24

711 33 0
                                    

di kelas tenggara duduk sambil bermain game.

"gara lo kenapa di rumah dewa semalem?" ucap Samuel, tenggara menatapnya sekilas lalu kembali fokus pada game nya.

"ck. woi gara!"

"apa, emang apa urusannya sama lo"

menatap lekat wajah Samuel dengan datar. dia tidak suka kalau ada yang menggangu kegiatan nya.

"Lo kenapa sama dewa kemarin?" tanya Samuel, tenggara mengangkat sebelah alisnya

"masalah? dia pacar gue kalau lo tau"

Samuel tersentak mendengar ucapan tenggara, "sat!! yang bener aja, sejak kapan lo jadian sama dewa!?"

Samuel tidak habis pikir dengan tenggara. apa dia sedang membohongi nya (?)

"kemarin" ucapnya santai lalu kembali fokus ke ponsel.

"Lo lupa kalau gue suka sama dewa?!"

"ingat" ucap tenggara tapi pandangannya tetap ke arah ponsel.

"terus kenapa lo jadian sama dia, harusnya lo dukung gue bukan malah nikung sialan!!"

Samuel sampai berdiri dari duduknya, menatap tenggara membuat seisi kelas menatap bingung ke arahnya.

tenggara menatap remeh ke arah Samuel, "cih, lo pikir dia mau sama lo?" ucapnya lalu keluar kelas meninggalkan Samuel.

.
.
.
🤍╣⁠[⁠-⁠_⁠-⁠]⁠╠💙
.
.
.

tenggara memilih menuju kelas dewa, sekarang guru sedang rapat jadi semua kelas jam kosong tidak ada pelajaran.

dia masuk ke kelas dewa dan menghampiri dewa yang sedang duduk sambil ngobrol dengan teman sebangku nya.

"sayang~~" rengek tenggara yang sekarang tepat berada di samping dewa.

"loh kok kamu di sini?"

tenggara menggeleng pelan sedangkan Celine yang melihat interaksi antara mereka berdua menggigit pipi dalam nya.

"Lo bisa minggir dulu ga, gue mau duduk sama pacar gue!" ucap tenggara pada teman sebangku dewa.

"oh boleh kak gue juga mau ke teman gue" lalu beranjak meninggalkan mereka berdua.

"kenapa sih tumben kesini"

tenggara malah menyenderkan kepalanya pada bahu sempit milik dewa. dewa tidak mengerti dengan sifat tenggara.

Celine berdehem untuk mengalihkan atensi mereka berdua. dewa menatap ke arah Celine yang juga menatapnya dengan intens.

"iya gue sama tenggara pacaran, puas lo!"

Celine tertawa mendengar ucapan dewa, "akhirnya ngaku juga lo"

"heh tenggara, awas lo kalau nyakitin adek gue. gue pukul lo sampe mampus!"
lanjut Celine sambil mengepalkan tangan nya ke depan.

tenggara hanya membalasnya dengan deheman singkat.

dewa beralih ke arah tenggara yang masih setia menyenderkan kepalanya, dia mengelus kepala tenggara dengan lembut.

"ada masalah apa ngomong aja aku dengerin ko" ucap dewa lembut.

tenggara menegakkan badan nya dan menatap dewa.

"ngga cuma masalah sedikit"

dewa mengerutkan keningnya, "masalah apa?"

"Samuel dia.... suka sama kamu, tenggara ngga suka milik tenggara di sukai sama orang lain"

dewa tertawa pelan mendengar penuturan pacarnya,

"kenapa ketawa aku serius sayang"


dewa mengelus kepala tenggara, "jadi itu masalahnya?"

"dengerin ya gara, aku cuma cinta sama kamu, aku sayang kamu. aku ngga bakal ngelirik orang lain kalau udah suka sama kamu aku bakal fokus sama kamu sayangg" ujar dewa panjang lebar sambil mencubit hidung bangir tenggara.

tenggara yang mendengar ucapan dewa tersenyum.

"gara juga sayang banget sama dewa, jangan tinggalin gara ya nanti gara sedih kalau dewa ngga ada. janji ya?" ucap tenggara sambil memberikan jari kelingking ke arah dewa.

dewa ngangguk sambil menautkan jari kelingking nya ke arah tenggara.

selesai

𝐓𝐞𝐧𝐠𝐠𝐚𝐫𝐚 𝐃𝐞𝐰𝐚 [bl end]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang