Ihza ku-33

8 3 0
                                    

HAPPY READING



Setelah kejadian kemarin kini marcellia sangat murung ia menjadi tidak ceria seperti dulu
tak jarang gadis itu melukai dirinya sendiri dengan menorehkan silet pada lengannya, memukul mukul dirinya sendiri ketika pikirannya mulai mengingat hal hal yang telah membuatnya sakit
ia sudah pernah meminjam telinga orang terdekatnya, namun itu semua terasa sia sia baginya
ia merasa tak pantas untuk lelaki yang sedang bersama nya saat ini, namun ia tidak bisa meninggalkan lelaki itu
marcellia benar benar sayang kepadanya
setiap hari marcellia bersekolah seperti biasa ia akan tetap terlihat ceria didepan teman temannya dan didepan pacarnya begitu ia pulang kerumah gadis itu langsung menuju kamarnya tanpa berbicara sepatah katapun pada orang orang dirumahnya
ia tak lagi mengerjakan pekerjaan rumahnya selama seminggu

saat malam tiba marcellia hanya berduduk santai dikamar nya sembari mendengarkan musik dan memikirkan tentang dirinya

"liat ini, ini semua gara gara kamu!" bentak wanita yang baru saja membuka pintu kamarnya tanpa izin
"hancur keluarga ku gara gara kamu" wanita itu menunjuk ke arah marcellia
marcellia yang melihat ibu sambungnya mengatakan seperti itu hanya diam tanpa kata

"kenapa kamu menyalahkan anak saya" ucap lelaki dengan suara berat itu menghalau perkataan ibu sambung nya

"kenapa kamu bela dia pah, disini aku sudah sangat cape, aku mengurus semuanya sendiri dirumah ini" ucap nya sembari menangis

"diam kamu!" bentak papanya pada istrinya

"jahat kalian, bangsat" teriak ibunya pada mereka berdua, dan terdengar suara pecahan kaca yang dipukul keras oleh ibu sambungnya

"berani berani nya kamu!"

"ceraikan aku saja, ceraikan, aku sudah cape sama kalian semua" ucap ibu sambung nya dengan nada tinggi

"iya, saya akan ceraikan kamu" sahut papanya
"pa jangan ceraikan mama paa" ucap gadis kecil yang sedang memeluk mamanya, itu adalah adik tirinya

marcellia melihat kejadian didepan matanya tanpa ekspresi tetapi mata dan pipi nya sudah basah akibat air matanya yang keluar sangat deras
kini ia tidak bisa menahan air mata nya lagi, dadanya sangat sakit, sangat sakit, sesak yang dirasakannya saat ini
gadis itu segera memasukan baju nya ke dalam tas ia berniat untuk pergi ke rumah tantenya, ia benar benar tidak tahan

"jangan ada yang pergi dari rumah ini!" bentak papanya tanpa ekspresi

gadis itu berhenti melangkahkan kaki nya diruang tamu, ia benar benar lelah kini hanya ada rasa sesak sakit yang mendalam pada hatinya, mungkin dideskripsikan dengan kata kata saja tidak akan cukup
gadis itu sudah berkali kali melihat orang tuanya mengucap kata cerai didepannya, walaupun begitu ia tetap saja merasa sakit ketika mendengar kata kata itu
benar benar tak terbendung, seluruh air mata nya keluar tanpa henti
mendengar orang tua nya yang masih berkelahi didepannya

gadis itu terduduk lemas seketika ia berteriak senyaring mungkin ia meluapkan rasa sakitnya kali ini, hanya itu yang keluar dari mulutnya yang sudah bergetar hebat
hanya dengan teriakan nyaring itu mampu membuat seluruh orang dirumahnya terdiam
kini ia terbaring lemas dilantai ruang tamunya
"maa.. maa.." ucapnya dengan tangisan yang tidak bisa berhenti
kini gadis itu memejamkan matanya
ia sudah beristirahat, tidak menyadari dan tidak mengetahui lagi apa yang terjadi disekitarnya saat ini
marcellia pingsan.

THANKS FOR READING
JANGAN LUPA VOTENYA!!

Ihza kuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang