PROLOG

12.1K 515 40
                                    

___✏️📚❣️HAPPY READING ❣️📚✏️___

                                     ❣️

                                     ♥️

                                     💘

*•*•*•

Pagi hari yang indah, matahari terbit dari timur menyinari bumi yang bulat. Membuat semua orang bersemangat untuk memulai hari yang bahagia di pagi yang cerah ini. Terlihat jalanan sudah mulai ramai dengan orang-orang yang akan beraktivitas,ada yang pergi ke Sekolah, Pasar, Kantor , Kampus dan sebagainya.

Di sebuah Negara yang bernama Valoria lebih tepatnya kota Silvercliff, tampak sepasang suami istri yang sedang berdebat.

Sang suami yang menggenakan seragam OB. dan sang istri yang menggenakan dres seksi tampak saling beradu argumen di pagi hari yang cerah ini.

"Lepas Draven, kita mau makan apa kalau Gw enggak kerja. " Bentak wanita berpakaian seksi tersebut seraya berusaha melepaskan cengkraman sang suami dilengannya.

"Tidak , sudah saya katakan berhenti bekerja dan lahirkan anak untuk saya." Balas sang suami dengan tatapan tajamnya namun tidak membuat sang istri takut.

"Lo pikir , dengan gaji Lo yang enggak seberapa itu bisa cukup buat kita makan sehari-hari, ha?"ejek sang istri membuat pria bernama Draven itu, hanya diam dan menatap datar ke arah sang istri.

"Saya akan bekerja lebih keras lagi, selama kamu mau melahirkan anak untuk saya, Callista." Mohon Draven dengan tatapan sendu.

"Sekali engga yah, enggak. Ngerti enggak sih Lo itu, Lo pikir ngelahirin anak, ngurus anak itu gampang?"Callista menatap tajam ke arah sang suami.

"Saya yang akan mengurusnya asal kamu mau melahirkan anak untuk saya, Callista."Ujar Draven kembali memohon kepada sang istri.

"Enggak, Gw enggak mau badan gw melar cuma gara-gara ngelahirin anak untuk laki-laki kere seperti Lo. Lebih baik Gw ngelahirin anak tapi punya suami kaya daripada Lo udah miskin sok-sokan pengen punya anak." Callista tersenyum mengejek ke arah Draven yang terdiam lalu berjalan pergi meninggalkan Draven yang masih terdiam.

Draven menatap sendu punggung sang istri yang perlahan menjauh, tanpa sadar air mata menetes dari pelukan matanya.

"Sesulit itukah, mendapatkan seorang buah hati dari pasangan kita sendiri." batin Draven, mengusap air matanya yang mengalir.

Melirik ke arah jam dinding yang menunjukkan jam 07.20, Draven segera meraih kunci motornya dan bergegas keluar rumah untuk berangkat ke kantor.

Draven Lysander Banner, Diusianya yang sebentar lagi menginjak kepala empat , dia sangat menginginkan Keturunan dari istri yang dinikahinya 5 tahun yang lalu. Keduanya menikah karena  perjodohan, membuat Callista Wijaya sangat membenci Draven karena hanya seorang OB namun, ngotot ingin memiliki seorang anak darinya.

Callista Wijaya putri bungsu dari keluarga Wijaya yang berprofesi sebagai seorang model dan aktris, menolak mentah-mentah untuk melahirkan anak untuk suaminya yang hanya seorang OB dengan alasan takut badannya melar karna melahirkan anak untuk laki-laki kere seperti suaminya. Padahal alasan sebenarnya Callista menolak melahirkan anak untuk Draven adalah karna dia sudah memiliki seorang anak dengan pria lain dan tanpa sepengetahuan Draven mereka sudah menikah 3 tahun yang lalu.



*•*•*•*

Draven sampai di kantor sedikit terlambat karena jalanan yang macet dan juga perdebatannya dengan sang istri yang menyita waktu.

Daddy's Rays Of loveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang