Beberapa hari sebelumnya, Kakashi berniat untuk melenggang dari perjanjiannya dengan [Name]. Ia melarikan diri pagi-pagi buta dari rumahnya dan Obito. Menunggu pelatihan tim yang ia asuh, tim tujuh.
"Tumben kau kemari, Kakashi?"
Kakashi tersenyum mendengarkan pertanyaan Sasuke. "Apa aku tidak bisa berkunjung melihatmu berlatih?"
Sasuke menaikkan bahunya. "Kau tidak sepeduli itu hingga mau meluangkan waktumu mengawasiku."
Naruto menganggukkan kepalanya. "Benar. Biasanya kau tidak punya waktu untuk itu. Tapi kenapa kau tiba-tiba begini? Kau tidak salah minum obat, sensei?"
Sakura menepuk bahu Naruto. "Naruto, diamlah!"
Kakashi menyenderkan tubuhnya di depan pohon. Ia menutup wajahnya dengan buku kecil bersampul hijau di tangannya. "Terserah kalian saja!"
Sasuke mendengus kesal. Selama beberapa waktu berlalu, Sasuke terus bersikap cuek padanya. Yah, sebelum Shishui menyapa mereka di lapangan.
"Yo!"
Manik mata Sasuke berbinar. "Shishui-san, kau sudah pulang? Dimana nii-san dan [Name]-nee? Aku belum melihat mereka sama sekali."
Shishui mengusak rambut Sasuke. "Itachi dan [Name] harus mengurus sesuatu, Sasuke. Mungkin mereka akan membawakanmu sesuatu. Jangan khawatir!"
Sasuke menurunkan sudut bibirnya. "Mereka masih lama mengurusnya?"
Shishui berdeham. Ia menyentuh dagunya dengan tangan kanannya. "Mungkin beberapa bulan lagi?"
"Nii-san selalu melarikan diri dariku. Lalu, Shishui-san mau melatihku?"
"Boleh. Tapi, aku perlu menyelesaikan titipan [Name] sebentar, Sasuke."
Shishui menolehkan wajahnya ke arah Kakashi yang melarikan diri. Ia mengikuti jejak Kakashi. Ia berteriak, "jangan melupakan janjimu, Kakashi-san!"
Kakashi menggeram kesal. "Uchiha sialan! Mengapa mereka begitu gigih menggangguku?"
Tiba-tiba langkah Kakashi terhenti. Shishui ada di hadapannya. Sedang tersenyum di depan Kakashi. "Bagaimana jika kita akhiri ini dan segera melakukan janjimu, Kakashi-san?"
Kakashi berdecak. Ninja jenius dan cekatan seperti Shishui sulit untuk dibohongi. Ia membiarkan Shishui menyeretnya ke suatu tempat.
Dari situlah terpampang wajah Kakashi yang akan dijadikan model serta pengantar eksklusif 'Hantaran Paket'. Pengantar eksklusif yang merupakan salah satu bisnis Ere yang bekerja sama dengan kedai keluarga [Name] selain kedai milik [Name].
(✯✯)
[Name] dan Itachi memutuskan untuk melanjutkan perjalanan setelah hampir dua minggu berada di desa Tani. Namun, ketika mereka hampir sampai di perbatasan desa Tani dan desa Suna, langkah mereka dihentikan oleh sosok yang begitu familiar.
"Sepertinya anda salah mengenali kami, tuan."
Itu adalah jawaban [Name] ketika sosok itu menanyakan kebenaran akan identitas asli [Name] dan Itachi.
"Seperti yang anda lihat, kami hanyalah pelancong. Saya bekerja di dunia musik. Bukan dunia seperti tuan sebutkan."
Yah, itu tidaklah bohong. Sosok itu hanya menyebutkan dunia ninja. [Name] bekerja di dua dunia, bisnis yang mencakup musik, dan ninja.
Sosok itu terkekeh. Mengubah ekspresi konyolnya menjadi serius. "Aku tidak bercanda, Uchiha!"
[Name] menatap manik mata sosok itu dengan lekat. Ia berujar, "suatu kebanggaan bagi kami untuk terlihat seperti anggota klan ternama layaknya Uchiha. Tapi, identitas saya dan suami saya saat ini bukan Uchiha, tuan."
KAMU SEDANG MEMBACA
[On Going] Red Butterflies Soar [Itachi X Readers]
FanfictionJam berdenting. Ia melipat bibir tipisnya. [Name] Uchiha, keturunan tunggal sekaligus pewaris sah keluarga kaya raya Uchiha, membulatkan tekad. Ia memang berhasil menyelesaikan permasalahan rumit klan, mencegah kudeta, dan menjaga anggota klan tetap...