Chenle lantas memasuki kamar.
Menatap Jisung yang tengah tertidur dengan wajah polos membuat Chenle tersentuh.
"Jisungie masih tidur?....." Tanya Chenle pada Jeno.
"Hmm, beberapa saat yang lalu dia bangun kemudian tidur lagi."
"Jeno Hyung......"
"Jisungie akan baik baik saja kan?..." Tanya Chenle.
Jeno kemudian berdiri, lalu menepuk pundak Chenle.
"Kau jangan khawatir, dia akan baik baik saja!."
"Tapi........"
"Bukankah meminta nya tetap berusaha akan membuat nya semakin tersiksa?....." Gumam Chenle.
Mendengar itu, Jeno membisu. Dia tidak tahu ingin menjawab apa.....
"Chenle~ya....... kau tahu?."
"Memberi harapan, meminta seseorang terus berjuang, meminta nya untuk bertahan, adalah hal yang sepele namun sangat berharga bagi orang yang menerima nya. Mungkin kau berpikir Jisungie tersiksa karena permintaan kita, tapi.....disisi lain, hal itu lah yang membuat semangat pada dirinya berkobar. keinginan akan kembali pada kehidupan yang sama seperti dulu menjadi tekad yang sulit dipadamkan. Karena itu, harapan dari kita adalah kekuatan untuknya....." Ujar Jeno sendu.
Seketika hening, tak ada yang membuka pembicaraan setelah kata-kata itu terlontar.
"Semua akan baik-baik saja!, Percayakan lah semua nya pada Jisung kita yang kuat ini."
Chenle lantas meninggalkan makanan itu di meja dekat bangsal, ia kemudian keluar untuk makan bersama yang lain.
"Bagaimana keadaan Jisung?......." Gumam Jaemin yang duduk tidak jauh dari Chenle.
"Dia sedang beristirahat......"
"Dia pasti lelah! Biarkan saja dia beristirahat........" Gumam Taeyong.
"Kalau......."
"Kalau Jisungie sudah membaik, aku akan mengajak nya jalan-jalan seharian......" Ten tiba-tiba membuka pembicaraan.
Mereka lantas menatap Ten, ada apa dengan nya?
Memang benar, Ten adalah salah satu dari orang yang sangat memperhatikan dan menyayangi Jisung di situ. Terkadang dia juga berlebihan dalam memperlakukan Jisung.
"Kalau aku...... Aku akan membuatkan nya telur ceplok yang enak!" Sumringah Mark.
Seketika wajah-wajah itu berubah, mereka menatap Mark dengan begitu aneh.
"Hahaha......kau melantur?....." Tak percaya Doyoung.
"Telor ceplok?......" Bingung Xiaojun.
"Hyung ......memangnya kau bisa?" Bisik Haechan.
"Baiklah!....kalau begitu, aku yang akan memakan gagalan nya!" Ceria Chenle yang sudah tau, Mark pasti akan sulit dalam membuatnya.
"Apa kalian tidak percaya padaku?......" Bingung Mark dengan wajah yang agak kasihan.
"Ah! Tidak kok! Kalau begitu, aku juga akan memakan gagalan nya!" Bahagia Hendery.
"Ah! Aku juga!" Sumringah Xiaojun.
"Eh eh..... Enak saja! Kalau begini aku dapetnya dikit dong?...." Tak terima Chenle.
"Ya!! Mark pasti lebih sering gagal daripada berhasil dalam hal ini!!.." jelas Xiaojun.
Mark yang mendengar itu lantas membatin.
"Apa masakan ku seburuk itu?"
"Aku rasa, aku lumayan jago dalam hal ini!"
KAMU SEDANG MEMBACA
OUR JISUNG
FanfictionJisung seorang anak laki laki berusia 11 tahun yang tidak memiliki teman. dia kesulitan berkomunikasi, takdir mempertemukan jisung dengan Mark, Renjun, Jeno, Haechan, Jaemin, dan Chenle yang usianya 2 tahun lebih tua dari nya, para Hyung mengajari n...