25

713 28 1
                                    

mereka sekarang sudah berada di rumah tenggara karena dia mengajak nya untuk ke rumah nya.

"KAK GISEL"

gisella keluar dari arah dapur sambil membawa minuman kaleng yang sempat dia beli.

"apa sih dek gausah teriak"

"eh ada adek ipar" lanjutnya sambil berjalan ke arah dewa.

"kak gisel ngga kuliah kak?" ucap dewa

"udah pulang, dewa ikut kakak yuk ke kamar"

gisella menarik tangan dewa untuk menuju ke kamarnya tapi tenggara menarik kembali tangan dewa.

"ngga, apaan dih!"

"loh kenapa? gue ngajak dewa bulan lo!"

"ngga, dia mau ikut gue ke kamar"

ucapan tenggara membuat gisella menatap dirinya dengan intens.

"bukannya lo ngga suka sama dewa ya, lo bilang lo–––" sebelum menyelesaikan ucapannya tenggara lebih dulu menutup mulut gisella dengan tangannya.

"diem lo dia pacar gue!"

"katanya ngga suka, ko pacaran" ucap gisella sambil menatap tenggara dengan mengejek lalu berganti menatap dewa.

"dewa lo kenapa mau sama dia sih, dia jelek" ucap Gisella membuat tenggara memutar bola matanya malas.

dewa menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

"ya perasaan suka ngga ada yang tau, dewa suka sama gara" ucap dewa malu malu.

tenggara yang mendengar ucapan kekasihnya pipinya memanas. gisella menatap tenggara yang diam sambil terus menatap ke arah dewa.

"salting lo jelek banget!"

tenggara tersadar lalu menggandeng tangan dewa menuju ke kamarnya meninggalkan gisella yang melihat mereka dengan gemas.

"dasar adek gue" ucap gisella lalu memilih duduk di ruang tengah sambil bermain ponsel nya.

.
.
.
🤍╣⁠[⁠-⁠_⁠-⁠]⁠╠💙
.
.
.

di rumah Celine terus berguling kesana kemari karena merasa bosan, biasanya dia akan bermain dengan dewa tapi sekarang dewa sudah punya pacar jadi dia terlupakan.

"dewa giliran udah punya pawang aja lupa sama gue, dasar biadab!"

"telpon aja lah" lanjutnya.

satu menit akhirnya telepon tersambung.

"apa tumben lo nelpon gue, kangen ya Lo?"

Celine yang mendengar suara dewa dari seberang sana berdecak.

"gue bosen nih dew biasanya kan lo main sama gue"

"ututu... kakak ku bosen ternyata, kesini aja main sama gue"

"Lo dimana emang?"

"di rumah tenggara"

"yaelah panteq gue kira di rumah"

"kesini aja cel ada kakak nya tenggara juga"

"kakak nya tenggara cewek apa cowok"

"cewek.. udah cepet banyak bacot lo!"

"iya sabar dong, lo share lokasi nya dimana"

"iyaa"

dewa mematikan telepon nya sepihak.

"bangsat dewa, main matiin aja telponnya"

Celine bergegas keluar dari kamar menghampiri orang tuanya yang sedang bermesraan di ruang tengah.

Celine berdecak pelan, "Celine mau main sama dewa"

mereka berdua menatap anak tunggalnya yang sudah rapi.

"kenapa ngga di sini aja mainnya? mamah juga kangen sama dewa"

Celine menggeleng, "nanti aja lah, ya udah Celine pergi"

selesai

𝐓𝐞𝐧𝐠𝐠𝐚𝐫𝐚 𝐃𝐞𝐰𝐚 [bl end]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang