Sosok yang pernah menemui Itachi kini kembali. Sosok itu berada di hadapan Itachi. "Bagaimana?"
Itachi terdiam.
Sosok dengan rambut gradasi hitam menuju abu-abu melukiskan senyumnya. "Di sini, anda dahulu membuat kesepakatan dengan kami kalau anda ingin menggalinya. Kami tidak ingin membicarakan isi kesepakatan itu lagi kala kami pernah memberitahu anda. Hanya ingat itu baik-baik! Lalu, kami berikan hadiah ini secara tuntas."
"Apa yang harus menjadi konsekuensinya jika melakukan kesepakatan itu?"
"Kehidupan baru tanpa keberadaan satu sama lain."
"Bagaimana kehidupan baru yang harus [Name] lalui?"
Sosok lain terkekeh. "Anda tidak menanyakan kehidupan baru yang akan anda lalui dan malah menanyakan kehidupan baru yang akan dilalui pasangan anda, ya?"
Sosok dengan rambut hitam gradasi abu-abu itu bergumam, "sungguh cinta yang besar, mengapa tou-san melukiskan kisah seburuk itu di masa lalu?"
Itachi terdiam. Ia tidak mendengarkan gumaman sosok dengan rambut hitam gradasi abu-abu yang begitu mirip dengannya dan [Name]. Ia malah bergerjolak batin. Batinnya bertanya-tanya. Lelaki itu ingin memastikan resiko apa yang akan diperoleh. Dengan keberadaan Itachi di dunia yang sama saja membuat kesalahan yang begitu besar, bagaimana tanpa adanya dia? Fakta bahwa Itachi tidak bisa menemani [Name] adalah hal yang membuatnya tidak tenang.
Sosok dengan rambut abu-abu gradasi hitam menyebutkan, "kami akan membantu anda. Akan kami rubah sebagian besar rasa empatinya yang buruk menjadi rasa percaya diri. Itu bantuan yang cukup, bukan?"
Itachi membungkukkan kepalanya. "Terima kasih. Tapi, aku hanya ingin tahu kehidupan baru seperti apa yang dijalani gadisku."
"Kehidupan yang jauh berbeda dengan kehidupanmu. Kehidupan di mana individualisme cukup tinggi. Tapi, tenanglah! Melihat anda seperti ini, kami akan tetap membantu anda."
"Bantuan?"
"Akan kami tampilkan semua kehidupan kedua yang anda jalani dan membuatnya membaca bahkan menyukai itu. Lalu, apakah anda mampu kami perlihatkan kematiannya?"
Itachi terdiam.
Kedua sosok itu mengangguk. Mereka tahu bagaimana lembutnya sosok yang ada di hadapan mereka ini.
"Akan kami perlihatkan beberapa jalan yang harus dilalui olehnya kepada anda seusai anda menjalani kehidupan kedua anda."
"Untuk apa kalian melakukan semua ini?"
Sosok berambut hitam dengan gradasi abu-abu itu tersenyum. "Untuk kebahagiaan kalian berdua. Bersemangatlah! Tubuh anda akan bergerak sesuai kemauan anda kali ini selagi anda tidak keluar dari batas yang diterapkan."
Sosok berambut abu-abu gradasi hitam melambaikan tangannya kepada Itachi. Ia berseru cukup lantang. "Sampai jumpa, tou-san! Semangat! Kami menunggumu!"
Itachi membelalakkan matanya. Ayah? Lalu, sosok asli keduanya siapa? Ketika Itachi hendak bertanya, ia malah dihadapkan oleh keadaan yang cukup asing di mana ia berada di hadapan para Uchiha yang berkumpul.
Dengan tanpa perasaan, Fugaku berujar, "putraku telah dipromosikan menjadi chunin. Katakan beberapa kata!"
Mendapatkan desakan dari ayahnya, Itachi membungkukkan diri dalam-dalam ke depan para Uchiha. Sesuatu yang belum pernah Itachi lakukan selama dua kehidupan, kehidupan masa lalu bahkan kehidupan masa depan. Ini benar-benar berbeda!
Ia mengeluarkan suaranya, "saya siap mengabdikan diri dan jiwa saya untuk jalan ninja, demi Konoha, dan demi klan. Saya berharap dapat berjalan bersama kalian semua."
KAMU SEDANG MEMBACA
[On Going] Red Butterflies Soar [Itachi X Readers]
FanficJam berdenting. Ia melipat bibir tipisnya. [Name] Uchiha, keturunan tunggal sekaligus pewaris sah keluarga kaya raya Uchiha, membulatkan tekad. Ia memang berhasil menyelesaikan permasalahan rumit klan, mencegah kudeta, dan menjaga anggota klan tetap...