Author's POV
"Ma... Giselle pulang." ujar Giselle lalu menutup pintu rumahnya dan menguncinya.
"Eh Giselle tumben pulang cepet." ujar mama Giselle.
"Yee mama.. Aku pulang lama salah pulang cepet salah. Gimana sih?" tanya Giselle.
"Ih.. Kamu apa sih.. Malah bagus kalo kamu pulang cepet. Jadi mama gak khawatir sama kamu." jawab mama Giselle
"Hehe.. Yaudah ma.. Aku ke kamar dulu ya." ujar gue.
"Yaudah.. Abis itu makan ya." ujar mama Giselle.
"Siap deh ma." jawab Giselle.
Lalu Giselle pun berjalan menuju kamarnya. Kini ia sudah berada di kamarnya. Ia pun mengangkat bantalnya, lalu mengambil foto dirinya bersama Michael lalu merobek foto itu menjadi empat bagian. Setelah itu, ia membuangnya. Kemudian ia mengganti bajunya dan keluar dari kamarnya untuk makan. Giselle pun berjalan menuju meja makan. Lalu ia makan bersama mamanya. Tak ada percakapan diantara mereka. Yang ada hanya suara garpu dan sendok. Setelah selesai, Giselle menaruh piringnya serta piring mamanya ke dapur.
"Sel, mama agak pusing nih.. Mama tidur dulu ya." ujar mama Giselle.
"Oh iya ma.." jawab Giselle lalu berjalan menuju kamarnya.
Setelah sampai di kamarnya, ia pun melepas softlens yang ia pakai belakangan ini. Lalu ia meletakan softlens tersebut di tempatnya dan menaruh di tasnya. Pengelihatannya agak kabur. Ia pun mengambil kacamata pemberian Jay lalu memakainya.
Drtt.. Drtt..
Giselle pun mengambil handphonenya lalu melihat ada sms dari Michael.
From : Michael
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Selly, I'm so sorry.. It was an accident. Please forgive me..
Giselle hanya membaca pesan dari Michael. Lalu ia menaruh handphonenya di bawah bantal. Kemudian, ia merebahkan tubuhnya dirinya di tempat tidur. Ia pun mulai flashback...
Giselle's POV
Gue pun mulai flashback... Kenapa gue baru tau sekarang? Kenapa disaat gue udah ngerasa nyaman di deket dia? Kenapa secepat ini? Kenapa gue harus sayang sama dia? Kenapa dia ngehianatin gue? Argh! Gue kesel sama Michael! Tak terasa pipi gue basah. Teringat masa-masa indah gue bareng Michael. Seperti hangout, nonton bareng, bolos bareng.. Sebenernya gue masih sayang sama dia.. Tapi, kenapa dia cuma jadiin bahan taruhan? Kenapa?! Tiba-tiba lagu Clarity mengalun. Gue mengecek handphone gue. Ternyata ada telfon dari Michael. Gue pun memilih untuk me reject telfon dari dia lalu mematikan handphone gue. Sebenernya... In my deepest heart.. Gue kangen Michael.. Kangen banget..
Tok.. Tok... Tok...
Gue pun menyeka air mata gue. Lalu membuka pintu kamar gue. Tap gak ada siapa-siapa. Tak lama, terdengar suara ketukan lagi. Ternyata suaranya dari luar rumah. Gue pun membuka pintu rumah gue. Ternyata ada Jay dan seorang laki-laki yang sepertinya papa.
"Hai Giselle." sapa Jay.
"Haii.." jawab gue.
"GIselle.. Ternyata sekarang kamu sudah besar ya.. Papa kangen sama kamu nak.." ujar papa lalu memeluk gue.
"Giselle? Ada siapa di luar?" tanya mama yang tiba-tiba muncul di luar.
"Victor?" ujar mama tak percaya.
"Kok.. Ini... Ah.. Ini ada apa?"
"Udah ma, pa, Jay, mending kita masuk dulu.." ajak gue.
Kami semua pun masuk ke dalam rumah. Lalu kami duduk di sofa ruang keluarga.
"Victor kamu tau dari mana aku tinggal disini?" tanya mama.
"Saya juga tau dari Jay." jawab papa.
"Aku tau dari Giselle." jawab Jay.
"Okee..." ujar gue. Gue pun mulai menceritakan semuanya. Mama terdiam. Sedangkan papa, hanya tersenyum tipis.
"Jud, maafkan saya ya.." ujar papa.
Mama hanya terdiam. Tak ada sepatah kata yang keluar. Tiba-tiba air matanya mengucur.
"Ya... Saya sudah memaafkan kamu dari dulu." jawab mama.
"Makasih Judith.. Kalau begitu.. Kamu mau kan mengulang semuanya lagi dari awal bersama aku?" tanya papa.
Hah?! Ternyata papa sama mama mau balikan. Ini harus terjadi.. Please ma.. Mau ya.. Mama terlihat terharu dan terkejut. Papa, gue, dan Jay menunggu jawaban dari mama.
"Iya.. Aku mau." jawab mama sambil tersenyum.
"Yey!" sorak gue, dan Jay.
Papa hanya tersenyum lalu mencium kepala mama kembut. Gue seneng banget.. Karena akhirnya, gue bisa punya papa. Dan gue juga yakin kalo Jay pastinya seneng banget.
"Mama.. Giselle.. Kalian mau ya.. Tinggal bareng papa." ujar papa.
Gue pun melihat ke arah mama. Mama juga melihat ke arah gue. Kami saling tatap-tatapan.
"Gimana ya.." ujar mama. "Aku sih terserah Giselle." lanjut mama.
"Loh.. Kok jadi aku? Aku gak tau.." jawab gue.
"Pleasee.. Mau ya." mohon Jay.
"Yaudah.. kita mau. Kalo gitu kita beres-beres dulu ya." ujar mama.
"Oke." jawab papa.
Gue dan mama pun berjalan menuju kamar masing-masing. Lalu gue mengambil semua baju, celana, perlengkapan, pokoknya semua barang-barang pribadi gue, gue taruh di tas gue. Dan tak lupa, tas sekolah. Setelah semuanya siap, gue pun keluar. Mama juga sudah selesai dan sedang duduk di ruang keluarga. Lalu, papa dan Jay membantu gue dan mama untuk menaikan semua barang-barang gue dan mama ke bagasi mobil papa. Setelah selesai, gue pun naik mobil. Gue duduk di barisan kedua, bersama Jay. Sedangkan mama, duduk sama papa berdua di depan.
Saat mobil papa keluar dari kompleks perumahan gue, gue melihat sebuah mobil yang mirip dengan mobil Michael.
"Ini Mike beneran?" tanya gue.
"Beneran apanya Sel?" tanya Jay.
"Hah? Gak kok.. gakpapa." jawab gue.
Jay pun kembali fokus dengan handphonenya.
Hey readers! Maaf baru update.. Vomments ya guys! Don't be silent readers! Kalo banyak yang vote nanti gue janji deh updatenya cepet! Thanks ya! For reading!^^
KAMU SEDANG MEMBACA
Bully Boy and Nerdy Girl
Ficțiune adolescențiCewek kacamataan yang culun masuk ke sekolah baru nya. Tapi disana dia malah di bully habis-habisan. Sampai ada yang nyantol di hati tuh... Copyright © by cindygarfield