13

783 26 0
                                    

"bun Celine pulang dulu ya udah malem soal nya"

"iya hati hati kamu"

"siap bun ya udah Celine pulang, dew jangan kangen"

dewa melirik sinis Celine, "apaan dih gj"
ucap dewa, Celine tertawa membuat dewa menggeram marah.

Celine keluar dari rumah dewa untuk pulang ke rumah karena ini sudah malem. dia naik mobil sendiri dan sudah ijin sama ortu nya.

.
.
.
🤍╣⁠[⁠-⁠_⁠-⁠]⁠╠💙
.
.
.

tenggara terus memikirkan ucapan nya tadi kepada mamah vera.

"apa gue terlalu kasar tadi"

tenggara mengacak rambut nya lalu memilih tidur karena besok sekolah.

di bawah mamah vera sedang duduk bersama dengan suami nya di ruang keluarga.

"gimana mah sama gara"

mamah vera menghela napas dan menatap suami nya.

"kenapa dia ngga suka sama dewa padahal mamah sama Sintia itu deket banget"

"ya udah lah nanti lama kelamaan juga gara bakal suka liat aja"

sedangkan di kamar gisella sedang belajar tiba tiba dia kepikiran sama tenggara adeknya.

"adek gue kenapa dah ngga suka sama dewa padahal kan mereka cocok" monolognya.

gisella menghela napas panjang lalu memilih untuk tiduran di ranjang.

"nanti kalau di ambil orang baru nangis, udah ah mending nge series"

di kamar tenggara tidak bisa tidur karena terus memikirkan ucapan nya,
dia memilih bermain ponsel.

Samuel

|gara lo punya nomor si dewa ngga?
22:00✓✓

ga|
22:00✓✓

|bohong kan lo.
|ayo lah gue mau pdkt nih
22:00✓✓

terserah|
22:00✓✓

tenggara menaruh ponsel nya di nakas dengan kasar lalu mulai memejamkan mata nya supaya tertidur.

"dia beneran suka sama dewa? ck bodo amat emang peduli apa gue"

entah kenapa dia tidak suka kalau Samuel menyukai dewa padahal tidak ada yang melarang, lagipula tenggara tidak menyukai dewa bukan?

tenggara mulai tertidur karena merasa ngantuk. dia sebener nya bisa saja minta nomor dewa ke kakak nya tapi males.

selesai

𝐓𝐞𝐧𝐠𝐠𝐚𝐫𝐚 𝐃𝐞𝐰𝐚 [bl end]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang