gue pun mengambil handphone gue. Homescreen gue foto selfie gue bareng Giselle waktu itu. Entah kenapa saat gue ngeliat foto gue bareng Giselle, gue jadi kangen sama Giselle. Gue pun memutuskan untuk telfon Giselle.
Sudah 1 menit.. Tapi tak ada jawaban. Giselle kemana? Argh! Perasaan gue gak enak..
"Mas.. Ini softlens nya." ujar mas-mas tersebut.
"Oh yaa. Makasih ya mas." ujar gue lalu meninggalkan optik tersebut.
Bayar? Udah tadi! Hahaha..
***
Gue pun sampai di rumah Giselle. Gue pun segera keluar dari mobil gue.
Tok... Tok...
Tak lama pintu pun terbuka...
"Mau cari siapa ya?" tanya seorang wanita yang kemungkinan mamanya Giselle.
"Mau cari Giselle tante.." jawab gue.
"Oh.. Sebentar ya.." ujar wanita tersebut lalu meninggalkan gue.
Gue pun menunggu... Tak lama Giselle pun keluar. Muka dia pucat banget.. Matanya bengkak, hidungnya merah.
"Sel.. Kamu kenapa?" tanya gue panik.
"M-Mikey..." ujar Giselle dengan lirih.
Lalu ia pun jatuh pingsan.
"Sel.. Giselle!" seru gue.
Tiba-tiba mama Giselle pun keluar.
"Kamu apakan anak saya?" tanya mama Giselle.
"Mmm.. Hmm..-"
"Pergi kamu dari sini!" seru mama Giselle.
"Saya cuma mau nitipin ini kok tante." ujar gue lalu menyerahkan tas sekolah dan softlens milik Giselle.
"Permisi." ujar gue lalu berjalan menuju mobil gue.
Hey readers! Maaf banget slow update... Lagi mager dan lagi banyak kegiatan.. Tugas + ulangan numpukkk... So vomment yaa
KAMU SEDANG MEMBACA
Bully Boy and Nerdy Girl
Teen FictionCewek kacamataan yang culun masuk ke sekolah baru nya. Tapi disana dia malah di bully habis-habisan. Sampai ada yang nyantol di hati tuh... Copyright © by cindygarfield