39 End

1.1K 31 1
                                    

#dirumah sakit
tenggara terus mendampingi dewa yang sedang berjuang untuk melahirkan anak nya.

"sayang kamu pasti bisa"

tenggara menggenggam tangan dewa dengan erat dan mengecupnya berulang kali.

"kalau aku ngga selamat jaga anak kita ya gara" ucap dewa dengan suara yang sangat pelan.

"ngga! pokoknya kamu harus bisa"

"sayang kamu ngga boleh ngomong gitu" ucap mamah vera.

"silahkan keluar ruangan dulu karena kami akan melakukan tindakan operasi"

suster menyuruh mereka keluar dari ruangan. di dalam tersisa dewa dan dokter yang sedang menangani nya dan juga beberapa suster.

di luar tenggara tidak bisa tenang dia terus mondar mandir kesana kemari menunggu dokter keluar.

"sayang kamu tenang ya dewa pasti bisa dia kuat sayang" ucap mamah vera menenangkan anak nya.

"gimana gara bisa tenang sedangkan istri gara di dalam sedang bertarung dengan nyawa untuk melahirkan anak gara mah!"

"gara yang tenang ya dewa pasti selamat anak bunda kuat kamu berdoa aja ya sayang" ucap bunda Sintia.

setelah menunggu lebih dari 3 jam akhirnya terdengar suara tangisan bayi dari dalam ruang operasi.

"anak gara udah lahir mah hiks itu suara anak gara" tangisnya bahagia.

"iya sayang mamah seneng banget"

ayah Doni benapas lega akhirnya cucu mereka sudah lahir. dokter keluar dari ruangan, tenggara langsung menghampiri dokter itu.

"gimana dok keadaan istri saya"

"istri anda baik baik saja pak dia ada di dalam kalian sudah boleh masuk tapi jangan berisik"

tenggara langsung masuk ke dalam tanpa mengatakan apapun lagi dan menghampiri dewa yang sedang terbaring bersama dengan anaknya di gendongan nya.

"sayang"

dewa menoleh ke arah tenggara lalu tersenyum.

"ini anak kita?" ucap tenggara tidak percaya akhirnya dia memiliki anak dengan dewa.

"iya lah terus anak siapa lagi?!"

"aku seneng banget sayang makasih udah berjuang untuk anak kita" ucap tenggara menangis bahagia.

tenggara duduk di sisi ranjang dewa lalu mengecup pipi dewa.

para orang tua masuk kedalam untuk melihat cucunya.

"sayang gimana keadaan kamu?" ucap bunda Sintia kepada putranya.

"dewa baik bun" ucap dewa dengan wajah yang terus tersenyum bahagia.

"kalian udah kasih nama" tanya mamah vera.

"belum mah" ucap dewa

"udah" ucap tenggara

dewa menatap suaminya, "siapa?"

"Alvaro sastra genandra"

"bagus ada nama kamu" ucap dewa sembari tersenyum senang.

"hai baby Al"

"sini sayang biar mamah gendong"

mamah vera mengambil alih Alvaro dari gendongan dewa lalu mengendong menuju ke sofa bersama dengan bunda Sintia.

"ganteng ya yah?"

"iya mah"

"kok muka nya mirip sama tenggara ya sangar" ucap bunda sintia yang mendapat tawaaan dari mereka.

beralih ke tenggara dia terus menggenggam tangan dewa enggan untuk melepaskan nya.

"sayang makasih ya"

dewa mempoutkan bibirnya menatap tenggara, "makasih mulu sih"

dewa mempoutkan bibirnya menatap tenggara, "makasih mulu sih"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Alvaro sastra genandra










"tuhan terima kasih telah memberikan kebahagiaan ini"

























"dewa janji bakal jaga anak kita dengan baik sampai dia tumbuh menjadi kepribadian yang baik "


selesai

𝐓𝐞𝐧𝐠𝐠𝐚𝐫𝐚 𝐃𝐞𝐰𝐚 [bl end]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang