Beberapa hari berlalu, Jisung sudah memulai aktivitas grup seperti biasa. Sejak kembalinya Jisung, respon positif pun mulai sangat terlihat.
"Akhirnya! Jisungie!!" ceria Jaemin seraya mengacak surai hitam lelaki polos itu.
Namun, tak lama sejak kehadirannya... Respon negatif semakin terlihat. Banyak yang mengatakan bahwa Jisung tak perlu kembali dengan grup, ada juga yang menyuruh Jisung untuk tetap hiatus.
Sepanjang Jisung terus menjalankan aktivitas grup, sebenarnya ia selalu ketakutan. Ia takut melihat banyak orang menatapnya... Terutama ketika ia harus berdiri di atas panggung.
Ia tak pernah menceritakan masalahnya pada member lain, cukup dia.... Cukup dia saja.
Tapi tetap saja.... Dampaknya tetap terlihat.
Semakin hari, kondisi kesehatan Jisung semakin menurun. Perlahan-lahan Ia jadi jarang makan dan lebih suka berada di dalam kamar di bandingkan berkumpul dengan member lain.
Malam hari, pukul 22.45 kst.
Para member tengah bermain-main di ruang tamu, terkecuali Jisung. Ia tak ikut bergabung.
"Jeno~ya..... Kau menyadarinya, bukan?" gumam Jaemin seraya menggerakkan bola matanya.
"Jisungie?"
"Iyaaa..... Dia lebih banyak diam dari biasanya, dia sensitif dan selalu menghindari member lain tanpa alasan yang jelas."
"Sepertinya.... Dia sudah melihatnya.... Ah tidak! Mungkin dia sudah membaca semuanya?" gumam Jeno menebak-nebak.
"Aku akan mengajaknya berbicara..." Jaemin kemudian beranjak meninggalkan sofa.
"Ya! Na Jaemin, kau mau kemana?" teriak Haechan yang tengah sibuk bermain game.
"Ke kamar Jisung."
Haechan terdiam. Ia menghentikan aktivitasnya.
"Sebaiknya jangan sekarang..." pelan Haechan.
"Kenapa?"
"Kamar ku dan Jisung kan tidak beda jauh, saat aku berjalan melewati kamarnya... Mungkin aku salah, tapi aku mendengar suara isakan... Karena itu lebih baik jangan sekarang!"
"Berarti benar, yah? Dia sudah mengetahui semuanya?" sambung Jeno.
"Aku akan ke sana...." Jaemin meninggalkan mereka.
Mereka hanya bisa terdiam menatap Jaemin yang semakin menjauh dari pandangan mereka.
"Keras kepala sekali...." gumam Chenle yang tengah menatapnya dari kejauhan.
Kini Jaemin berada di depan pintu kamar Jisung. Kamarnya terkunci rapat.
Tok tok tok.....
"Jisung~ah..... Hyung masuk, yah?"
Jisung yang sedari tadi berada di dalam kamar pun terdiam.
"Jangan sekarang Hyung...." balasan itu.... Suaranya begitu bergetar.
"Hyung ingin bicara."
"Besok saja...."
"Ayolah Jisungie!"
Karena tidak tahu harus berbuat apa, akhirnya Jisung membukakan pintu untuk Jaemin.
"Ada apa hyung?" dingin Jisung.
"Hmm tidak papa, cuma pengen main ke kamar si bungsu saja!" ceria Jaemin.
Akhirnya mereka berdua pun memasuki kamar.

KAMU SEDANG MEMBACA
OUR JISUNG
RandomJisung seorang anak laki laki berusia 11 tahun yang tidak memiliki teman. dia kesulitan berkomunikasi, takdir mempertemukan jisung dengan Mark, Renjun, Jeno, Haechan, Jaemin, dan Chenle yang usianya 2 tahun lebih tua dari nya, para Hyung mengajari n...