Ihza ku-10

10 3 0
                                    

HAPPY READING

Ihza dan Fauzi sudah sampai di tempat biasa mereka berkumpul
Fauzi terkejut karena teman teman nya yang lain membawa pasangan
dan ada para cewe lain yang masih berkumpul tanpa pasangan

"dasar lo pada, malah bawa cewe ga menghargai Ihza yang jomblo ngenes ini" tegur Fauzi saat menduduki salah satu kursi kosong disana

"lo lebih ngenes daripada Ihza ji" saut salah satu teman nya yang berkumpul disana

sejak sampai tadi Ihza hanya berdiam diri karna ia baru saja melihat teman cewe yang sedang ia pikirkan
Aurera, iya Aurera
gadis itu sedang berkumpul juga disana
Ihza hanya celingak celinguk sepertinya ia mencari keberadaan seseorang

"lo ga sama Marcellia?" tanya Ihza pada gadis itu

"eh elo, gue udah ajak dia tapi dia ga diizinin sama bokapnya" sahut Aurera

tanpa membalas perkataan Aurera
Ihza segera pergi meninggalkan nya dan duduk bergabung dengan teman temannya

"dih gajelas banget tu orang, tapi gue harus kasih tau cecel kalo cowo itu nyariin dia" gumamya sendiri

mereka semua berkumpul
ada yang bercerita dan ada yang sedang bermain gitar mereka bernyanyi bersama
suasana malam itu sangat seru sampai sampai waktu sudah larut malam

"gue pulang duluan ya bro" ucap lelaki tinggi itu

"tunggu gue za, aelah main tinggal tinggal aja lo" ucap Fauzi sambil berlari mengejar temannya yang sudah sampai dimotor nya

mereka berdua sudah berada diatas motor namun Ihza tidak juga menjalankan motornya

"za kok lo ga jalan jalan sih, lo mau lebih lama sama gue?" tanya fauzi sembarangan, ia selalu ada ide untuk membuat ihza merasa kesal padanya

"ji lo harus bantuin gue" singkat Ihza

"kenapa sih? motor lo mogok?" tanya Fauzi sambil menuruni motor itu

"ngga anj, mending lo liat cewe yang disana" sambil menunjuk ke arah cewe bertubuh tinggi dan berkulit putih itu

"anjir i-itu kan yang bajunya gue tumpahin minum kemaren" sahut Fauzi menelan saliva nya kasar

"iya itu, mending lo kesana terus lo mintain nomor Marcellia ke dia" perintah Ihza pada Fauzi

"udah gila ya lo! masa gue sih nanti kalo gue di amuk dia lagi gimana?!"
tolak Fauzi karna ia takut dengan wanita itu

"cepet minta atau lo gue tinggal" ancam Ihza

"anj lo ga seru banget mainnya ngancam"
"iya iya gue kesana nih, kalo gue kenapa napa tanggung jawab ya lo" sahut Fauzi sambil berjalan ke arah cewe itu dan mengambil ponsel di sakunya karena ada notifikasi yang ia suka dari ponselnya itu

"gila kalo gini kan gue semangat"
"THANK U IHZA SAYANG" teriak Fauzi membuat orang sekitar menoleh ke arah kedua laki laki itu
lelaki itu mendapati notif transfer dari Ihza yang membuat Fauzi sumringah kegirangan

"misi hehe" ucap Fauzi cengengesan pada wanita yang ada di hadapan nya

"LO!" sahut wanita itu dengan suara cempreng nya

"e-eh selow mba cantik, gue disini ga berniat numpahin es dibaju lo lagi kok, gue cuman disuruh tuh sama cowo yang duduk di motor buat minta nomor Marcellia ke lo" sembari menunjuk Ihza yang sedang menunggunya di atas motor

"Marcellia? itu siapa sih? kenapa ga minta sendiri ke cecel, ga gentle man banget" sinis gadis itu

"cecel? OH Marcellia, gatau juga gue temen gue emang ga gentle makanya nyuruh gue" sahut lelaki itu sambil memperbaiki rambutnya yang berantakan

"jadi bisa ga lo kasih nomor Marcellia ke gue?, eh maksudnya ke cowo itu" tanya lelaki itu lagi

"iya iya gue kasih, tapi awas aja kalo sampe kalian macam macam sama cecel gue, abis lo pada" tegas wanita itu tak lupa dengan mata sinis nya

"buset ngeri bener, cewe apa bukan sih" gumam Fauzi

"APA KATA LO BARUSAN" wanita itu tetap mendengar ucapan Fauzi walaupun ia sudah berbicara sepelan mungkin

"eeh ngga dong, ini ada nyamuk ngeri bener"

Aurera sudah mencatat nomor temannya itu di sebuah kertas
"nih nomornya, bilang apa lo sm gue"

"hehe makasih mba cantik nan galak" ucap Fauzi sambil berlari kencang meninggalkan gadis yang masih menatapnya kesal

"IH ada ya orang senyebelin itu" kesal Aurera

Ihza kuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang