70: New Problem Unlocked

94 11 0
                                    

"Lama banget?"

[Name] terkekeh pelan. Ia menaikkan alisnya. Mencondongkan tubuhnya ke arah Sayuri. "Nungguin?"

Sayuri menyipitkan pandangannya. Ia berdecih. Membuat [Name] kembali terkekeh. Tangannya terulur. Duduk di sebuah kursi sebelah nakas yang telah disediakan. Ia menaikkan alisnya ke arah Itachi. 

Itachi tersenyum dan segera melangkahkan dirinya ke arah kursi dan duduk di sana. Tangan kekarnya terulur. Meraih pinggang [Name] dan mendudukkan istrinya di atas pangkuannya. 

Sayuri berdecih. Ia melirik Shishui dengan tajam. "Shishui-san?"

Shishui mengambil nafas dalam-dalam. Ia mengepalkan kedua tangannya. Lalu, pergi dari ruangan tanpa berbicara. Membuat suasana cukup dingin dan canggung yang berakhir dengan [Name] dan Itachi saling melemparkan pandangan.

Seperti menangkap maksud dari Itachi, [Name] menganggukkan kepalanya. Ia [Name] mengalihkan pandangannya ke arah Sayuri dan menatapnya lembut.

"Ada apa, Di?"

Bagaikan mantra, Sayuri membuka bibirnya dengan spontan. Mengalirkan cerita yang runtut dari bibirnya. Namun, belum sempat Sayuri menyelesaikan ceritanya, Shishui masuk ke dalam ruangan dengan sosok gadis yang begitu familiar di mata [Name]. Membuat Sayuri kembali berdecih untuk kesekian kalinya.

"Oh, [Name]-san dan Itachi-kun di sini?"

Itachi membuang mukanya. Meletakkan kepalanya di sisi kanan kepala [Name]. Tangan kekarnya juga semakin mengeratkan pelukannya di perut ramping [Name].

[Name] mengelus tangan kekar suaminya. Ia mengalihkan pandangannya ke arah Izumi. Memberikan usaha yang cukup untuk membentuk senyumnya. Meskipun ia berdamai dengan masa lalu, bukan hal yang bohong jika [Name] masih merasa canggung dengan Izumi.

[Name] menganggukkan kepalanya. "Anda sendirian, Izumi-san?"

Izumi menganggukkan kepalanya. Tangannya terulur. Memindahkan rantang makanan yang semula di sisi kanan tubuhnya menjadi di depan tubuhnya. "Kebetulan aku ada keperluan di sekitar sini, [Name]-san. Jadi, aku mampir."

[Name] menganggukkan kepalanya. Ia mengerti.

Beralih dari [Name], Izumi mendekatkan tubuhnya ke arah Sayuri. Berjalan ke arahnya sembari berujar, "Sayuri-san, aku mau memberikan ini. Aku baru memasaknya. Semoga sesuai dengan selera Sayuri-san!"

Sayuri terdiam. Ia hanya memandangi Izumi yang tengah berdiri kikuk di depannya. 

Izumi menelan ludahnya kasar. Suasana ruangan cukup mencekam menurutnya. Seperti biasa, Itachi menghiraukannya. [Name] berlaku canggung dengannya. Ada Sayuri yang juga memperlakukannya dingin selama sebulan terakhir ini.

"Aku pamit dahulu, semuanya! Sayonara!"

Tanpa mendengar reaksi dari penghuni ruangan, Izumi bergerak keluar. Melepaskan diri dari suasana canggung dan mencekam yang ada.

Melihat Izumi keluar, Shishui berdecak. Ia bergerak keluar. Melangkahkan kakinya yang panjang untuk mengejar Izumi yang sudah menjauh. 

"Tuh, lihat!"

Suara gemetar Sayuri terdengar.

"Udah hampir sebulan ini, gue lihat dia yang lebih menjaga hati cewe nyebelin itu daripada gue padahal gue udah bilang kalau gue gasuka liat dia begitu!"

Tidak cukup dengan suara yang bergetar, kini suara tangisan juga terdengar di dalam ruangan. [Name] bergerak cepat. Tangannya mengelus tangan Itachi yang melingkari pinggangnya. Ia berseru pelan, "sebentar, ya, Itachi-kun!"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 14 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

[On Going] Red Butterflies Soar [Itachi X Readers]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang