"Jika aku memang benar tertidur untuk selamanya, setidaknya aku ingin menyampaikan pesan terakhir ku kepada mereka." _Jisung.
Keesokan harinya. Pukul 08.36
Tidak ada yang meninggalkan rumah sakit satupun dari mereka. Jaemin terlihat masih tertidur didekat Jisung dengan memegangi tangan nya.
Renjun dan Haechan masih tertidur.
Chenle sedang memesan makanan untuk mereka. Sedangkan Jeno, dia sibuk mengurus beberapa jadwal yang harus di batalkan.
Seperti nya para Hyung Line sudah mengetahui semua ini.
Pukul 10.48
Haechan dan Renjun kini sudah terbangun, mereka juga sudah selesai makan. Jeno juga sudah selesai mengurus semua jadwal. Mereka kini duduk di sofa, tidak dengan Jaemin.
"Hyung! Jadwal kita?" Tanya Chenle dengan suara lumba lumba nya.
Mereka semua lantas menatap ke arah Jeno.
"Semua nya sudah ku urus, kalian tenang saja!" Ujar Jeno sambil mengusap wajah nya kasar.
Renjun lantas mengelus punggung Jeno.
"Maafkan aku, padahal kita sebentar lagi lulus. Tapi kau tetap siap mengurus unit ini. Dan maafkan aku juga, karena telah membebankan mu menjadi seorang pemimpin." Gumam Renjun.
"Apa maksudnya? Aku sama sekali tidak terbebani! Hanya saja belakangan ini aku lelah...mungkin karena usia ku!" Ujar Jeno dengan senyuman khas nya.
Mereka semua lantas terdiam. Tidak saling menatap. Suasana seketika hening.
Ce klek!
Terdengar suara pintu terbuka.
"Siapa itu?..." Gumam Haechan sambil menatap pintu.
"Ini benar kamarnya kan?" Ujar lelaki di balik pintu.
Lelaki itu pun masuk, diikuti dengan beberapa orang di belakang nya.
Yah! Mereka adalah Doyoung, Mark, Taeyong, dan Johnny. Para Hyung Line terlihat ingin menjenguk Jisung.
"Mark Hyung!" Teriak Haechan yang segera berlari menghampiri Mark di depan pintu.
Jaemin yang mendengar teriakan Haechan pun tersentak kaget dan terbangun dari tidurnya.
"Siapa yang menghubungi kalian?" Tanya Jeno kaget.
"Bukankah tidak ada satupun yang menghubungi mereka dari kita?" Sambung Renjun.
Chenle dan Jaemin juga terlihat kebingungan.
"Bagaimana kalian tahu kalau kami disini?.." tanya Renjun.
Para Hyung Line lantas diam sejenak memandangi mereka.
"Kami tadi mampir ke asrama kalian, pintu asrama kalian tidak terkunci. Jadi kami masuk saja. Setelah mengecek keseluruhan, ternyata memang kalian tidak ada." Ujar Mark.
"La..lalu bagaimana bisa sampai tahu kami disini?" Tanya Chenle.
"Oh! itu karena, kami memutuskan kembali ke agensi setelah itu, dan bertemu dengan manager kalian. Aku mendengar percakapan manager itu dengan Jeno. Karena saat itu dia sedang menelepon." Jawab Doyoung.
"Wah! Sungguh kebetulan yang begitu unik!" Gumam Jeno dengan senyuman khas nya.
Mereka semua lantas duduk di sofa.
"Jadi, bagaimana kondisi nya?" Tanya Taeyong.
"Yah, seperti yang kalian lihat" Renjun terlihat menghembuskan nafas panjang.
KAMU SEDANG MEMBACA
OUR JISUNG
FanfictionJisung seorang anak laki laki berusia 11 tahun yang tidak memiliki teman. dia kesulitan berkomunikasi, takdir mempertemukan jisung dengan Mark, Renjun, Jeno, Haechan, Jaemin, dan Chenle yang usianya 2 tahun lebih tua dari nya, para Hyung mengajari n...