𝐓𝐞𝐧𝐠𝐠𝐚𝐫𝐚 𝐃𝐞𝐰𝐚 [bl end]

04

orang tua dewa sudah pulang dan tidak mendapati anaknya di ruang tengah, biasanya dia sudah nangkring sambil nyalain tv orang nya mah sibuk sama ponsel.

"dewa mana bun ko ngga ada?" ucap Farhan Rahardian ayah dewa

"bunda juga gatau, tidur mungkin nanti bunda cek ke kamar"

Sintia naik ke atas menuju kamar dewa saat membuka pintu ternyata anaknya lagi tidur.

"tidur ternyata ya udah lah kasian anak bunda"

Sintia berucap sembari mengelus kepala anaknya dengan sayang lalu mengecup pelipis dewa singkat dan kembali turun ke bawah.

"tidur anak nya" ucap bunda sintia, Farhan cuma ngangguk lalu kembali pada layar tv nya.

"oh iya dewa udah makan belum ya"

Sintia berjalan menuju dapur dan melihat cucian piring yang menumpuk, dia mulai mencucinya saat sedang asik mencuci piring dia tidak sengaja melihat bungkusan mie instan di tempat sampah.

"apa dewa makan mie instan? bandel banget sih udah di masakin malah makan mie!"

dia kembali melanjutkan acara cuci piring nya setelah selesai dia menuju ke kamar untuk istirahat karena sekarang sudah jam sebelas malam.

Farhan yang melihat istrinya pergi ke kamar pun mematikan tv nya dan menuju kamar menyusul istrinya untuk istirahat.

.
.
.
🤍╣⁠[⁠-⁠_⁠-⁠]⁠╠💙
.
.
.

di sisi lain kini tenggara sedang bermain ponsel tiba tiba pintu kamar terbuka menampilkan kakak nya yang sedang menatapnya sambil berkacak pinggang.

"lagi ngapain de?"

"ngga ada, kenapa ka?"

gisella menggeleng lalu duduk di tepi ranjang dan menatap adeknya yang masih sibuk dengan ponsel milik nya.

"lagi chatan sama siapa tuh, dewa ya?"

gisella berucap sambil menatap tenggara dengan muka tengilnya, yang ditatap memutar bola matanya malas.

"apa sih so tau... sana keluar lo!"

"ngga sopan banget lo jadi ade, Lo mau gue buang?!"

"bodo amat!"

"tapi kalau di liat liat kalian cocok tau"

nah kan ini yang tenggara tidak suka sama kakak nya dia nyebelin kalau lagi di rumah kalau di luar mah cuek banget.
11 12 lah sama tenggara.

"ngawur sana keluar atau gue panggil buna nih" ucapnya sambil mengancam Gisella supaya keluar.

"dih ngusir gue doain semoga lo suka beneran sama dewa haha.."

ceklek.

Brakkk!

gisella menutup pintu dengan kencang membuat tenggara membolakan matanya. ada aja tingkah kakanya yang selalu buat dia marah.

"ck untung kaka gue!"

gisella keluar dari kamar tenggara tanpa menutup pintu nya kembali

"WOI TUTUP LAGI KAK!"

"ck sial gisel bangsat!"

dia beranjak dari ranjang lalu berjalan ke arah pintu dan menutup nya kembali.

"gue ngga mungkin suka sama dewa, cih ya kali gue belok!"

tenggara memilih tidur karena badan nya terasa pegel apalagi otaknya terasa mendidih karena Gisella.

selesai