01

3.7K 81 0
                                    

dewa Rahardian pemuda yang berparas cantik serta ganteng secara bersamaan itu sekarang masih tertidur pulas dengan memeluk guling kesayangan nya bahkan sekarang sudah jam 06:30 tapi dia tidak membuka matanya juga.

"dewa bangun ini udah siang"

dewa yang merasa terganggu dengan suara seseorang menggeliat lalu perlahan membuka matanya.

"hoam... jam berapa sih bun?"

"jam setengah tujuh, udah sana mandi"

dewa mengangguk lalu beranjak dari ranjang dan bergegas ke kamar mandi.
Sintia keyvara bunda dewa dia membereskan kamar anaknya lalu turun ke bawah menemui suaminya.

"gimana sayang apa udah bangun?"

"udah sekarang dia lagi–––"

"AYAH BUNDA"

mereka langsung menoleh ke arah suara itu disana terlihat anaknya yang sedang tersenyum manis sambil berjalan menuruni anak tangga.

"jangan berteriak sayang" tutur sang bunda lembut.

dewa duduk di meja makan lalu menatap ayah dan bundanya secara bergantian.

"hehe maaf " ucapnya sambil tersenyum menunjukan gigi kelincinya.

bunda Sintia tersenyum lalu mengambilkan nasi ke piring dewa dan juga suaminya.
selesai sarapan dewa berpamitan untuk berangkat sekolah.

"ayah bunda dewa berangkat dulu"

"iya hati hati sayang"

dewa tersenyum sembari mengangguk lalu melenggang keluar dari rumah.

"aku juga berangkat dulu sayang"

Farhan mengecup pipi istrinya lalu keluar menuju ke mobil untuk berangkat ke kantor miliknya.

⁄⁠(⁠⁄⁠ ⁠⁄⁠•⁠⁄⁠-⁠⁄⁠•⁠⁄⁠ ⁠⁄⁠)⁠⁄

dewa kini sudah berada di sekolah dan sekarang sedang duduk di bangkunya sembari menatap ke luar jendela.

"dewa"

tepukan pada pundaknya membuat dia mengalihkan pandangan ke arah orang tersebut.

"liatin apa sih?"

"kepo"

"dih bangsat!"

setelah berucap seperti itu dia memilih duduk di mejanya di seberang bangku dewa dia Celine alesha. mereka sudah berteman sejak kecil.

sifat Celine sangat menyebalkan menurut dewa karena dia selalu membuatnya naik pitan dan juga dia tipe cewek yang tidak tahu malu.

guru masuk dan pelajaran pertama dimulai.

"pagi anak anak sekarang buka buku paket halaman 135 dan kerjakan" perintah sang guru lalu semua murid mulai mengerjakan dengan tenang.

berbeda dengan Celine yang malah mengumpati guru itu.

"bangsat banget anjing gaya lo baru masuk udah langsung nyuruh ngerjain!" guman Celine

Celine terus ngedumel sepanjang mengerjakan tugas sesekali melirik ke arah dewa untuk sekedar meminta jawaban.

"dew sutt!"

dewa yang merasa namanya terpanggil menoleh ke samping lalu memutar bola matanya malas.

"apa!"

dewa tanpa sadar berbicara dengan keras membuat seisi kelas menatapnya. dewa tersenyum kikuk mendapati tatapan aneh satu kelas.

"bodoh!" ucap Celine memaki ulah dewa.

"ada apa dewa apa kamu nyontek?!"

"ah itu... ngga bu beneran ini tadi ada kecoa lewat" ucapnya ngasal sembari menggaruk pipi nya yang tidak gatal.

"huftt... ayo kerjakan soal kalian kembali dan kamu dewa awas kalau nyontek!!"

"iya bu"

dewa menatap Celine dengan tatapan tajam sedangkan yang ditatap cuman tersenyum lalu menunjukkan jari membentuk pola piece ke arah dewa.

"hehe... sorry dew lagian lo kalau ngomong ngalahin toa anjir"

"bacot lo!"

dewa kembali pada bukunya dan mulai mengerjakan dengan tenang berbeda dengan Celine yang tampak kesulitan.



selesai

tunggu chapter selanjutnya maaf kalau banyak typo dan ga nyambung..

𝐓𝐞𝐧𝐠𝐠𝐚𝐫𝐚 𝐃𝐞𝐰𝐚 [bl end]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang