Ihza ku

Ihza ku-12

HAPPY READING ALL

•
•
•

Weekend sudah berakhir waktu mereka bersantai santai sudah habis dan harus segera pergi ke sekolah lagi
di pagi yang cerah ini Marcellia berangkat sekolah diantar oleh papanya menggunakan motor

"pah agak cepet ya bawa motor nya, bentar lagi sudah bel masuk" ucap gadis itu pada papanya dengan nada sedikit meninggi

"ck iya iya, makanya lain kali kamu bangun lebih pagi" sahut papanya

padahal gadis itu sudah bangun dari jam 5 pagi, tetapi karna harus menjemur pakaian dirumah nya ia jadi memiliki sedikit waktu untuk bersiap siap

setelah sampai didepan gerbang sekolah Marcellia segera menyalimi tangan papanya dan langsung terburu buru masuk ke dalam gerbang

"eh marcellia tuh za" ucap Fauzi yang sedang melihat ke arah marcellia
hari ini Fauzi berangkat bersama Ihza lagi karna motornya belum selesai diperbaiki
Ihza hanya menoleh ke arah gadis itu tanpa mengedipkan matanya sedikitpun

"anjir apa tuh yang jatuh" ucap Fauzi sembari memukul pundak tegap milik Ihza

Ihza masih saja tidak menjawab ucapan Fauzi, ia hanya fokus pada barang yang terjatuh itu
Ihza segera mengambil barang itu dan menyimpan nya di saku nya

"gila lo za mau maling lo ya? inget za lo udah kaya" tuduh Fauzi tak tau tau

"sembarangan banget mulut lo" tegas Ihza sembari menutup mulut temannya itu dengan tangannya

"ih si anjir bau terasi tau ga" kesal Fauzi sambil melepaskan tangan yang ada dimulut nya
"trus kalo bukan maling lo ngapain naruh dompet itu di saku lo" tanya nya lagi

"ini dompet Marcellia, biar gue simpenin dan kasih ke dia"
sahut Ihza dengan sedikit tersenyum ke arah Fauzi

"OHH ngerti abang dek" goda Fauzi pada Ihza

Ihza masih dengan sedikit tersenyum berjalan meninggalkan Fauzi yang masih berbicara dengannya

"kebiasaan banget lo suka banget ninggalin gue" teriak Fauzi pada Ihza

lelaki itu terus berjalan tanpa memperdulikan temannya yang sedang mengomeli dirinya

"KRING KRING"
2 bel berhasil berbunyi membuat para siswa terburu buru pergi ke kantin untuk mengisi perut mereka yang sudah berbunyi

"ayok cell kantin" ajak aurera pada marcellia

"yok" sahutnya, ia masih tidak menyadari bahwa dompet miliknya tidak ada di saku

mereka berdua berjalan menuju kantin tempat biasa mereka makan

"bu neneng, aku mau mie pangsit nya satu ya" ucap Marcellia pada salah satu penjual disana
"lo mau beli apa ra?" tanya nya pada aurera

"emm gue keanya pengen nasi goreng aja deh, gue kesana dulu ya cel" gadis itu berpindah ke penjual disebelahnya untuk membeli nasi goreng

"ni neng mie pangsitnya" ucapan bu neneng mengejutkan Marcellia yang sedari tadi hanya bengong

"e-eh iya bu, jadi berapa?" tanya nya pada bu neneng

"jadi 15 rb ya neng, sama minumnya"

"oh iya sebentar bu" gadis itu merogoh setiap bagian saku miliknya, ia baru menyadari bahwa dompet kecilnya sudah tidak ada di saku

"loh dompet gue? kok ga ada sih" ia masih terus mencari ke setiap bagian sakunya dan sesekali melihat ke arah sekitar kantin, siapa tau ia menjatuhkan dompetnya di sekitar sini

"nih"
"lo cari ini kan"
ucap pria tinggi yang ada di sampingnya sembari memberikan dompet kecil ke arah gadis itu

Marcellia hanya menoleh ke arahnya dan sedikit mengangkat kepalanya agar bisa melihat wajah yang menemukan dompetnya

ia hanya terdiam memandang wajah milik pria itu, tanpa sepatah kata pun yang keluar dari mulut gadis itu

"dompet lo, gamau diambil?" ucapan lelaki itu membuat lamunan Marcellia buyar

"d-dompet g-gue kok bisa sama lo sih"
sahut gadis itu sembari mengambil dompet kecil yang ada di tangan lelaki itu kini ia tidak lagi menatap wajah lelaki yang saat ini berada didepannya
gadis itu hanya menunduk menatap dompet miliknya

"gue temuin ini di lapangan, waktu lo lari larian"
ucapan lelaki itu membuat Marcellia melihat ke arah wajah nya lagi
"makanya kalo jalan pelan pelan aja, gausah lari larian" ucap lelaki itu sembari menoel hidung kecil milik Marcellia dan meninggalkan gadis itu begitu saja

"CELL"
"CECELL SINI"
teriakan wanita yang sudah duduk di salah satu kursi untuk makan disana