part. 16

317 50 4
                                    

_
_
_

Yoongi ssi, maaf kalau lancang. Aku menyelidiki obat yang tiap hari di minum direktur. itu ternyata bukan obat maag, tapi adalah obat yang membuat orang berhalusinasi. "Dan Manager Park adalah orang
yang tiap hari menyiapkan obat itu" jelas Jungkook

"Tetap rahasiakan kondisi ku pada Jimin" Tegas Yoongi

"Apalagi yang kamu tau ?"
Selidik Yoongi

Malam Direktur melompat saya bertemu dia di lobby, dia terlihat sangat kacau.
Sekretarisnya berbisik pada kami semua yang sedang di reseptionis, Direktur habis
bertengkar dengan Manager Park Jimin.

Jungkook tiba-tiba berhenti bicara saat mendengar ada suara dari luar. Jungkook dan Yoongi sama-sama
menoleh ke arah pintu kamar.

Jungkook mengintip keluar, melihat Jimin sudah dengan pakaian rapi dan seperti sedang buru-buru ke luar rumah.

"Bagaimana menurut mu seorang Park Jimin." Tanya Yoongi.

"Saya selalu kagum dengan cara kerja dan cara dia memimpin MY Hotel. Tapi maaf, saya selalu mencurigainya, karna dia terlihat misterius."

"Dan apa yang terlihat tadi membuat saya tambah curiga. Karna beredar gosib di kalangan karyawan kalau
Kim Taehyung berinfestasi membeli saham MY Hotel, tapi saya tidak tau
kebenarannya" Jelas Jungkook.

Semua yang tak harus di lihat dan tak harus di dengar Yoongi hari ini. "Ternyata bisa melihat bukanlah hal yang seharusnya ku ingin kan "
Batin Yoongi.

Ternyata tidak se-simple hatinya bisa luluh pada bujukan Jimin untuk melakukan operasi,  perasaan kecewa yang sudah biasa, tapi kali ini Yoongi merasa kecewa
pada perasaannya sendiri.

Tak seharusnya mempercayai orang lain, seperti Yoongi pernah percaya pada bujukan appanya yang mengatakan
eoma akan segera bagun, tapi ternyata eoma tak pernah membuka mata sampai dia meninggal

Atau seperti pernah percaya pada K8, seorang yang selalu tersenyum dan bilang
semua akan baik-baik saja, appa akan segera datang menyelamatkan, tapi
ternyata dia bahkan tak selamat

Dan sekarang percaya pada Jimin, yang ternyata bukan lah orang yang bisa di
percaya. Yoongi menyesali dan mengutuk dirinya sendiri.

Jimin sudah mempersiap kan diri menuju rumah Namjoon, sudah tau hal apa yang akan di jadikan alasan nya untuk memarahi Jimin kali ini. Dia pasti sangat marah karna Jimin
mengabaikan panggilannya dari kemarin dan fokus pada operasi Yoongi.

"Kemana saja kamu hari ini Manager Park ?, aku tak melihat mu di office seharian" Tanya Namjoon menyelidiki, walaupun sebenarnya dia tau bahwa Jimin lah dibalik tindakan
operasi Yoongi.

"Saya merasa tidak enak badan dan beristirahat di rumah" alibi Jimin

"Aku nyaris memerintahkan orang ku untuk membakar rumah sakit, sebaiknya kamu katakan yang
sebenarnya" bentak Namjoon.

Jimin berusaha tenang. "Saya tidak mengerti dengan apa yang anda
katakan" Kilah Jimiin.

Namjoon menyeringai geram. "Lalu Yoongi ?, dimana dia ?. aku tau kamu membantu nya untuk
dioperasi" bental Namjoon.

"Saya benar-benar tak mengerti dengan apa yang anda maksud. Yoongi selalu
ada dikamarnya dan dia tak pernah tertarik untuk di operasi" Kilah Jimin

Dan seperti biasa, pertemuan itu hanya akan berakhir dengan Jimin diancam serta sudah pasti di pukuli di seluruh badan Jimin yang tertutup baju.

Jimin akhirnya pulang, Jungkook sudah menunggu nya untuk kembali ke dorm karyawan.

"Jungkook ssi,Kim Taehyung adalah teman lama ku..." Jimin bermaksud menjelas kan, agar tak ada ke salafahaman asumsi karyawan nya. Tapi Jungkook menyela

"Saya tidak tertarik dengan kehidupan pribadi anda. Tapi saya sangat penasaran
dengan apa yang anda rencanakan pada Tuan muda Min Yoongi. Saya adalah orang yang sangat loyal pada perusahan dan Direktur Min termasuk anaknya. Anda harus tau itu". ancam Jungkook dengan wajah serius, lalu akhirnya membungkuk dan
meninggalkan rumah Jimin.

Yoongi mendengar suara langkah kaki Jimin memasuki kamarnya.

Jimin duduk di samping Yoongi. Menghela nafas berkali-kali. Sakit habis dipukuli Namjoon, tapi lebih sakit melihat Yoongi yang pasti makin putus asa karna kegagalan operasi itu.

"aku minta maaf" ucap Jimin memulai pembicaraan

"aku akan memaafkan mu jika kamu minta maaf atas apa yang kulihat tadi. Aku akan memaafkan mu jika kamu bisa menyakinkan ku tentang ketulusan mu
yang ku percaya selama ini". batin Yoongi terus menawar dan masih ingin
mempercayai Jimin.

"Minta maaf untuk apa ?" jawab Yoongi sambil memperbaiki posisi duduknya.

"Karna operasinya gagal" jawab Jimin.

Jawaban yang tak di harapkan Yoongi. Jimin bahkan tak merasa perlu minta maaf karna mempermainkan nya. Yang paling membuat darah Yoongi mendidih adalah melihat Jimin menaruh
jari di bibirnya, memberi kode untuk diam.

"akan lebih baik jika gagal"
Jawab Yoongi

"Berhentilah jadi orang yang pesimis, kamu tetap bisa melakukan banyak
hal walaupun tak bisa melihat" bantah jimim

Yoongi menoleh menatap Jimin, mengangkat kedua tangan nya dan meraba wajah Jimin.

"Ternyata seperti ini wajah mu" ucap Yoongi setelah beberapa saat meraba Wajah Jimin.

Jimin membiarkan Yoongi terus meraba lembut wajahnya. Menatap Yoongi tajam dengan mata berkaca - kaca.

"Tapi lebih dari ingin melihat wajah mu. aku ingin melihat hati mu. Park Jimin." Yoongi menatap tepat ke mata Jimin.

"Mungkin kamu gak tau, setiap di dekat mu aku selalu melihat wajah mu
Yoongi ssi. Wajah mu yang selalu terlihat sendu dan lebih banyak diam dan ekspresi.datar, mengingat kan ku pada seseorang."

"Dulu, seberapa pun kacau nya hari ku, tapi di malam hari aku akan selalu bersemangat menunggu pagi agar segera dapat melihat wajah itu"

"Dia terlihat sama dengan mu, hanya bedanya tatapan mu selalu kosong, sedang kan dia selalu menatapku
dengan tajam"

Tiba-tiba ekspresi Jimin langsung berubah saat menyadari Yoongi sedang menatapnya tajam.

Jimin menagkap pergelangan tangan Yoongi dan mencengkramnya kuat.

"Tapi saat ini, kamu terlihat persis sama seperti dia. Kamu sedang menatap mata
ku Yoongi ssi"

"Apa kamu bisa melihat ku ?" tanya Jimin dengan wajah tegang

Yoongi tetap tenang dan sedikit menyeringai.

"Hmmm, benarkah ada yang mirib dengan ku ?. Siapa ?" Tanya Yoongi mengabaikan pertanyaan Jimin.

- to be continued -

Blind Suspicion || On GoingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang