HAPPY READING ALL
•
•
•
"indah banget danau nya kak" ucap gadis itu pada laki laki tinggi disampingnya"ini deket rumah lo, masa lo gapernah kesini" tanya lelaki itu sembari menoleh singkat ke arah marcellia
"aku ga di bolehin keluar kalo ga penting penting banget kak" sahutnya dengan raut wajah yang mulai sedih
Ihza hanya menatap nya dengan raut wajah yang datar dan tidak bisa ditebak
"thank u ya kak, udah ngasih tau gue tempat seindah ini"
"ini bakal jadi tempat favorit gue"
ucap Marcellia yang juga menoleh dan menatap lelaki itu"my pleasure"
"lo bisa ajak gue kalo lo mau kesini lagi" ucap lelaki itu kembali menatap kearah danau dan matahari terbenam di depannyaMarcellia hanya tersenyum melihat ketiga hal indah didepannya ini
danau, sunset, dan Ihza.hari sudah senja, kali ini Marcellia pulang sangat lewat dari waktu biasanya
"darimana aja kamu" tanya lelaki dengan suara berat itu ketika melihat anak gadis nya baru pulang jam segini
"di telpon ga diangkat, buang saja ponsel mu jika tidak berguna!" tegas papanya dengan nada meninggi
membuat marcellia hanya menunduk diam"JAWAB" ucap papanya dengan nada tinggi
"c-celia abis kerja kelompok pah" ucap gadis itu dengan terbata-bata jujur ia sangat takut berbohong tetapi karna keadaan nya orang tua itu akan marah jika ia berbicara jujur, maka gadis itu lebih memilih untuk terus berbohong jika sedang melakukan kesalahan
"alasan kamu, kerja kelompok apa sampai selama itu" papanya masih marah namun tidak menggunakan nada tinggi lagi karna ia tidak terlalu masalah jika berurusan dengan sekolah
"maaf pah" hanya itu yang dapat keluar dari mulut gadis itu, ia langsung menuju kamar nya dengan cepat, matanya memanas dan ya..
gadis itu menangis lagi malam ini"cuci piring jangan lupa" ucap bunda nya yang tiba tiba saja masuk ke dalam kamarnya
tak ada pilihan lain walopun ia sangat kelelahan hari ini, ia tetap harus melakukannya
gadis itu segera pergi ke dapur untuk mencuci piring yang bukan bekas ia gunakan
ia kembali terisak ketika sedang mencuci piring"mama celia cape" ucapnya sambil menahan isak tangisnya agar tidak didengar siapapun
sebelumnya ia jarang sekali di suruh oleh mamanya ketika ia tinggal dengan mamanya
makanya hal ini menjadi hal baru yang tidak terbiasa baginyasetelah selesai mencuci piring gadis itu segera masuk ke kamar mandi untuk membersihkan dirinya
tak berhenti derasnya air mata gadis itu mampu membasahi seluruh wajah nya, ia masih terus menangis di dalam kamar mandi
KAMU SEDANG MEMBACA
Ihza ku
Teen FictionSeorang pria tampan, berkulit putih, tinggi, dan bermata sipit. Pria yang sangat di idam-idam kan setiap wanita. Pria yang memiliki segalanya, pria dengan kesempurnaan fisik dan sifatnya. Dia, Juliano Ihza Mahendra.. Pria yang memiliki banyak kelebi...