18

720 30 0
                                    

dewa yang sudah mengantuk akhirnya mulai merebahkan tubuh nya dan menutup mata.

ceklek!

pintu kamar terbuka membuat dewa kembali membuka matanya, dia menatap kesal pelaku yang membuka pintu kamarnya siapa lagi kalau bukan tenggara pelakunya.

"Lo ngapain masuk kamar gue anjing!"

"tidur" ucapnya santai.

dewa menggelakan matanya masa dia harus tidur sama tenggara.

"ngga apaan! lo tidur di kamar tamu sebelah kamar gue"

tenggara tidak menjawab dan langsung menutup pintu kembali lalu berjalan ke arah kamar sebelah.

.
.
.
🤍╣⁠[⁠-⁠_⁠-⁠]⁠╠💙
.
.
.

tengah malam tiba tiba hujan turun dengan deras di sertai guntur membuat suasana malam menjadi mencekam.

DUARR!!
anggap aja suara guntur ya:)

dewa terbangun dari tidurnya karena suara guntur yang sangat keras, dia takut sangat takut malahan.

"bunda takut" ucap dewa dengan suara yang bergetar bahkan wajahnya sudah pucat.

dewa menangis dengan sesenggukan biasanya kalau ada guntur bunda Sintia pasti datang dan memeluk nya tapi sekarang bunda nya sedang pergi.

dari kamar seberang tenggara belum tidur karena masih asik bermain pada game onlinenya, dia samar samar mendengar isak tangis dari kamar dewa.

"siapa yang nangis, apa mungkin dewa?"

tenggara beranjak dari ranjang dan berjalan menuju kamar dewa, dia membuka pintu kamar dan melihat dewa yang sedang duduk di ranjang sambil menunduk.

tenggara menghampiri dewa yang sedang menangis dia berdiri tepat di samping ranjang.

"kenapa nangis hm?" ucap tenggara lembut.

dewa yang mendengar suara tenggara mendongak dan menatap tenggara lalu dia langsung memeluk tenggara dengan erat. dapat tenggara rasakan kalau tubuh dewa yang bergetar hebat.

"takut.."

dia menenggelamkan kepalanya pada perut tenggara sembari menangis.

"jangan takut ada gue" ucap tenggara sambil mengelus kepala dewa.

"sekarang tidur gue temenin"

"tapi j-jangan di tinggal ya" ucap dewa sambil mendongak menatap tenggara yang sedang menatapnya sembari tersenyum lembut.

"iyaa ngga akan, ayo tidur lagi"

tenggara merebahkan tubuhnya di samping dewa dan memeluk tubuh yang lebih kecil darinya, mengelus punggung sempit milik dewa supaya dia tertidur.

dewa yang merasa nyaman dengan perlakuan lembut tenggara mulai memejamkan matanya. tidak lama terdengar dengkuran halus dari mulut dewa.

"Lo kalo lagi nangis gini gemesin" ucap tenggara dengan pelan sambil terus mengelus punggung dewa. dia memberikan kecupan singkat di kening dewa.


"sweet dream" ucap tenggara lalu mulai menyusul dewa ke alam mimpi.






selesai

maaf kalau banyak typo tunggu chapter selanjutnya yaa🤍💙

𝐓𝐞𝐧𝐠𝐠𝐚𝐫𝐚 𝐃𝐞𝐰𝐚 [bl end]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang