05

1.4K 38 0
                                    

dewa terbangun pada pukul 05:00 pagi, dia mulai berjalan ke arah kamar mandi untuk melakukan rutinitas pagi nya.

ceklek..

dewa keluar dengan handuk yang melilit di area pinggang nya. menampilkan perut rata miliknya, lalu dia mulai memakai seragam sekolahnya.

bunda Sintia masuk ke kamar dan melihat anak nya yang sudah berpakaian rapih.

"eh udah bangun ternyata bunda niatnya mau bangunin kamu, ya udah cepet turun terus sarapan"

"iya bun"

dewa turun ke bawah menuju meja makan sampai dibawah dia melihat ayah nya yang sedang menunggu untuk sarapan bersama.

"bun dewa mau roti aja sama susu coklat"

"ya udah nanti bunda bikin dulu"

bunda Sintia mulai membuat kan roti dan susu untuk anak nya.

"nih udah cepet makan"

dewa senyum lalu mengangguk dan mulai memakan rotinya. setelah habis dia berpamitan kepada orang tuanya.

"dewa berangkat dulu"

dewa keluar menuju sekolah dengan memakai motor kesayangan nya.

.
.
.
🤍╣⁠[⁠-⁠_⁠-⁠]⁠╠💙
.
.
.

sampai di sekolah dewa menaruh motor nya di parkiran sekolah, dia juga melihat tenggara yang sedang menatap nya dia memilih abai dan lanjut pergi ke kelas.

"WOI DEWA IBLISS, AIM BEK TU YUW!"

dewa yang baru masuk kelas langsung di suguhi suara Celine yang sangat merusak indra pendengarannya, dewa menatap Celine tajam.

"berisik ngentod!"

"hehe... santai kawand gausah teriak gitu nanti tenggorokan Dede dewa sakit" ucap Celine dengan genit, dewa memutar bola matanya malas.

"bodo amat terserah Lo aja, yang waras ngalah" ucap dewa.

Celine nyengir kuda menatap dewa membuat dewa ingin sekali membuang Celine ke jurang.

–★★★–

di sisi lain lebih tepatnya di kelas tenggara dia sedang duduk sambil memainkan ponsel nya.

"woi"

tenggara menatap siapa yang memanggil nya, dia mengangkat sebelah alisnya pertanda bertanya.

"apa" ucapnya SPJ (singkat padat jelass).

"ngga ada sih" ucapnya sambil tersenyum kuda, tenggara yang melihat senyuman itu otaknya ngebul.

buat apa manggil kalau tidak ada yang bau dibicarain kampret. kayak temen gue banget pliss😔

Samuel Pratama dia memilih duduk di bangkunya sambil bermain ponsel,
dia teman nya si tenggara mereka deket waktu awal masuk sekolah tidak lebih tepatnya Samuel yang terus mengajak ngobrol tenggara alhasil mereka jadi teman.

mungkin cuma Samuel kali yang nganggep tenggara temannya. bercanda ya.

tenggara berdecak kesal lalu kembali pada ponsel nya, buang buang waktu aja sial!

seorang guru masuk dan memulai pembelajaran pertamanya.

"anak anak sekarang ulangan harian ya"

"lah pak mana bisa gitu kita belum sempet belajar loh"

"bener tuh pak, ah bapak pasti lagi bercanda ya? hahaha ketawa dong guys" ucap Doni sipaling heboh di kelas tapi asik kok orangnya.

sontak satu kelas langsung tertawa keras, yang penting ketawain aja ya.

"EH EH DIAM MALAH KETAWA KALIAN"

satu kelas langsung senyap hanya ada suara jangkrik saja yang terus berbunyi.

"kok pada diam?"

"bapak pikun ya? kan tadi di suruh diam"

"iya tuh, daripada ulangan mending kita gibah aja deh pak kebetulan aku ada berita hot nih"

"hei ngga boleh gibah dosa, emang apaan tuh?"

"yeu sok iye, nah jadi gini masa tadi ya aku liat tetanggaku lagi ribut karena ternyata istrinya nikah lagi tanpa sepengatahuan suaminya" ucap Ica membuat satu kelas langsung heboh dengan gibah yang dibawakan Ica.

jangan heran ya kalau Ica selalu tau tentang gibah gibah begitu, ya karena dia selalu nguping kalau ibunya lagi gibah sama tetangga sebelah.

"masa sih?"

"iya terus yang bikin kagetnya lagi ternyata suaminya selingkuh sama suami istrinya pak, ckckck ngga habis pikir sih"

"ck udahlah malah gibah, cepet kerjakan ulangannya"

"YEUU UDAH DI CERITAIN MALAH MENDUSTA SI BAPAK"

"LAIN KALI NGGA USAH DI CERITAIN CA BIAR KUDET"

"YOI AMAN"

pak guru sebut saja pak Anton mulai merasa lelah dengan kelas yang abnormal ini, dia akhirnya mulai membagikan kertas ulangan ke arah mereka.

pak guru sebut saja pak Anton mulai merasa lelah dengan kelas yang abnormal ini, dia akhirnya mulai membagikan kertas ulangan ke arah mereka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

- Samuel Pratama
- 190 cm
- 18 tahun
- temen tenggara

selesai

maaf kalau ga nyambung terima kasih telah membaca🤍💙

𝐓𝐞𝐧𝐠𝐠𝐚𝐫𝐚 𝐃𝐞𝐰𝐚 [bl end]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang