60: The Springs Between The Moon and The Night

115 13 0
                                    

"Ohayou, Itachi-kun!"

Sontak, Itachi memutar tubuhnya. Menghadap ke arah sumber suara yang begitu familiar di telinganya.

Benar saja! Di belakangnya, sudah ada [Name] yang berpakaian rapi dengan kimono merahnya.

"Bukankah sudah kubilang untuk tetap istirahat di kamar tidur, hari ini?"

[Name] terkekeh. Ia menggelengkan kepalanya. Langkahnya bergerak maju. Tak lupa, tangannya terulur dengan cepat. Ia mengambil pisau dan mulai memotong tofu yang ada di depannya.

"Aku tidak bisa meninggalkan tanggung jawabku, Itachi-kun."

Itachi menghembuskan nafasnya kasar. Ia kembali mencuci daun bawang seraya berujar, "itu bukan tanggung jawabmu sendiri, istriku. Memasak, membersihkan rumah adalah tanggung jawabku juga, istriku."

[Name] mengulum senyumnya. Ia mengiris daun bawang yang sudah dicuci oleh suaminya. "Jarang sekali ada sosok suami yang berpikiran sepertimu. Aku beruntung mendapatkanmu, suamiku."

Itachi terkekeh. Ia memasukkan tofu ke dalam masakan. "Ya. Puji aku lebih banyak di masa depan, [Name]. Aku suka mendengarnya."

(⁠✯✯⁠)

"Nee-san, kenapa jalanmu aneh? Apakah kau baru saja terjatuh?"

Mendengar pertanyaan Sasuke, [Name] tersentak. Namun, ia berusaha untuk menetralkan ekspresinya dengan cepat. Ia menggelengkan kepalanya.

Belum sempat [Name] menjawab pertanyaan dari adik iparnya, suaminya berseru, "[Name] telah menjalankan sesuatu, Sasuke."

Sasuke membeo, "sesuatu?"

Itachi menganggukkan kepalanya. Tangannya bergerak. Meletakkan mangkuk dan beberapa alat makan di atas meja makan.

"Apakah sesuatu itu sangat sulit hingga mencederai kaki nee-san dan membuat nee-san kesulitan berjalan?"

"Semacam itu, otouto."

"Oh, kalau seperti itu, nee-san bisa meminta bantuanku. Aku akan membantu nee-san sekuat yang aku bisa."

Apa-apaan dengan percakapan kedua saudara ini?

Sontak saja, [Name] yang membolakan manik matanya segera melemparkan tatapan tajamnya ke arah suaminya. Tatapan tajam [Name] dibalas kekehan oleh Itachi.

"Ini aman, istriku. Aku tidak berbohong, tapi tidak juga terjebak dalam situasi yang sulit."

Bisikan dari Itachi itu mengundang helaan nafas panjang dari [Name]. Ah, terserahlah!

(⁠✯✯⁠)

"Aku tidak menyangka gedung latihan ini benar-benar diperluas oleh nii-san."

Ujar Sasuke begitu mengedarkan tatapannya ke sekitar gedung baru, gedung yang baru diperluas kakaknya demi pelatihan miliknya. Meskipun hanya gedung kosong, Sasuke merasa terharu. Terharu dengan bagaimana sikap dan perhatian kakaknya kepada dirinya walaupun kakaknya telah memiliki keluarga kecil.

Orang di sekitar Sasuke sering menyebutkan bahwa mungkin Sasuke sudah tergeser dan tidak akan lagi menjadi prioritas Itachi mengingat Itachi sudah berkeluarga seperti ninja senior lainnya. Namun, Itachi sungguh mematahkan ucapan itu. Itachi masih benar-benar peduli padanya.

"Jika itu untuk adiknya, aku yakin Itachi tidak akan berpikir panjang."

Suara familiar dari belakang punggung Sasuke membuat lelaki itu membalikkan tubuhnya secara spontan. Ia berseru senang, "Shishui-san."

[On Going] Red Butterflies Soar [Itachi X Readers]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang