24 : 24

1.3K 55 0
                                    

Acara prom night sebentar lagi di mulai, setelah selesai berdandan ia pun dengan segera keluar dari kamar dan menuju ke depan pagar.

Karena teman-teman nya sudah menunggu dirinya sedaritadi, Kayshiel pun buru-buru mengunci pintu rumahnya.

Mengenai pakaian mereka, mereka tampak cantik dan memukau, semua nya serempak kemarin memilih dress di butik incaran mereka dan akhirnya dress incaran mereka pun dapat terbeli walaupun menguras kantong.

Saat baru menekan tombol pada remote control untuk pagar nya, tiba-tiba saja ibu Sinta yang baru pulang dari acara makan malam bersama keluarga nya pun menyapa Kayshiel.

“hai sayang! Mau kemana dandan cantik malam-malam gini?” tanya nya yang entah basa-basi atau kepo.

Kayshiel pun tersenyum sambil menyahut, “saya ada acara prom night sekolahan tante”

Teman-teman Kayshiel yang melihat tanda-tanda Kayshiel akan lama di ajak ngobrol oleh ibu itu pun bergegas keluar untuk menyelamatkan teman nya.

Tera dengan wajah ganas nya bersiap untuk mengeluarkan kata-kata julid nya namun ucapan nya seketika terhenti, dengan mata melotot dan mulut terbuka, Tera ternganga melihat satu laki-laki sangat tampan dengan pakaian formal nya.

Bahkan Dela dan Eli pun sampai tak bisa berkata apa-apa.

Kayshiel hanya bisa tersenyum malu kearah tetangga nya sambil menyadarkan mereka, terlebih ekspresi Tera benar-benar tidak enak di pandang.

Dela dengan cepat menampar wajah Tera agar cepat sadar, saat tersadar Tera dengan cepat membenarkan image nya agar berwibawa, walaupun sudah jatuh ke tanah.

Ibu Sinta dan keluarga nya hanya bisa tertawa kecil melihat tingkah mereka, “perkenalkan nama saya Sinta, dan ini suami saya-”

“pasti nama suami nya Rama” bisik Tera yang langsung mendapat cubitan dari Eli.

“dan ini anak saya yang pertama nama nya Ramlih”

“HAH!?” mereka tidak dapat menahan mulut mereka saat mendengar nama cowo tampan itu, Ramlih?!

“anak setampan itu berkelahi dengan nama” sahut Dela bernada yang lagi-lagi mendapat cubitan dari Eli.

Sedangkan si Ramlih yang dimaksud hanya diam dengan sorot mata yang menenangkan sedangkan si ibu dan suami nya sudah terkikik melihat respon mereka.

Si adik kembar langsung menyahut tak terima, “dih mamah! Nama Abang sebagus itu di bilang Ramlih!” omel nya tak suka saat melihat tatapan para perempuan di depan nya seolah siap untuk menerkam kakaknya, kecuali gadis tetangga di sebelah rumahnya yang enggan menoleh kearah kakaknya.

“hei! Nama dia ini Jeovan bukan Ramlih! Sini kenalan, kalo aku Jealova!” ujar Lova menarik tangan mereka satu persatu agar bersalaman dengan nya.

Padahal Tera sudah semangat menyodorkan tangan nya pada Jeovan, namun di tarik dengan paksa oleh adik posesif nya itu.

Kayshiel melirik wajah Jeovan, sejujurnya sedari awal bersalaman dengan mereka ia sama sekali tidak tertarik untuk sedikit saja melihat wajah cowo itu, tapi karena teman-teman nya yang heboh akhirnya dia pun penasaran dengan tampang si Jeovan Jeovan itu.

Saat penglihatan nya menangkap wajah cowo itu, mata nya sedikit membulat saat tak sengaja cowo itu juga menatapnya balik.

Kayshiel tak peduli di anggap lancang melihat wajah seseorang, karena sudah ketahuan si pemiliknya, ia pun menatap dengan tajam semua struktur wajah cowo itu.

Ekhem, lumayan.

Menyadari waktu terus berlalu, Eli pun menarik tangan Kayshiel untuk segera berpamitan pada tetangga nya itu.

Sesudah masuk mobil, Tera masih sempat-sempatnya melongok untuk melihat wajah tampan Jeovan dan melakukan kiss bye pada nya.

Serius ini anak ga ada malu-malunya.

Jeovan hanya geleng-geleng kepala sedangkan adik nya malah kepalang ribut melihat kakaknya di cat calling cewe lain.

Keluarga itu pun masuk ke dalam rumah, sebelum benar-benar masuk, Jeovan melirik sejenak jendela kamar di sebrang milik nya.

Di mobil, Tera tak henti-henti nya membahas Jeovan, gadis itu sepertinya lupa dengan akang kasep nya.

“Teri sadar Teri! Ingat akang kasep lo! Jangan sampe gue aduin ke akang kasep lo terus gue rebut ya!” ujar Dela yang mendapat pukulan keras dari Tera.

“anying! Jangan gitu dong, tapi serius deh kok bisa ada cowo seganteng itu, gue serius kali ini”

Eli segera menimpali, “tapi jujur, gue setuju sama pendapat Tera, selama ini gue belum pernah ketemu cowo kaya gitu”

Aura nya itu loh.

Kayshiel hanya diam saja mendengarkan percakapan teman nya, entah apa yang gadis itu pikirkan.

“menurut lo gimana Kay, Del?”

Kayshiel yang di tanya pun menjawab dengan jujur, “lumayan, gue setetangga sama dia aja baru kali ini liat”

Dela bukan nya menjawab apa yang di tanyakan, ia malah menunjukan sesuatu yang mampu membuat Tera belingsatan.

“Siniin handphone lo, gue mau stalking di hape gue” ujar Tera bersemangat.

“diam-diam nyari username Instagram nya lo Del, gercep banget” terheran-heran Kayshiel di buatnya.

“bagi ke gue juga dong username nya, gue sedikit kepo!” ujar Eli dengan tampang songong nya yang mendapat jitakan dari Tera.

Btw yang mengemudi adalah Eli dan di kursi samping pengemudi ada Tera, sedangkan Kayshiel di belakang Tera dan Dela di belakang Eli.

Kayshiel dengan wajah di buat selelah mungkin menundukkan wajah nya di sandaran kursi Tera, lalu dengan mata yang menyipit untuk melihat username di handphone Tera.

Setelah dapat, ia pun pura-pura bersandar di kursi nya dan perlahan-lahan membuka ponsel nya menghadap Dela agar tidak ketahuan.

“buset, lo stalking Jeovan juga nih cerita nya?” ujar Dela saat melihat pantulan kaca pada jendela mobil yang menunjukan stalking an Kayshiel.

Langsung saja ucapan Dela mampu membuat mobil seketika ricuh di isi ejekan mereka di sepanjang perjalanan menuju hotel.

KayshielTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang