21. Home

216 26 0
                                    

"Eh kompres?....untuk apa?" Bingung Chenle.

"Kurang lebih saat jam setengah 4 dini hari, tiba tiba tubuh Jisung sangat panas, dia benar-benar demam tinggi."

"Akhirnya ku putuskan untuk mengompresnya, namun demam nya baru reda sekarang...."

Jaemin terlihat menceritakan semuanya pada Chenle.

Mendengar itu Chenle lantas terdiam.

"Kenapa bisa mirip seperti ini?.....jam miliknya juga berhenti berdetak dikisaran jam setengah 4 dini hari." Batin Chenle.

Jaemin terlihat meletakan kain kompres di dahi Jisung. Beberapa kali terdengar suara rengekan dari Jisung.

Walaupun Jisung benar benar tertidur. Tapi tetap saja, ia masih bisa merasakan semua yang terjadi di sekitarnya.

"Hyung....." Panggil Chenle.

"Hmm...ada apa?" Balas Jaemin.

"Mungkin para Hyung yang lain akan segera bangun. Biarkan aku yang mengambil alih dapur. Hyung temani Jisung saja disini!"

"Kau yakin?.....kau pasti kewalahan, kau harus memasak makanan untuk 23 orang, belum juga makanan penutup dan minuman!."

"Tidak apa Hyung, aku akan menyelesaikan nya dengan cepat!."

Kala itu, sebenarnya Jaemin sedikit tidak yakin dengan apa yang Chenle katakan. Tapi, karena Chenle adalah pribadi yang mandiri, jadi ia percaya bahwa Chenle pasti bisa menyelesaikan tugasnya dengan baik.

Chenle pun pergi menuju dapur.

"Hmm enaknya hari ini masak apa yah?..." Gumam nya pelan sambil diselingi sebuah irama.

"Steak dan rebusan telur aku rasa tidak buruk!" Senyum Chenle.

Chenle pun segera membuat masakan yang ia tentukan.

Xiaojun kini masih berada di kamar Chenle. Ia tertidur pulas.

Sinar matahari terpancar melalui celah celah jendela kamar. Membuat Xiaojun terbangun karena terganggu.

"Eh? Sudah jam 6?" Gumam nya membuka handphone sambil mengumpulkan nyawa.

"Aku tidur begitu nyenyak!"

Merasa bosan berada di kamar, akhirnya Xiaojun memutuskan untuk pergi ke ruang tv yang dekat dengan dapur.

"Chenle~ya!....." Panggil Xiaojun yang melihat Chenle berada di dapur.

"Wah! Xiaojun-ge!...." Sapa Chenle.

Seketika mata Xiaojun membulat, sedikit terkejut dan tidak percaya.

"What!?....barusan Chenle memanggil ku dengan sebutan 'ge' ?. Apa ini mimpi!?". Batin Xiaojun.

"Kau ini kenapa?..." Bingung Chenle.

"Chenle~ya! Biarkan aku membantu mu!" Ceria Xiaojun mendadak.

"???....." Seketika Chenle terdiam. Kebingungan? Tentu saja!, Bagaimana mungkin seorang Xiaojun bisa berbaik hati semudah itu pada Chenle.

"Xiaojun-ge.....kau tidak demam kan?." Chenle mencoba memastikan.

"Apa apaan ini? Tentu saja aku tidak demam!."

"Kau sendiri, apakah kau sakit?...."

"Hah?!....tentu saja tidak, dasar xiaojun-ge ini!"

"Aaaah sudahlah cukup!!." Xiaojun terlihat begitu kesal.

OUR JISUNGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang