Max dan teman-temannya tak sengaja melewati ruangan klub memasak, tumben ruangan itu jam segini masih ramai, fikir Max saat itu. Dia dan teman-temannya pun menghampiri karena penasaran.
Max yang tak sengaja mendengar pembicaraan mereka semua di dalam tiba-tiba saja ikut bergabung.
"Ada apa ini kok tumben rame banget ini ruangan jam segini?" Ucap Max. Semua orang di ruangan itupu menoleh.
"Waw ada si cantik juga daaaannn luuu.." tambahnya sembari menunjuk Meen. Meen memasang raut muka tidak suka.
"Dan... kaki lu kenapa Angel?" tanya Max
"Kak Max, kenal Kak Angel?" tanya Ping
"Heii cantik ku Ping. Aaahh cewek ini? Adek gua."
Semua orang di ruangan itu terkejut. Bagaimana tidak, sifat mereka benar-benar 180 derajat. Angel yang terkenal sebagai seorang perempuan berprestasi dengan parasnya yang cantik, seorang alpha yang lemah lembut ternyata adalah adik seorang pria menyebalkan, terkenal membuat onar dan sering memperlakukan yang lemah sesuka hatinya, anak orang kaya yang penuh masalah bernama Max?
Angel yang mendengar pernyataan itu seketika menolak. "Nggak ya, gak mau gue jadi adik lu." ucapnya
"Yaellah gak terima banget, kan bokap kita sama sih. eh btw kaki lu kenapa dah?"
"Bukan urusanlu." ucap Angel ketus dan membuang muka
"I-itu gara-gara gue kak..." tutur Ping sambil menunduk
"Lu? wihh keren juga lu, tapi lu gak apa-apa kan cantik? lunya ada yang luka gak?" ucap Max sembari menggenggam lengan Ping. "Trus ini tangan lu diperban kenapa?" tambahanya
"Gue gak papa sih kak, ini bukan apa-apa."
Meen yang geram melihat tingkah Max terhadap Ping dengan segera menarik Ping ke sampingnya. "Ngapain lu kesini?"
"Ya gue penasaran aja, gak sengaja lewat juga sih, trus kok tumben jam segini ni ruangan masih rame, ya udah." tutur Max dengan wajah seperti meledek. "Eh taunya adik gue terluka."
Angel memutar bola matanya 360 derajat, malas menanggapi.
"Jadi ini yang antar Angel pulang siapa?" ucap Alex memotong.
"Kak Meeennn, please, Ping merasa bersalah banget."
"Tunggu. Lu, lu kan kakaknya Angel, kenapa gak sama lu aja?" ucap Meen menolak dengan halus.
"Gue?" Max sembari menunjuk dirinya sendiri. "Lu mau balik sama gue Ngel? ke rumah gue atau ke rumah nyokap lo?" tambahnya.
"Maksud Kak Max?" tanya Ping bingung.
"Gue sama Angel, kaka adek satu bapak doang, beda ibu, jadi beda rumah, orang ibunya dia..."
"Udah deh gue mending balik sendir, lu ngerusak hidup gue banget." potong Angel.
"Kak Angel jangan gitu dong, Ping makin gak enak."
"Gak apa Ping, lagian gue juga salah gak liat-liat tadi. Trus gue juga gak mau ngerepotin kalian semua. Gak mau ngerepotin Meen juga, kalau Meen sama gue, ntar lo balik gimana? Dia kesini juga pasti buat jemput lo. Gue pake taksi aja, dari pada balik sama serigala jadi-jadian."
"Maksud lo gue?" tanya Max
"Lo ngerasa?"
"Gini aja, gue cari mobil dulu, gue nater lu balik. Ping jangan kemana-mana, kamu harus tetep pulang sama aku." jelas Meen.
"Mobil siapa?" tanya Ping
"Ada si Bri, ntar aku telpon dia dulu."
Max yang bete melihat drama yang membosankan ini menghela nafas berat. "Nick, pinjem mobil lo." ucap Max pada temannya, yang tampa ragu memberikan kunci mobilnya pada Max.

KAMU SEDANG MEMBACA
CHILDHOOD | MEENPING
FanfictionTadinya disini tuh ada deskripsi tapi gak tau dah yee kayak udeh baca aja lah yaaa... Happy reading aja dari saya. Don't forget to leave your sign, give love to meenping if you like my story woof yuuu 🐼🐺