Malam hari ini, Haechan yang tengah berada di kamar sedang bersiap untuk tidur.
Ketika dia hendak tidur, dia mengingat janji nya pada Jisung...
"Ah...bodohnya aku, membuat janji seperti itu...." Gumam Haechan pelan.
Dia lantas membuka ponsel nya dan mencari kontak Mark.
Dia lantas menelepon Mark.
Setelah beberapa deringan, akhirnya Mark menjawab panggilan nya.
"Halo...haechan~ah, ada apa?...."
"Ah, tidak papa...gimana kabarnya?.."
"Baik kok, kalau disitu gimana?.."
"Disini lumayan baik...."
"Baiklah! Syukurlah kalau begitu, ada apa menelepon ku?..."
"Ah...itu...bagaimana yah? Aku bingung mengatakan nya..."
"Memangnya ada apa?.....katakan saja!"
"Kau tidak sibuk kan?...."
"Yah....aku rasa.."
"Baiklah,... sebenarnya, apa kau bisa menyempatkan waktu untuk bermain ke sini?..."
"Ke asrama?...aku juga berniat berkunjung ke situ..."
"Kapan kau akan berkunjung kesini?..."
"Aku tidak tahu...mungkin nanti, disini lumayan sedikit sibuk..."
"Oh...kalau gitu, gak usah kesini..."
"Haechan~ah!..."
"Wae?..."
"Aku mendengar ini dari Renjun, apa benar Jisung?....ah tidak! Tidak mungkin kan?..."
"Jadi kau juga sudah tahu yah?....lalu__"
"Iya aku mengetahui nya tadi sore, lalu kenapa?..."
"Kenapa kau tak berkunjung?__Jisung sangat ingin bertemu dengan mu secara langsung dibanding hanya menggunakan handphone."
Pada saat Haechan mengatakan hal itu, seketika Mark terdiam dan tak bisa mengucapkan sepatah kata pun.
Yah, wajar saja. Sejak Mark resmi lulus dari unit ini, dia tak pernah sekalipun kembali ke asrama mereka.
Karena tak kunjung mendapat jawaban, akhirnya Haechan pun memutus panggilan telepon.
Haechan lantas keluar dari kamar, melihat Jisung yang tengah terbaring di sofa, juga Jaemin yang terlihat ketiduran di dekat Jisung. Membuat nya ingin sekali menghilangkan sistem graduation yang telah diberikan oleh agensi mereka, disaat unit lain berusaha menjadi nomor 1, mereka lantas hanya berharap agar anggota unit mereka kembali menjadi 7.
Keesokan hari nya....
Jisung yang tengah tidur di sofa, akhirnya terbangun karena sinar matahari yang masuk melalui celah jendela.
Dia melihat Jaemin tertidur di sebelahnya.
Dia lantas beranjak dari sofa dengan hati hati agar tidak membangun kan Jaemin.
Namun aneh, saat dia mulai berdiri, tiba tiba kakinya tak bisa menumpu, hingga membuat Jisung jatuh terduduk...
Merasa ada yang janggal, jaemin pun terbangun dari tidurnya.
Tepat pada saat itu Jaemin melihat Jisung terduduk di dekat nya...
"Jisungie?....apa yang terjadi?..ada apa?.."
Jisung lantas hanya diam sambil mencengkram erat ujung selimut Jaemin.
Nafasnya mulai tidak teratur. Jaemin yang melihat itu lantas tak berani banyak bertanya. Jaemin mengerti Jisung itu orang yang mudah panik dan sulit untuk nenangin diri.
KAMU SEDANG MEMBACA
OUR JISUNG
FanfictionJisung seorang anak laki laki berusia 11 tahun yang tidak memiliki teman. dia kesulitan berkomunikasi, takdir mempertemukan jisung dengan Mark, Renjun, Jeno, Haechan, Jaemin, dan Chenle yang usianya 2 tahun lebih tua dari nya, para Hyung mengajari n...