10

906 27 0
                                    

pagi hari di rumah yang mewah, dewa pemuda itu masih tertidur pulas di kasur kingsize miliknya.

ceklek..

pintu kamar terbuka bunda sintia yang melihat anak nya masih tertidur pulas menggelengkan kepalanya lalu menghampiri dewa.

"dewa bangun ini udah jam enam"

dewa masih tidak membuka matanya dan malah menutup seluruh tubuhnya dengan selimut.

"dewa bangun hei ini udah siang nanti kamu telat"

"dewa capek bun kepala dewa pusing"

Sintia yang mendengar penuturan anak nya langsung membuka selimutnya dan memegang kening dewa, ternyata panas.

"ya udah ngga usah berangkat dulu ya sayang nanti bunda buatin bubur buat dewa"

dewa ngangguk saja, bunda Sintia keluar dari kamar anak nya lalu turun ke bawah untuk membuatkan bubur dan susu.

"dewa mana bun?" ucap ayah Farhan.

"dia sakit yah badan nya panas"

Farhan yang mendengar kalau anak nya sakit langsung khawatir.

"ya udah ayah telpon dokter dulu" ucapnya, Sintia mengangguk lalu mulai membuat bubur untuk anak nya.

–★★★–

Sintia masuk ke dalam kamar tanpa mengetuk nya dan melihat dewa yang masih berbaring di ranjang.

"sayang bangun ini makan dulu bentar lagi dokter datang"

dewa yang mendengar kata dokter langsung terbangun dan duduk menatap mamah nya.

"dewa ngga mau dokter bunda" ucap dewa sambil merengek.

"kenapa ngga mau? dia ngga jahat sayang" ucap bunda sintia, dewa menggeleng ribut matanya bahkan sudah berkaca kaca. dia tidak suka dokter karena nanti pasti akan di suntik.

"dewa ngga mau hiks bunda"

dewa menangis karena takut akan jarum suntik.

"nanti hiks kalau di suntik gimana? suruh dia pulang lagi aja hiks dewa udah sembuh" lanjutnya sambil memeluk bunda nya supaya dokter tidak jadi pergi ke rumah nya.

"duh sayang jangan nangis kamu ngga akan di suntik cuma di periksa aja nurut ya sama bunda"

bunda sintia berucap sambil mengusap air mata di pipi dewa lalu mengecup pipi anaknya sayang.

"udah sekarang makan katanya ngga mau di suntik jadi harus makan dulu"

dewa ngangguk lalu mulai memakan bubur nya dengan di suapin bunda sintia.

"udah dewa udah kenyang"

"baru tiga kali suap loh sayang"

"udah bunda~"

"yaudah minum susu nya dulu" ucapnya sambil memberikan satu gelas susu, dewa menerimanya lalu meminum susu nya dan menyenderkan tubuhnya pada headboard sambil bermain ponsel.

selesai

𝐓𝐞𝐧𝐠𝐠𝐚𝐫𝐚 𝐃𝐞𝐰𝐚 [bl end]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang