HAPPY READING
•
•
•Hari ini marcellia akan pergi ke sekolahnya, ia sudah merasa lebih baik, keluarga nya dirumah pun sudah kembali seperti biasa
kini gadis itu tidak berangkat dengan pacarnya, gadis itu juga merasa bersalah karna tidak mengabari ihza berhari hari"CECEELLL" teriakan yang sangat ia kenali
"lo kemanaa aja cell, chat gue ga lo bales, lo ga kenapa napa kan?" ucap aurera, sahabat nya itu khawatir jika ada sesuatu yang terjadi pada marcellia"gue gapapa ra, kemaren gue lagi sakit aja makanya ga boleh main hp dulu" sahutnya sembari tersenyum ke arah marcellia
"ih lo sakit apa cell" tanya aurera
"gue cuman sakit biasa ra, cuman demam" sahutnya
"untung aja, kalo lo lagi kenapa napa cerita yaa sama gue, gue mau lo ngandelin gue di setiap masalah lo, walaupun gue gabisa bantu banyak, seengganya lo bisa ngurangin beban lo dengan bercerita, gue bakal selalu ada di samping lo cell" ucap gadis itu sembari memegang tangan sahabatnya
"aaa rera gue terharu, thanks yaa" ucap marcellia sembari memeluk sahabatnya itu
kini mereka berdua berjalan menuju kelas
saat melewati lapangan marcellia melihat lelaki yang sangat ia kenali
gadis itu ingin menyapa pacarnya tetapi ihza hanya memberikan senyuman singkat kepadanya dan langsung berjalan melewati nya begitu saja"cell, lo lagi berantem?" tanya aurera
ia bingung melihat ihza berbeda dari biasanya
ia mengetahui jelas sikap lelaki itu ketika bertemu dengan marcellia"lagi ada sedikit masalah aja cell" sahutnya
"hmm, semoga cepet beres yaa, gue gamau liat lo sedih cell" ucapnya sembari menggandeng tangan marcellia
"ihh siapa bilang gue sedih, ni liat gue, fine fine aja kan" ucapnya dengan semangat
gadis itu memang pandai menutupi lukanya"sahabat gue emang strong" sahutnya sembari tertawaa
"ihza berubah"
"gimana kalo dia udah ga ada rasa sama gue"
"gue bener bener ga siap tanpa dia"
batinnya
gadis itu benar benar termenung dengan perubahan sikap ihzabell istirahat sudah berbunyi, kini marcellia segera ke kantin untuk menemui ihza, kali ini ia tidak pergi bersama aurera
"hai" ucap marcellia
"hai cell" sahut lelaki itu sembari tersenyum
terasa sangat canggung bagi mereka, padahal mereka tidak bertemu selama 4 hari saja, tapi rasanya seperti tidak bertemu 4 tahun"lo mau makan apa?" tanya ihza
"gue mau beli nasi goreng disana" ucapnya
"yauda kalo gitu gue tunggu disana ya" menunjuk salah satu kursi kosong yang berada di pojokan
marcellia hanya diam melihat ihza yang meninggalkannya, biasanya ihza selalu menemani nya kemana mana
sikap nya sangat berubah drastis"yah ko udah makan duluan" ucap marcellia yang baru saja datang setelah memesan makanan
"oiya gue lupa, biasanya gue sendirian sih" ucapannya benar benar membuat marcellia merasa bersalah
tetapi gadis itu malah tersenyum saja ke arahnya"zaa" marcellia memanggil lelaki itu
"hmm" hanya itu sahutannya
"gue minta maaf" ucapnya sembari menunduk
"buat?" tanya ihza
"maaf kemaren gue ga ngabarin lo" ucapnya
lelaki itu tersenyum miring
"santai, gue gapapa" ucapnya tanpa ekspresi"tapi sikap lo-" ucapan nya terpotong
"kenapa sikap gue?" tanya nya dengan singkat
"l-lo berubah za, lo bener bener beda" ucap gadis itu
"gue yang berubah atau lo yang berubah" ucap laki laki itu dan segera pergi meninggalkan marcellia sendirian
"maafin gue za" gumamnya
ia menangis di pojok kantin itu"ihza cuman butuh waktu" ucap pria yang baru saja datang menghampirinya
"ka Fauzi?" ucapnya saat melihat siapa yang baru saja datang
"hmm"
"lo gaperlu khawatir, dia emang gitu kalo kelamaan jauh dari pacarnya" fauzi berniat untuk menenangkan pikiran marcellia
fauzi seperti tau setiap gerak gerik yang dilihatkan oleh marcellia, gadis itu terlihat sangat ceria namun tak sering juga Fauzi menemui nya menangis di tempat sepi"iya kak, bantuin gue ya" ucapnya sembari mengelap air matanya
"bantuin apa?" tanya fauzi
"tolong kasih tau ihza, mana tau dia bisa paham sama omongan kakak" ucap gadis malang itu
"gue usahain, yaudah gue duluan ya" ucap Fauzi sembari berjalan meninggalkan gadis itu
saat ingin keluar dari kantin fauzi melihat ihza yang sedang melihat ke arah nya juga
"lo beneran suka sama marcellia?" ucap ihza to the point
"gue cuman nenangin dia yang lagi nangisin, lo" ucap fauzi dengan menekan kata katanya
"alesan, kalo lo suka bilang aja kali"
"urusin dulu hubungan lo dengan bener" ucap Fauzi yang segera meninggalkan ihza dan sedikit menyenggol pundaknya
sejak kejadian kemaren fauzi menjadi malas berbicara banyak dengan temannya itu
THANKS FOR READING
JANGAN LUPA VOTENYA YAA!!
KAMU SEDANG MEMBACA
Ihza ku
Teen FictionSeorang pria tampan, berkulit putih, tinggi, dan bermata sipit. Pria yang sangat di idam-idam kan setiap wanita. Pria yang memiliki segalanya, pria dengan kesempurnaan fisik dan sifatnya. Dia, Juliano Ihza Mahendra.. Pria yang memiliki banyak kelebi...