Utatane Koharu berteriak, "ini tidak bisa lagi ditoleransi!"
Itachi tidak bisa menyetir ucapannya kali ini. Sepertinya ini adalah hal yang terjadi di masa lalu dan batas yang tidak bisa Itachi langgar.
"Jika mereka menyerukan revolusi dan berniat untuk merebut pemerintahan, maka kita dipaksa menyatakan penghianat uchiha ke Konoha."
Sejujurnya, Itachi tahu. Desa memiliki kesalahan kepada klan yang tidak bisa dielakkan. Klan juga memiliki kesalahan terkait kudeta. Kudeta akan membuat beberapa pihak yang tidak bersalah menjadi korban.
"Koharu, berhenti! Jangan terburu-buru!"
Akhirnya, Hiruzen berbicara. Namun, apakah hanya itu yang mampu dia lakukan? Mengulur waktu? Sementara petinggi desa dan klan sudah bersitegang beberapa kali?
Secara tidak langsung, mungkin Hiruzen akan setuju dengan keputusan Danzo. Benar, Itachi sudah memperkirakannya. Satu jalan yang mungkin Danzo akan tempuh. Kehancuran klan.
彡
"Hiruzen mungkin sudah mengatakan semua itu. Tapi, ketika ada dorongan, dia akan melindungi Konoha. Dia harus mengambil tindakan tegas sebagai hokage jika dorongan seperti itu datang."
Itachi muak dengan alasan yang diberikan Danzo dan Hiruzen. Alasan yang hanya berakhir alasan. Bagaimanapun niat keduanya telah Itachi ketahui.
Itachi bersikap tenang. Seolah tidak terganggu dengan sikap munafik dan penuh pembenaran diri dari Danzo ataupun Hiruzen.
"Apakah itu berubah menjadi perang atau tidak, nasib para uchiha akan dimusnahkan begitu kudeta dilaksanakan."
Sesuai dugaan Itachi. Ini tidak meleset dari perkiraannya!
"Termasuk adik laki-lakimu yang tidak tahu apa-apa. Akan ada cara untuk menyelamatkan adikmu jika sebelum kudeta."
Sebuah umpan yang sangat baik. Danzo benar-benar menyerang mental Itachi dengan dalam dan tanpa henti. Bahkan hingga saat ini, ia mengoceh lebih banyak lagi.
Itachi tahu. "Ini adalah ancaman?"
"Tidak. Aku memintamu memilih."
Sungguh basi sekali! Nasibnya di masa lalu sungguh buruk! Ini tidak lebih buruk dari terlahir menjadi seekor semut! Mereka sama-sama diincar oleh pihak yang lebih berkuasa!
"Itachi, ini mungkin misi yang menyakitkan untukmu. Namun, sebagai gantinya, aku akan memastikan saudaramu hidup dengan selamat."
Pada akhirnya, jalan ini yang tersisa. Itachi merutuki kebodohannya. Kediaman hokage tidak segera membuat dirinya di masa lalu untuk melangkah padahal waktu itu mereka masih bisa dihentikan. Sekarang tidak ada gunanya lagi.
彡
Isak tangis keluar dari sela-sela gigi Itachi yang terkatup. Menetes di sepanjang kelopak matanya yang tertutupi oleh air mata.
"Ini adalah jalan yang aku pilih. Tapi, kenapa rasanya sungguh berat, [Name]?"
Di tempat ini, tempat yang seharusnya menjadi kediaman [Name] dan tempat bertumbuhnya pohon wisteria kesukaan [Name]. Di sinilah Itachi menangis.
"[Name], apa yang harus aku lakukan?"
Ini adalah masa lalunya. Namun, entah mengapa, ini sangat terasa sakitnya. Irisannya begitu perih. Membuat Itachi merasakan keperihan seolah ia hidup kembali di masa menyakitkan ini.
彡
"Aku akan melakukannya."
Jawaban akhir yang diharapkan Danzo lolos begitu saja dari bibir Itachi. Danzo meletakkan tangannya yang sangat dingin di bahu Itachi.
KAMU SEDANG MEMBACA
[On Going] Red Butterflies Soar [Itachi X Readers]
FanfictionJam berdenting. Ia melipat bibir tipisnya. [Name] Uchiha, keturunan tunggal sekaligus pewaris sah keluarga kaya raya Uchiha, membulatkan tekad. Ia memang berhasil menyelesaikan permasalahan rumit klan, mencegah kudeta, dan menjaga anggota klan tetap...