Itachi menyerahkan informasi yang [Name] titipkan kepada Shishui. Itachi menyesap teh herbal hangat dengan resep buatan istrinya. Ia berujar, "wawancara mereka dengan pertanyaan yang mampu menghasilkan jawaban itu."
Shishui menghembuskan nafasnya kasar. Itachi dan [Name] telah mendapatkan hasil yang sempurna seperti biasanya. Namun, mereka berupaya lain.
Hanya satu alasannya. "Kalian bermain cara aman, ya?"
Itachi menganggukkan kepalanya. "Terlalu merepotkan jika menggunakan cara lain."
Bukankah Shishui sudah pernah menyatakannya? Itachi dan [Name] adalah manusia yang sejenis atau bisa disebut dengan twin flame.
Shishui terkekeh. "Kebiasaan kalian tidak berubah rupanya."
Shishui meletakkan dokumen yang diberikan oleh Itachi. "Ku dengar Yashiro dan teman-temannya terkena musibah. Mereka lumpuh dan tidak bisa berbicara sama sekali."
Itachi tahu hal ini! Ia mendengarnya beberapa hari yang lalu dan sebelumnya pun sudah [Name] jelaskan. Ia memahami niat dan alasan dari [Name].
Yah, siapapun yang memiliki keluarga yang diganggu dengan seseorang seperti Yashiro selama beberapa kehidupan pasti mewajarkan tindakan [Name]!
Itachi mendatarkan ekspresinya. Menajamkan inderanya meskipun berusaha untuk melindungi istrinya dari tajamnya penciuman Shishui.
"Kau tahu sesuatu, Itachi?"
"Aku baru mengetahuinya dari dirimu. Aku terlalu sibuk untuk mengurus hal seperti itu."
Shishui menghembuskan nafasnya kasar. Ia tahu itu bukanlah jawaban yang benar. Ia tahu bahwa Itachi menyembunyikan sesuatu. Namun, mengetahui Itachi tidak ingin membaginya dengan Shishui membuatnya mengurungkan niatnya untuk mendebat Itachi dan berakhir mengeluarkan kekehan.
"Benar juga. Ayah baru seperti dirimu pasti sangat sibuk. Bagaimana dengan kedua putramu sekarang?"
Itachi sendiri cukup merasa agak aneh. Namun, ia bersyukur. Shishui tidak mendebatnya kali ini. "Mereka baru saja tertidur."
"Aa."
Shishui bercelinguk. Mencari sesuatu atau bahkan seseorang.
Seperti mengetahui maksud dari Shishui, Itachi berujar, "istrimu masih ada di sisi [Name] sekarang, Shishui."
Shishui menghembuskan nafasnya lelah. "Maaf, Itachi. Aku sudah menasehatinya, tetapi dia adalah orang yang sungguh keras kepala dan tidak mau mendengarkan nasehatku. Lain kali, aku pastikan, dia tidak akan seperti ini lagi."
"Tidak masalah! [Name] juga mendapatkan teman baru untuk berbicara."
Shishui mengangkat sebelah alisnya. "Dia menyita waktu istirahat [Name] yang pasti cukup sulit untuk didapatkan, Itachi. Lagipula bertamu hingga malam begini juga tidak baik."
Itachi tersenyum simpul. "Yah, tou-san cukup ketat pada jam besuk pagi, Shishui. Aku tidak mau jika tou-san mengetahui hal ini dan kembali memojokkan [Name]."
Shishui menghembuskan nafasnya panjang. "Aku mengerti. Ayahmu cukup merepotkan, Itachi."
Itachi terkekeh. Ia menganggukkan kepalanya. Membenarkan ucapan Shishui.
(✯✯)
"Ajari aku jutsu lain, Kakashi!"
Kakashi memutar bola matanya malas. "Kau tidak ingin istirahat? Aku ingin istirahat sebentar. Katanya, Itachi mempunyai rumah kaca? Kau tidak ingin ke sana?"
KAMU SEDANG MEMBACA
[On Going] Red Butterflies Soar [Itachi X Readers]
FanficJam berdenting. Ia melipat bibir tipisnya. [Name] Uchiha, keturunan tunggal sekaligus pewaris sah keluarga kaya raya Uchiha, membulatkan tekad. Ia memang berhasil menyelesaikan permasalahan rumit klan, mencegah kudeta, dan menjaga anggota klan tetap...