35

802 24 0
                                    

sinar matahari menerobos masuk lewat celah celah jendela kamar, membuat pemuda yang masih tertidur pulas terganggu dan mulai membuka matanya. dia terbangun pada pukul sembilan pagi badannya terasa sangat sakit semua akibat di gempur malam tadi.

"gara mana sih"

"GARAA!" ucapannya sambil berteriak memanggil nama tenggara yang sekarang sudah berstatus sebagai suaminya.

tenggara keluar dari arah kamar mandi dengan handuk yang melilit di area pinggang nya.

"kenapa teriak sayang hm?"

"badan aku sakit semua gara gara kamu tau, ishh!"

"bantuin cepet aku mau ke kamar mandi!"

"iya sayang aku minta maaf lagian enak banget jadi pengen lagi" ucap tenggara sambil tersenyum mesum menatap wajah dewa yang pipinya terdapat semburat merah.

"diem ngga!"

"iya iya"

tenggara menggendong tubuh dewa ala bridal style membawanya ke kamar mandi.

"mau aku mandiin ngga sayang?"

"ngga! sana keluar"

dia mendorong tubuh tenggara supaya keluar dari kamar mandi.

BRAK!

dewa menutup pintunya dengan kasar membuat tenggara terkekeh dari luar kamar mandi.

'mesum banget jadi orang, untung suami gue' batinnya

di dalam kamar mandi dewa menyelesaikan acara mandinya dengan cepat.

"ambilin baju aku dong di lemari" ucap dewa menyumbul kan kepalanya dari balik pintu kamar mandi.

"kenapa ngga ganti sini aja?" ucapannya bingung, toh mereka juga sudah sama sama melihat semuanya kan tadi malam?

"ngga, udah cepet tinggal ambil aja apa susah nya!?"

tenggara menghela napas mendengar omelan dari istrinya apa suami?

"iya sayang marah marah mulu"

"kamu yang buat aku marah!"

tenggara berjalan ke arah lemari baju dan mengambil baju milik dewa.

"ini bajunya"

dewa menerimanya dengan kasar lalu menutup kembali pintu nya.

"punya istri kaya macan galak banget, untung sayang" ucapnya sambil mengelus dada nya sabar.

–★★★–

sekarang dewa sedang terbaring di ranjangnya, dia laper tapi badannya sakit semua jadi tidak bisa memasak dulu.

"laper~" ucapnya sambil mempoutkan bibirnya.

tenggara terkekeh lalu mencubit hidung dewa, "pesen makan aja ya?" ucapannya, dewa mengangguk.

"iya"

tenggara mulai membuka ponsel dan memilih makanan yang akan dia pesan.

"udah tunggu dulu ya"

dewa mengangguk lalu memeluk tenggara sambil menunggu makanan sampai.

TING...
TONG...

"itu kayak nya tunggu bentar ya sayang"

dia melepaskan pelukan nya, tenggara beranjak dari ranjang dan turun ke bawah menuju pintu utama.

ceklek!..

"makasih mas"

tenggara membayar lalu menutup pintu nya kembali.

.
.
.
🤍╣⁠[⁠-⁠_⁠-⁠]⁠╠💙
.
.
.

disisi Celine dia sekarang berada di kamar milik gisella, mereka berdua sedang menonton series bersama.

"ternyata kamu suka bl juga ya cel aku kira ngga suka" ucapnya sambil menatap Celine yang masih asik menonton series di laptop gisella.

"awalnya aku cuman penasaran eh malah keterusan haha lagian seru tau kak" ucapan Celine mengundang gelak tawa dari Gisella, ternyata alasannya sama.

dulu dia juga hanya penasaran, awalnya sih jijik karena dia berpikir masa cowok sama cowok ciuman? tapi sekarang malah dia lebih suka yang bl dari pada normal.

selesai

𝐓𝐞𝐧𝐠𝐠𝐚𝐫𝐚 𝐃𝐞𝐰𝐚 [bl end]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang