𝖇𝖔𝖓𝖚𝖘 𝖈𝖍𝖆𝖕𝖙𝖊𝖗

216 24 1
                                    


dewa sudah pulang dari rumah sakit satu Minggu yang lalu.

tenggara sedang kesulitan menenangkan anak nya yang terus menangis, dewa sedang keluar sebentar untuk membeli bahan makanan.

"anak ayah diem ya buna lagi belanja dulu"

tenggara terus menenangkan anaknya tapi Alvaro tidak juga berhenti menangis.

ceklek..

"sayang ini Alvaro ngga mau berhenti nangis nya" adu tenggara pada dewa.

dewa terkekeh lalu menggendong Alvaro
dan menimang nya supaya diam. Alvaro akhirnya tidak nangis lagi sekarang dia sudah tidur kembali.

"jagain dulu baby Al nya aku mau masak jangan sampe nangis lagi"

dewa keluar dari kamar menuju dapur untuk membuat makan siang.

.
.
.
🤍╣⁠[⁠-⁠_⁠-⁠]⁠╠💙
.
.
.

dewa sedang sibuk dengan alat dapur nya sambil bergumam dengan ria.

"tumben ngga ada suara"

dewa segera menyelesaikan masak nya dan menatanya di meja makan lalu naik ke atas melihat suami dan anaknya.

dewa segera menyelesaikan masak nya dan menatanya di meja makan lalu naik ke atas melihat suami dan anaknya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"ternyata tidur di suruh jagain anak malah tidur. lucu banget sih"

"gara bangun ayo makan"

tenggara membuka matanya, dewa menatap tenggara sambil tersenyum lembut.

tenggara mengecup bibir dewa, "iya sayang" ucapnya lalu beranjak dari ranjang untuk mencuci wajahnya.

"anak buna lucu banget sih"

dewa menciumi wajah anaknya dengan gemas.

"udah selesai? ya udah ayo turun terus makan gara pasti laper kan"

"baby al di gendong aku aja sini" ucap tenggara.

dewa menggandeng tangan tenggara menuju ke bawah lalu duduk di meja makan.

"sayang nanti malam itu dong"

ucapan tenggara membuat dewa tersedak makanan nya.

"uhuk... uhuk!"

tenggara panik lalu memberikan airnya kepada dewa.

"pelan pelan sayang makanya"

"gara gara kamu!"

dewa menatap tajam tenggara yang di tatap menunjukan wajah bingung nya.

"kok aku"

"ya kamu tiba tiba ngomong gitu kan aku kaget"

"maaf ya buna~" ucap tenggara sambil tersenyum.

"apa sih gajelas!"

dewa melanjutkan makannya dengan tenang.

"boleh ya aku udah lama ngga dapet jatah, little gara udah lama ngga masuk sarangnya"

wajah dewa sudah memerah padam padahal lagi makan sempet sempetnya bahas seperti itu.

"ya boleh ya sayang pliss.."

"udah diem ada baby al nanti dia mesum kaya ayahnya!"

"iya tapi jatah ya"

"iya bawel!"

tenggara melanjutkan makannya dengan senang karena akan mendapatkan jatah dari istrinya.

selesai

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: 2 days ago ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

𝐓𝐞𝐧𝐠𝐠𝐚𝐫𝐚 𝐃𝐞𝐰𝐚 [bl end]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang