Ihza ku-40

5 1 0
                                    

HAPPY READING



"sayang, kenapa diam aja" tanya gadis itu ia heran melihat ihza yang tidak lagi berbicara kepadanya
"sayang"
"ih kok aku dikacangin sih"
"kamu kenapa?"
"aku ada salah sama kamu?"
semua kata kata gadis itu pun tak membuatnya bersuara
"kamu kenapa sih, kok jadi diemin aku gini"
"kalo aku ada salah ngomong dong jangan diem ajaa"
gadis itu berbicara dengan sedikit cemas, ia takut melakukan kesalahan pada pacarnya itu

ihza masih juga tidak membuka suara, ia hanya diam menatap ke arah bawah
kali ini perempuan itu sudah menangis dibuat nya
tetapi masih juga tidak ada kata yang keluar dari mulut lelaki itu
entah apa yang ia pikirkan saat ini

marcellia berusaha menenangkan dirinya sendiri dan kembali membujuk pacarnya itu
"sayang, aku minta maaf ya kalo aku ada salah" ucapnya
lelaki itu hanya menggelengkan kepala nya, ia masih diam tanpa kata

"kamu kenapa tiba tiba gini sih, kamu mau kita udahan?" gadis itu pun meninggikan nada bicaranya ia mulai emosi menghadapi lelaki didepannya ini
mendengar itu ihza lagi lagi hanya menggelengkan kepalanya

"gajelas kamu" ucap marcellia sembari mengubah posisi duduknya agar tidak lagi berdekatan pada ihza
mereka terus berdiam diaman selama hampir 10 menit

"kayanya hubungan kita gabisa dilanjutin lagi" laki laki itu mengeluarkan kata yang benar benar menyakiti hati marcellia
marcellia menatapnya diam, mulut nya memang diam tetapi jiwa dan raga nya terasa sangat hancur, mata nya berhasil menumpahkan air yang sudah tidak terbendung itu
wajahnya nampak datar, tidak bisa berekspresi apa apa, namun hatinya,
hatinya sangat hancur kali ini
semua yang ia takutkan terjadi di tanggal jadiannya

gadis itu segera pergi keluar tanpa berkata apapun kepada ihza
ia ingin pulang sekarang juga

melihat marcellia yang hendak pergi ihza langsung mengejarnya
saat mereka berdua di halaman rumah, ihza langsung menarik tangan perempuan yang sudah menangis tak bersuara itu
ia memeluk marcellia dengan seerat mungkin, dan laki laki itu mengeluarkan air matanya di bahu kecil milik marcellia

marcellia tidak lagi menangis tanpa suara, sekarang ia sudah meluapkan tangisan nya sekencang mungkin dipelukan laki laki kesayangannya
lelaki itu masih saja memeluknya dengan erat dan menangis di pundaknya
"maaf" hanya itu yang keluar dari mulut ihza

marcellia segera mendorong lelaki itu dan ingin segera pergi dari sana
tapi tangannya masih ditahan oleh ihza
lelaki itu masih berjongkok menangis didepannya, marcellia tidak habis fikir dengan kelakuan lelaki itu
ia yang meminta putus tetapi ia juga yang masih menahan nahan nya
kini marcellia sudah sangat lemah dibuatnya

"aku mau pulang" ucap marcellia dengan sangat lemah

"aku anter ya" ucap ihza

"gausah" gadis itu berjalan sempoyongan ingin keluar dari pagar rumah nya tetapi masih ditahan oleh ihza

"aku anter, cell" ucap ihza lagi

marcellia benar benar tidak berdaya kali ini, ia hanya diam menunggu lelaki itu mengambil kendaraan nya

kini mereka berdua sudah berada didalam mobil milik lelaki itu
sunyi tanpa kata yang mengisi mobil itu
mereka saling berdiam diri
marcellia masih menangis tanpa suara
ketika sampai didepan rumah, gadis itu langsung turun tanpa mengucapkan apapun pada ihza

gadis itu berjalan sempoyongan kearah lain, ia tidak berjalan ke arah rumah nya
ihza melihatnya dan berfikir mungkin gadis itu akan pergi kerumah tantenya
laki laki itu segera melajukan mobilnya untuk pulang

gadis itu ternyata tidak juga mengarah ke rumah tante nya, ia terus berjalan dengan langkah yang terasa berat, ia tidak bisa mengekspresikan rasa sakitnya lagi
gadis malang itu hanya diam melihat kearah bawah dan terus berjalan

gadis itu berjalan ke arah danau, tempat pertama kali ia temukan bersama pria ituia kembali meluapkan rasa sedih dan sakitnya disana gadis itu kembali menangis sejadi jadinyaia mengingat segala kenangan nya dengan lelaki itugadis cantik itu benar ...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

gadis itu berjalan ke arah danau, tempat pertama kali ia temukan bersama pria itu
ia kembali meluapkan rasa sedih dan sakitnya disana
gadis itu kembali menangis sejadi jadinya
ia mengingat segala kenangan nya dengan lelaki itu
gadis cantik itu benar benar kehilangan arahnya
rasanya ia pun tidak sanggup menjalani hari harinya jika tidak ada ihza di sampingnya
rasa sakit dan sesak itu tidak hilang dari hatinya
gadis itu berdiam diri disana sampai hati dan perasaan nya mulai tenang
ia juga tidak mungkin pulang dengan keadaan menangis seperti tadi

THANKS FOR READING
JANGAN LUPA VOTENYAA

Ihza kuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang