HAPPY READING
•
•
•Terdengar suara motor yang berhenti tepat didepan rumah amora
"kayanya itu dia cell" ucap amora
"deg deg an kak" sahut marcellia sembari memegang dada nya
"inget cell, kamu mau bahas hal lain, jangan sampai kamu baper lagi ya" amora memberinya nasihat, ia takut kalau marcellia akan menangis lagi setelah bertemu dengan lelaki itu
marcellia segera membuka pintu
kedua matanya melihat tubuh ideal yang sangat ia rindukan
matanya mulai berkaca kaca
ia sangat ingin mengungkapkan nya tetapi kembali menyadari siapa dirinya sekarang"hai cell" ucap ihza
"hai" sahut marcellia dengan muka datar
"to the point" ucapnya lagi tanpa menoleh ke arah ihza, bahkan lelaki itu belum disuruh duduk olehnya"eh cell, ada ihza kok ga disuruh masuk" ucap tantenya yang baru saja keluar rumah
"gausah tan, dia cuman sebentar" sahut marcellia
"yaudah suruh duduk dong, masa ngobrol sambil berdiri gitu" ucapnya
tantenya masih tidak mengetahui kalau mereka sudah tidak lagi berhubungan"iya tan, makasih" ucap ihza sembari mencium tangan tante nya marcellia
"yaudah tante masuk dulu ya"
mereka berdua hanya mengangguk tersenyum ke arahnya"yaudah jelasin" ucap marcellia lagi setelah menduduki kursi disebelah lelaki itu
ia menjauhkan jarak dari kursi ihza
pandangan nya masih melihat ke arah depan, sangat enggan melihat ihza"sebelumnya maaf cell" ucapnya yang tidak mendapat sahutan dari gadis itu
"gue ga bermaksud buat ngudahin hubungan kita secara tiba tiba, gue terpaksa cell" jelasnya kepada marcellia
mendapati perkataan lelaki itu marcellia hanya menoleh sedikit ke arah nya, ia sangat bingung
mengapa lelaki itu terpaksa melakukannya"ibu.. ibu nyuruh gue untuk fokus belajar karna sebentar lagi gue kelas 12, ibu gamau pelajaran gue terganggu" ucapnya dengan lesu
"gue ngeganggu pelajaran lo ya?" sahut marcellia yang kembali merasa bersalah
"ga gitu cell, intinya ini semua bukan kemauan gue, gue harap lo ngerti cell" ucapnya lagi
"kapan gue ga ngertiin lo?" sahutnya sembari menatap penuh wajah ihza dengan datar
"maaf, gue gatau apa yang bisa gue lakuin selain minta maaf sama lo" ucapnya sembari menundukan kepalanya
marcellia terdiam, ia tak habis pikir
apakah seberpengaruh itu ia dipelajaran ihza, padahal ia sama sekali tidak pernah menuntut waktu ihza secara berlebihan
ibu nya juga terlihat sangat baik padanya, apakah ibunya melakukan itu hanya untuk menghormatinya sebagai tamu
penuh dengan pertanyaan di kepala gadis itu
air matanya kembali mengalir, ia berusaha menyembunyikan itu dari ihza
diam dan menatap kearah lain
tanpa membuka suara satu sama lain"gue ga bakal nyalahin lo za, mungkin masa kita emang sampai disini" gadis itu membuka suara dan melemparkan senyuman singkat pada lelaki disebelahnya
ihza pun membalas senyuman gadis itu
"thanks cell" ucapnyamarcellia hanya mengangguk diam
menarik nafas dalam untuk meredakan rasa sesak di dadanya"nih" ucap ihza sembari mengeluarkan sebuah coklat dari kantong hoodie yang ia kenakan
"hah?" gadis itu tidak menyangka apa yang sudah diberikan oleh lelaki itu, ihza memang selalu membawa coklat untuknya setiap kali mereka bertemu
namun ia tak menyangka lelaki itu masih setia memberinya coklat walaupun tanpa ikatan hubungan"buat lo cell" ucap ihza
marcellia hanya menatap cokelat itu dengan diam
tangan nya perlahan meraih cokelat yg diberikan ihza
senyuman manis nya kembali terlihat jelas dimata ihza
ia memang sulit untuk menutupi rasa salting nya"thanks" ucap marcellia dengan singkat
suasana kembali membaik, hatinya yang hancur rasanya sudah kembali tersusun rapi tanpa luka
pikiran yang sepilagi lagi mereka berdua asik berbincang di halaman rumah itu
tertawa bersama seakan melupakan kenyataan yang sudah terjaditak terasa waktu sudah menunjukkan pukul 10
Ihza berpamitan dengan tantenya untuk segera pulang
lelaki itu pun berpamitan dengan marcellia seperti saat mereka masih bersama"aku pulang dulu ya" ucapnya
"mau hujan tuh" sahut marcellia sembari melihat kearah langit
"gapapa, kan gue pake hoodie" ucapnya sembari tersenyum
"nanti lo sakit" ucap marcellia
"kan ada obat" sahut ihza
"kan lo ga suka pait" ucap marcellia
"emang nya lo pait?" sahut ihza sembari menaruh telunjuk nya di dahinya seakan akan sedang berfikir
marcellia kembali tersenyum lebar setelah mendengar perkataan ihza"yauda gue pulang ya" ucap ihza
"tiatiii" ucapnya sembari tersenyum
"ookkeyy sa-" ucapan nya terputus, mungkin saja ia akan salah mengucap
"sa apa?" tanya marcellia
"sa anu emm, sa- sapiii, iya sapi, lo lucu kaya sapi" sahutnya dengan gugup, terlihat sekali kalau ia sedang menutupi salting nya
"dadah gue pulang ya" ucapnya lalu dengan segera melajukan motornya, takut ia akan salah memanggil marcellia dengan sayang lagiTHANKS FOR READING
JANGAN LUPA VOTENYA!!
KAMU SEDANG MEMBACA
Ihza ku
Teen FictionSeorang pria tampan, berkulit putih, tinggi, dan bermata sipit. Pria yang sangat di idam-idam kan setiap wanita. Pria yang memiliki segalanya, pria dengan kesempurnaan fisik dan sifatnya. Dia, Juliano Ihza Mahendra.. Pria yang memiliki banyak kelebi...